Terimakasih sudah membuatku jatuh dan mengaku, bahwa aku mencintaimu.
Now playing
Alex & Sierra - Little do you knowMengakui bahwa aku mencintaimu itu tidak mudah, harus bertapa beberapa bulan lamanya dulu)
Happy Reading.
Typo dimana-mana.
****
Pagi-pagi sekali tepatnya jam 06:00 wib. Entah kerasukan setan mana lagi, kini Ara sudah berangkat ke sekolahnya.Ara berjalan kaki dari kos ke sekolahnya, menghemat uang jajan katanya.
Dengan langkah gontay Ara melewati jalanan yang cukup sepi karena biasanya anak-anak sekolah lain berangkatnya sekitar jam setengah tujuh atau malah jam tujuh kurang.
Sembari bersenandung dengan earphone yang terpasang di telinganya. Ara kini sudah memasuki gerbang depan sekolahnya.
Pandangan Ara beredar pada lorong bagian barat sekolahnya yang sangat sepi seperti belum terjamah manusia sama sekali.
Bodo amatlah.
Ara terus melangkahkan kalinya menuju lorong sebelah timur karena letak kelasnya berada di situ. Baru sampai pada kelokan pertama. Nertanya menangkap Seseorang yang akhir-akhir ini sangat mempengaruhi pikirannya.
Siapa lagi jika bukan Arva Evansa. Manusia aneh yang bikin Ara hampir gila.
Sepertinya Arva dari gerbang belakang, karena mereka berlawan arah. Ara memelankan jalannya ketika Arva sedang tertawa di didepan cendela kekasnya.
Sepertinya dia melihat salah satu temannya yang bertingkah konyol dari luar cendela kelasnya hingga membuatnya tertawa seperti itu.
"Manis sekali." Gumam Ara dalam hati.
Ara di buat gelapan ketika tidak sengaja mata mereka bertatapan. Masih dengan Arva dan tawanya yang membuat jantung Ara berdebar ngak karuan.
Ara hampir saja ikut tersenyum ketika mata mereka bertatapan tadi, tapi tidak jadi karena Arva sudah memalingkan wajahnya dan berlalu masuk ke dalam kelasnya.
Ara merasa bersalah karena untuk ke tiga kalinya Ara tidak bisa membalas senyuman yang mungkin setiap harinya akan ia rindukan.
Dengan perasaan yang entah bagaimana mendeskripsikannya. Ara terus berjalan lurus melewati kelas Arva dan kelas-kelas lainnya untuk menuju ke kelasnya.
Ara memegangi dadanya yang terasa nyeri. Suasana hatinya hari ini berubah drastis. Dan entah kenapa air matanya jadi sensitif seperti ini.
Buru-buru Ara menghapusnya, sesekali mendongakkan kepalanya agar air mata yang ada di pelupuk matanya tidak jatuh
dan sedikit mengatur nafasnya agar hatinya kembali tenang.****
"Heh nyet gue mau beli minum ikut kagak." Ujar Shela mengagetkan Ara yang sedang melamun.
"B aja kali ngak usah ngegas." Balas Ara kesal.
"Panas-panas gini enaknya ngegas nyet." Ucap Shela tak mau kalah.
![](https://img.wattpad.com/cover/186966769-288-k683303.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Memoria
Teen Fiction"Meskipun kau terus mengerjarnya, jika dia hanya hadir sebagai tamu, apakah kau akan memaksanya untuk tetap tinggal?" Ara tidak tau jika selama ini hatinya telah jatuh pada seseorang yang sudah berkepemilikan. Lantas bagaimana Ara mengatasinya? [Slo...