Kemudian,Reza memegang kedua tangan ku dan menatap ku lembut,lalu melepaskan tangan ku dan ia menepukkan tangannya 3 kali,seketika lampu di ruangan itu mati dan seketika lampu berbentuk love dengan warna pink mirabella menyala di sebelah kanan ku
"Line,ikut aku bentar" pinta Reza
Kemudian,tangan ku ditarik lembut oleh Reza menuju lampu berbentuk love tersebut. Tepat di depan lampu itu,Reza berjongkok ala romeo,mengeluarkan bunga dari balik badannya,kemudian menyodorkan bunga tersebut ke aku..
"Oline, dari dulu aku sdh memendam perasaan ini dan aku tidak bisa membohongi perasaan ku sendiri.
Selama ini aku selalu memperhatikan mu dan aku sangat senang jika melihat kau tersenyum."
Saat itu juga mata ku mulai memerah dan tersenyum
"Oline...jika kau senang aku pun senang, jika kau sedih aku pun sedih, aku selalu berusaha meraskan apa yng kau rasakan. Maka dari itu, mau kah kamu jadi kekasih ku" ucap Reza dengan romantisnya
Aku hanya terdiam dan tersenyum setelah mendengar ucapan Reza tadi.
Aku bingung aku harus jawab apa. Sementara,tadi siang aku ditembak Nauval sekarang aku ditembak Reza.
Tuhan,aku harus jawab apa...
"Hmm.. Berikan aku waktu untuk memikirkannya"
"Aku juga tidak memaksakan kamu untuk menjawabnya sekarang" ucap Reza dengan nada kecewa
****
Saat di jalan keadaan hening. Keadaan itu berakhir saat Reza memulai bicara..
"Kamu kenapa gak mau jawab sekarang ?" kata Reza bingung dengan nada yg agak kecewa
"A..aku"
"Kenapa ?"
"Tadi siang Nauval nembak aku juga di kampus dan sekarang malah kamu yg nembak aku"
"Trus,kamu jawab apa ke Nauval ? Kamu terima ?" katanya agak berteriak
"Eng...engga ku jawab,aku cuma bilang minta waktu bentar buat mikir"
"Oh" katanya sinis
Mendengar jawaban Reza yg sinis,tiba-tiba aku menangis,dan aku juga gak sadar dari kapan aku nangis,suara tangisan ku yg pelan tak membuat Reza sadar kalau aku sesang nangis..
Semakin lama ku menangis,tangisan semakin menjadi..
"Hqhqhqhq" suara isak tangisan ku
"Loh,kok nangis ? Km kenapa nangis ?" kata Reza sambil mengusap punggung tangan ku dengan lembut
Aku cuma diam tertunduk dan masih menangis
"Udah dong,jangan nangis lagi. Ntar aku jadi ikut sedih"
Meliat reaksi ku yg masih menangis,Reza akhirnya meminggirkan mobilnya ke pinggir jalan lalu berhenti.
"Masih nangis aja,udah dong nangisnya,kamu mau aku ikutan nangis" ucap reza sambil mengahapus air mata ku,lalu mendongakan kepala ku sedikit dan mengarahkannya kepala ku ke arahnya..
Aku masih menangis. Kemudian,Reza menyandarkan kepala ku ke pundaknya. Ditambah lagi dia membelai rambutku dan mengelus tangan ku dengan lembut
Oh Tuhan,sandaran ini dapat membuat ku tenang dan nyaman,apalagi belaian dan usapan tanganya yg lembut batin ku
"I..iya. Aku berhenti deh nangisnya" ucap ku yg masih terisak tapi sudah mulai tenang
"Nah,gitu dong. Tuan putri gak boleh nangis,kalo nangis ntar cantiknya hilang"kata Reza tersenyum lalu membenarkan posisi duduk ku semula dan mengarahkannya kehadapan ku lalu ia menelukku erat sambil membelai rambut dengan lembut
"Iya,makasih ya" kata ku tersenyum sambil membalas pelukannya
Tuhan,pelukan ini sangat nyaman apa lagi belaian rambut yg begitu lembut. Dan kenapa jantung ku berdegub kencang ? Apa aku jatuh cinta sama Reza ? Tapi,aku menyukai Nauval ! Masa,aku mencintai dua orang,batin ku
*hehe,gimana nih ceritanya ? Jelek ya ? Atau bagus ? Maklumin ya masih newbie :D
*maaf ya klo banyak typo nya :)
*ehmm... Sorry ya ceritanya di gantungin lagi. Dan mungkin updatenya bakalan lama. Jangan lupa vote and comment ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Roses
Teen FictionSeorang gadis bernama Oline Steffany,yang lebih akrab dipanggil Oline. Dia tinggal dengan 2 kakak lelakinya serta papa dan mamanya.. Saat berumur 16 tahun,Oline memiliki pacar. Tak disangla kejadian tak di harapkannya terjadi.. semenjak kejadian itu...