Jill sedang berada di salah satu sisi kebun luas istana Ares, dia mengenakan gaun berbahan katun yang nyaman serta topi anyam lebar. Cuaca sedang cerah dan matahari berpendar menyilaukan namun tidak terik karena ketika itu sudah hampir sore hari.
Ditemani beberapa Nimfa, Jill menelusuri rumput dan rimbunan bunga perdu sambil membawa keranjang rotan. Alastair tampak berjaga di dekatnya sambil berteduh di bawah pohon rimbun, tampaknya dia tidak sepenuhnya percaya kepada para Nimfa.
Alastair adalah salah satu ksatria milik Ares yang berkedudukan tinggi dan tampaknya Ares menugaskannya untuk mengawal Putri Sparta. Dia adalah seorang demigod yang artinya dia memiliki darah Dewa mengalir di tubuhnya, namun Jill tidak pernah bertanya siapa ayah atau ibu dari Alastair.
Para Nimfa yang jumlahnya sekitar tiga orang senantiasa mendampingi Jill. Mereka selalu sigap dan menyanggupi permintaan Jill namun mereka tidak pernah bicara. Mereka bereaksi dengan mengangguk dan berkomunikasi satu sama lain dengan lirikan mata.
Suatu hari; Jill tanpa sengaja melihat seorang Nimfa tersenyum, Jill merinding melihat mulutnya dipenuhi taring. Tidak ada gigi seri ataupun geraham. Mereka ternyata karnivora sejati.
Ares sama sekali tidak mempekerjakan pelayan manusia. Para demigod yang jumlahnya tidak banyak juga kebanyakan dipekerjakan sebagai ksatria. Mayoritas demigod mengabdi pada Ares karena Ares adalah dewa yang paling mumpuni untuk menjadikan mereka pendekar yang tangguh.
Demigod bisa sesekali meninggalkan Olympus untuk menemui keluarga mereka. Status demigod biasanya dirahasiakan, karena banyak para manusia yang percaya takhayul seperti rambut atau bagian tubuh mereka memiliki khasiat tertentu.
Ketika seorang demigod menjadi raja atau pahlawan perang barulah status keturunan mereka diumumkan secara luas. Tidak semua demigod yang dikenal manusia adalah benar-benar demigod. Banyak di antaranya adalah dusta. Para Dewa Olympus tidak mau pusing memikirkan masalah demigod, karena mereka terlalu sibuk dengan urusannya sendiri.
Karena akses yang terbatas di pegunungan Olympus, tidak ada manusia yang berani berkeliaran di sana. Untuk urusan suplai makanan dan bahan baku, Ares meminta beberapa demigod untuk melakukan transaksi dengan para manusia di perbatasan.
Dapur Istana Ares dipenuhi dengan beraneka ragam bahan makanan yang berkualitas tinggi. Namun tidak ada manusia yang pernah menginjakkan kaki di sana. Para demigod, walau berjenis kelamin wanita dididik di Istana Ares sebagai petarung. Mereka tidak bisa memasak.
Para Nimfa dan Satyr yang jelas bukan manusia malah mengurus dapur. Tentu saja makanan yang disajikan tidak bisa dibilang enak. Apalagi para Nimfa gemar makan daging mentah, wajar saja hidangan daging mereka terasa alot.
Jill telah mendapat izin dari Ares untuk menggunakan dapur. Jill bukannya ingin berperan menjadi istri sempurna bagi Ares. Dia ingin memasak karena tidak tahan sehari-hari menikmati makanan hambar buatan para Satyr. Selain itu tentu saja ada sedikit keinginan dari Jill agar Ares menilainya bukan hanya sekedar dari fisiknya.
"Alastair, apa yang kamu lakukan di sini?" Jill pun menoleh ke arah sebentuk suara yang asing di telinganya.
Seorang pria muda yang tampak seumur dengan Ares, berjalan menghampiri Alastair dengan sebuah tas kulit tergantung di pinggangnya. Rambutnya pirang dan membawa busur serta panah. Penampilannya sangat elegan, berbeda dengan kebanyakan pria di Istana Ares yang didominasi otot dan pertempuran.
"Ayahanda." Alastair membungkukkan badannya. Jill terkesiap. 'Ayah' katanya. Berarti pria itu adalah seorang dewa? Jill langsung menundukkan wajahnya.
"Putri Sparta, saya Eros, putra Aphrodite." Pria tampan itu memperkenalkan diri. Jill hanya mengangguk. Eros adalah dewa cinta yang kisahnya terkenal di Yunani. Tentang dirinya yang jatuh cinta pada Psyche dan sempat menentang ibunya sendiri. Eros adalah anak Aphrodite dari perselingkuhannya dengan Ares.
Jill terkejut karena ternyata Alastair adalah cucu kandung dari Ares. Memikirkannya sekali lagi telah membuat Jill sadar kalau dia sungguh telah menikah dengan seorang pria tua berumur hampir 2000 tahun.
"Apa yang Anda kerjakan di sini?" tanya Alastair. Jill sedikit mengernyitkan dahi karena merasa bingung menyaksikan interaksi kaku antara dua orang yang seharusnya bisa dibilang keluarga itu.
"Memanen beberapa bahan untuk ramuan cinta. Hanya di kebun Ares aku bisa menemukan vanilla. Aku datang bersama Aphrodite tadi," jawab Eros santai.
Jill tidak terusik sama sekali mendengar Aphrodite mengunjungi Ares. Dia sudah lama tahu kalau mereka pasangan selingkuh. Lagipula Jill tidak punya perasaan khusus terhadap Ares. Yang menarik minat Jill adalah isi dari tas kulit Eros.
Jill yang pernah mempelajari ilmu farmasi di masa kuliahnya, dan sempat tertarik dengan gaya hidup herbal; bisa mengenali beberapa rempah yang baru saja dipanen Eros.
Ginseng, damiana, vanilla, kelopak mawar serta kayu manis. Rempah-rempah tersebut adalah tanaman Aphrodisiac. Eros sang Dewa Cinta yang terkenal dengan anak panahnya; yang bisa membuat siapapun jatuh cinta jika terkenanya, rupanya membuat ramuan cintanya sendiri.
Yang dia sebut ramuan cinta rupanya semacam obat perangsang. Mungkin Eros harus menambahkannya lagi dengan beberapa bahan kimia rahasia untuk membuatnya lebih kuat. Jill tanpa sengaja mengetahui kenyataan tentang 'sihir' Dewa Eros yang tampaknya bukan sihir atau keajaiban sama sekali.
"Apa Anda sedang berjalan-jalan tuan putri? Bagaimana hubunganmu dengan Ares? mungkin kau ingin berkonsultasi padaku? Aku Eros Dewa Cinta, mungkin kamu tidak tahu." Eros menanyainya banyak hal yang terlalu intim di pertemuan pertama mereka. Jill hanya tertawa kecil.
"Ares sangat baik padaku, aku senang tinggal di sini. Aku di sini untuk mencari beberapa rempah untuk bahan masakanku," ujar Jill berbasa-basi.
"Kau seorang putri tapi memasak? Aku tidak tahu kalau putri di Kerajaan Sparta biasa memasak. Psyche istriku juga dulu putri raja tapi dia tidak pernah ke dapur." Eros agak terkejut.
"Tidak, aku hanya hobi memasak," Jill menjelaskan lagi.
"Jadi nanti Anda yang akan memasak untuk jamuan makan malam nanti?" Eros tampak berbinar.
"Iya, hari ini saya yang memasak."
"Menarik sekali, aku tidak pernah bertemu putri sepertimu. Aku jadi tidak sabar menunggu waktu makan malam nanti," Eros bergumam.
"Umm ... Anda akan ikut makan malam?" Jill tiba-tiba merasa tidak percaya diri.
"Ya, Aphrodite kudengar juga akan tinggal untuk makan malam. Dia tidak akan suka karena ternyata Anda sangat cantik. Dia tidak suka kalau ada yang lebih muda dan cantik darinya," Eros berkata setengah bergurau.
Jill seketika merasa terintimidasi. Apa-apaan itu? Ares mengundang selingkuhannya untuk makan malam dan makan masakan buatan istrinya? pikir Jill geram.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bride Of Olympus
Ciencia FicciónKamu bisa baca e-booknya di Gramedia Digital. Sebagian Part akan di-unpublish. [Sebelumnya Originals] Pre Order Novel cetak dibuka! 16 Juni 2022 s/d 30 Juni 2022 Jiwa seorang aktris di era modern, terjebak di dalam tubuh Putri Sparta dan dinikahkan...