30. Hujan yang Beku

587 14 3
                                    

Ternyata masih sama: Hujan begitu jahat, selalu mengingatkan aku akan dirimu.

Hujan begitu kejam, karena setiap rintiknya, membuatku semakin sulit melupakanmu.

Aku ingin meneduh sejenak, membiarkan tetes demi tetes mengering bersama dengan angin.

Membawa serta memori lalu yang kini telah tersapu dengan waktu.

Aku ingin meneduh, sampai ingatanku patah bersama puing-puing rindu.

Merelakanmu, karena aku tahu... bersamaku, senyummu tak pernah sebahagia itu.

Aku ingin cepat pulang, kembali seperti dulu. Saat aku belum mengenal dirimu.

   



***

Judulnya 4Lay bgt. bingung:(

Goresan Tanpa ArtiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang