Apakah senyummu seindah itu, hingga aku sempat terjebak dengan seulas senyum di bibirmu.
Now playing
TWICE - StuckHayo yang suka senyum-senyum sendiri, awas jatuh cinta)
Happy Reading.
Typo di mana-mana.
*****
Hari ini kelas Ara lagi free jangan tanya lagi kegaduhan apa yang akan terjadi. Musik di putar keras-keras lewat speaker bluetooth, anak cowok yang lagi mabar hingga misuh-misuh ngak karuan, di tambah anak cewek yang ngegibah udah kek emak-emak kumpul reuni. Ada juga yang tiduran, main hape, makan, dan kegiatan lainnya.
Sedangkan Ara jangan di tanya lagi yang pasti dia selalu ngapelin pacar imajinasinya lewat wattpat tak lupa dengan handseat yang terpasang di telinganya.
"Aaa ya ampun so sweet banget sih si bambang!" pekik Ara baper sembari berkhayal membayangkan jika dirinya yang menjadi pemeran utama di cerita itu. Benar-benar halu!.
"Lo kenapa sih kebiasaan teriak-teriak nga jelas!" Ujar Berly heran.
"Biasa baca wattpat." Sahut Ara cengengesan.
"Kebiasaan! noh si siapa tuh namanya lupa gue."
"Siapa?" Ara mengernyitkan dahinya bingung sembari menunggu Berly melanjutkan omongannya.
"Yang orang korea itu." Ujarnya lagi sembari mengingat-ingat.
"Oh, Chanyeol oppa itu sih bukan pacar lagi tapi suami." Ujar Ara membanggakan diri.
"Dasar halu!" Balas Berly sambil memutar bola matanya malas.
Ara mengendikkan bahunya ngak peduli. Toh, yang halu dia kenapa pada sewot. Dengan tak menghiraukan Berly yang mencak-mencak menyumpah serapahinya, Ara melanjutkan membaca wattpatnya dan berhalu ria di sana.
Pandangannya teralihkan pada segerombol anak cowok yang sedang meyumpah serapah i game yang sedang di mainkannya.
Matanya menangkap seorang cowok berhoodie hitam bercorak putih yang di bagian depannya bertuliskan flava itu sedang duduk bersandar pada dinding kelasnya. Tangannya menggenggam ponsel yang di miringkan sepertinya juga ikutan mabar bersama anak cowok kelasnya. Ya, dia Arva cowok yang kemarin menghampiri Ara.
Ara menghembuskan nafasnya kasar berusaha tidak peduli tapi kejadian kemarin tiba-tiba berputar di kepalanya seperti kaset rusak yang di putar berulang-ulang. Sebisa mungkin Ara segera menepisnya dan berusaha melupakannya. Tapi apakah bisa?
Pandangannya kembali ke ponselnya yang menampilkan novel online yang tengah di bacanya. Dengan sedikit paksaan akhirnya Ara bisa kembali masuk ke dalam imajinasi dunia oranye-nya itu.
*******
Bel pulang berbunyi nyaring di seluruh penjuru sekolah. Dengan semangat empat lima seluruh siswa-siswi SMA Batavia berhamburan keluar kelas untuk segera pulang.
Hari ini Ara memutuskan untuk nebeng pulang pada Ika lagi. Jika kemarin uangnya habis untuk iuran kelas mendadak, sekarang beralih karena uangnya ketinggalan di kostnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memoria
Teen Fiction"Meskipun kau terus mengerjarnya, jika dia hanya hadir sebagai tamu, apakah kau akan memaksanya untuk tetap tinggal?" Ara tidak tau jika selama ini hatinya telah jatuh pada seseorang yang sudah berkepemilikan. Lantas bagaimana Ara mengatasinya? [Slo...