"Za,apa kita bisa pulang sekarang ?" pintaku sambil melepaskan pelukan Reza
"ah,emm.. iya"
Sepanjang perjalanan pulang,aku tertidur lelap
"Hey,wake up tuan putri" kata Reza sambil mengelus pipi kanan ku
"Hmmmm.... udah sampe ?" kata ku lemah karna masih mengantuk
"Iy,aku antarin kamu ampe depan pintu,ya"
"Gak usah"
"Gak papa,kamu mau keluar semdiri atau aku bukain pintu lg ?" kata Reza tersenyum jail
"Sendiri aja ah,klo dibukain kaya anak kecil" kata ku dengan manyun lalu melepaskan higheels ku lalu beranjak kelua
Reza menyusul ku dari belakang
"Hey,tunggu" kata nya setengah berlari dan setengah berteriak
Aku hanya menoleh ke arahnya lalu berhenti.
"Nah,gitu dong ! Dah,yuk lanjut lg" katanya sambil menarik tangan ku menuju depan pintu.
Ku melangkahkan kaki dengan gentai hingga sampai di depan pintu..
"Dah sampe depan pintu kan ? Pulang gih sana" pinta ku
"Iya" jawabnya singkat
Tiba-tiba Reza memelukku erat dan aku pun membalas pelukannya
"Malam tuan putri" bisiknya di telinga ku
Aku hanya mengangguk dan tersenyum
Kemudian,Reza melepaskan pelukannya dan membiarkan ku tetap memeluknya..
"Oline" katanya sambil mendongakkan kepala ku sedikit
"Iya" kata ku sambil menatap matanya lembut
Tiba-tiba,Reza mencium kening ku dengan lembut dan aku hanya memejamkan mata ku
Sesaat kemudian aku membuka mata ku lalu melepaskan pelukan ku dan itu membuat Reza berhenti mencium ku..
"Reza,apa aku bisa jawab pertanyaan kamu yg di resato td ?"
"Hah ? Maksud kamu tentang aku nembak kamu td ?" ucapnya bingung
"Iya"
"Tentu saja boleh" katanya tersenyum dan agak terlihat gugup
"Za,a...aku,mau kok jadi pacar kamu" kata ku tersenyum sambil menatap matanya
"Hah ? Beneran" katanya tak percaya sambil mengerenyitkan dahi
Aku hanya mengangguk dan tersenyum
"Makasih" katanya lalu memeluk ku kembali
Aku membalas pelukan Reza lagi dengan erat
"Reza,apa km bakalan terima aku apa adanya dan apa kamu bakal setia dan jagain aku" kata ku berbisik di telinganya
"Hey,kok kamu nanya-nya gitu. Kamu seharusnya gak perlu nanya gitu. kalo kamu nanya gitu aku pasti bakalan jawab iya dan selamanya hingga waktu yg memisahkan" katanya sambil mengelus rambut ku dengan lembut
"Makasih" kata ku lemah lalu menangis karena terharu ats ucapan Reza td
"Sayang,kok kamu nangis ?" katanya sambil melepas pelukannya lalu mengusap air mataku
"Gak aku cuma terharu dengar perkataan kamu tadi,oh iya kamu gak pulang ? Udah malam nih,pulang gih sana" kata ku tersenyum sambil melepaskan pelukanku
"Iya,malam sayang"katanya lalu mencium kening ku sekilas
"Malam juga,hati-hati di jalan ya" kata ku sambil melambaikan tangan
KAMU SEDANG MEMBACA
Roses
Teen FictionSeorang gadis bernama Oline Steffany,yang lebih akrab dipanggil Oline. Dia tinggal dengan 2 kakak lelakinya serta papa dan mamanya.. Saat berumur 16 tahun,Oline memiliki pacar. Tak disangla kejadian tak di harapkannya terjadi.. semenjak kejadian itu...