Arava| 4

38 6 0
                                    

Jika dirimu hanyalah bayangan semu di pikiranku, lantas mengapa bayanganmu terus berputar di kepalaku.

Now playing
GFRIEND - Memoria

Jangan takut untuk mengakui nanti terlambat bisa kena hukum, nyesel loh.

Happy reading.

Typo di mana-mana.

*****

Hari demi hari kian berlalu namun Ara masih bergulat dengan pikirannya yang, entah tiba-tiba datang begitu saja. Bayangan seseorang berminggu-minggu lalu kini terngiang di kepalanya.

Mengulang memori pertemuan mereka yang bisa di bilang ketidak sengajaan namun mampu tersimpan di otaknya. Mencerna detail pertemuan singkat mereka yang beberapa hari ini sering bertemu entah berpapasan atau hanya saling tatap.

Entahlah, Ara sedang bingung dengan apa yang dirasakannya sekarang. Rasanya random pikirannya melayang kemana-mana, hatinya gelisah, merasa dilema dengan keadaannya.

Dengan sebuah earphone berwana pink yang melekat pada kedua telinganya. Ara menyandarkan punggungnya di tepi kasur yang sudah terlebih dahulu di ganjal oleh bantal agar punggungnya rileks. Bola matanya mengarah pada atap kamarnya, sembari menghayati lagu yang sedang di putarnya.

Air matanya meleleh perlahan, kenang itu kenangan tiga tahun yang lalu terputar jelas di dalam otaknya. Seakan membuka luka lama yang menganga. Ara memejamkan mata membuat air matanya semakin banyak luruh dari pelupuk matanya.

Kenapa semesta gemar mempertemukan jika hanya saling sapa, ketika hati sudah luruh di buatnya.

****

Matahari bersinar cerah. Hingga cahanya menerobos masuk kedalam celah-celah kamar Ara. Menimbulkan si empunya bangun dari alam bawah sadar.

Ara mengerjapkan mata ketika sinar matahari menyorot matanya. Dengan susah payah, Ara mencoba membuka matanya lebar-lebar. Tangannya tergerak mengambil benda pipih persegi panjang yang tergeletak di atas nakasnya.

"What!! Apa-apaan nih anjir" Ujar Ara, terkejut ketika ada notifikasi pemberitahuan dari instagramnya bahwa mantan gebetannya memposting foto pacar barunya.

"Satnight babe." Gumamnya membaca caption postingan mantan gebetannya itu.

"Hoek, gue auto gumoh nih baca captionnya. Ya Allah alay banget! mana pakek emoticon lope-lope segala lagi! jyjyq gue. Ilfil!!" Gerutunya sembari memperagakan orang yang sedang gumoh.

Ara segera beralih ke aplikasi whatsApp-nya dan mencari kontak Lylu yang merupakan teman dekatnya di SMP dulu. Dengan lincah jari-jarinya mengetikkan sesuatu.

Arabella.
Lylu
P
Heh
Lylu
Where?
P
P
Heh
Lylu!!.

Ara menyepam Lylu yang tak kunjung membalasnya padahal sedang online. Hanya centang dua abu-abu yang tertera di bawah pesanya. Nyesek cuy, centang dua abu-abu ibaratkan hati mendung mulu ngak biru-biru. Setelah sekian menit akhirnya centangnya berubah warna menjadi biru.

Andaikan perasaan pasti nggak akan lama di gantung doi, tapi tergantung orangnya sih peka apa ngaknya. Buat yang lagi di gantung sabar ya, ngakpapa sekali-kali merasakan sakitnya jadi centang dua abu-abu.

LyluClarisa.
Paan sih gembel, sabar dikit nape.

Arabella.
Masa tadi mantan gebetan gue nge-up foto cewe barunya sih.

LyluClarisa.
Move on dong bambang!! Berharap mulu ngak capek tuh hati.

Arabella.
Mana captionnya satnight babe lagi kan gue jadi gumohkan. Sayang makanan gue kalo sampe ke buang mana mehong lagi harganya KFC ama PHD!.

Balas Ara menghiraukan balasan Lylu.

LyluClarisa.
Terserah lo!! Lagian kenapa bingung sih, kan banyak tuh gebetan lo yang lain.

Arabella.
Eh iya deh gue lupa, tumbang satu tumbuh seribu.

LyluClarisa.
HahahahaLuuuuu!! Dasar otak ngayang!.

Arabella.
Ngiri bilang jangan nganan mendadak. Di tikung temen tau rasa lo!.

LyluClarisa.
Serah deh serah, ndoro mah bebas.

Read.


Ara memilih meng-read pesan yang di kirim Lylu barusan. Mumpung hari minggu Ara kembali merebahkan tubuhnya dan menghiraukan masalahnya yang beberapa menit lalu di bahasnya dengan Lylu.

Tangannya mengambil laptop yang masih di charger di atas nakas. Ara berencana mau maraton drakor hotel del luna rekomendasi dari saudaranya.

Sebelumnya Ara sudah menyiapkan beberapa camilan ringan dan juga minuman bersoda untuk menemaninya nonton ndrakor. Rasanya ngak afdol jika hidangan di atas tidak ada.

Ara membuka laptopnya jemarinya bergerak kesana kemari di atas mouse menjelajahi file document yang merupakan tempat penyimpanan drakornya.

Untuk saat ini Ara sudah mencapai episode 4 yang mana adegan kiss pertama di lakukan, itu membuat Ara semakin bersemangat menonton. Ara bahkan tidak merasa jijik namun malah baper berkepanjangan. Dasar!.

Drakornya terus berputar hingga akan mencapai akhir dari episode itu. Di sinilah adegan kiss itu terjadi. Tapi kali ini entah mengapa Ara merasakan air matanya merembes keluar melewati pipi dan berakhir terjatuh entah kemana.

Rasanya ada yang mengganjal di hatinya. Bukan pertama kalinya Ara merasakan seperti ini tapi hampir setiap episode drakor yang pernah dia lihat pasti akan dia merasakannya. Tapi kali ini berbeda. Entah rasanya seperti apa, semuanya terlalu membingungkan.

Dalam keadaan seperti ini, kenapa bayangan Arva malah datang menghantui pikirannya, dan untuk kesekian kalinya Ara malah terbuai di dalam. hingga dia tenggelam dalam pikirannya bersamaan dengan bayangan Arva yang memutari ruang otaknya.

Gila. Arva Evansa membuatnya gila kali ini.













TBC

Bagaimana dengan chapter 4 ini? Semoga suka ya.

Silahkan saran dan kritikannya.

Jangan lupa vote and comment guys

Terimakasih telah membaca chapter ini.♡

See you.

Salam

Anindyasalsa

MemoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang