Sebuah perubahan

9.2K 280 0
                                    

Hai, part baru Sexy Scandal. Selamat membaca.

---------------_--------++--_------

Ingrid mengerang kesakitan saat Robert meremas payudaranya sambil terus membenturkan dirinya hingga melewati batas. Pandangannya berkunang-kunang ketika orgasme mulai melanda, tetapi tamparan keras di bokongnya membuat dia tersentak.

"Robert!"

"Belum, Ingrid. Kau belum menginginkannya. Kau belum mendapatkan semua yang kau mau, bertahanlah," tuntut Robert dingin di antara deru napasnya yang seperti kerbau marah.

"Aku ... aku tidak sanggup."

"Oh ... kau bisa ... kau yang paling hebat," gumam Robert sambil terus bergerak cepat.

Ingrid berusaha menahan dirinya, tetapi dia mendadak teringat perkataan Robert soal hasratnya yang sulit terpuaskan, dan wanita itu langsung mengambil keputusan. Dia membuka matanya yang terpejam dan menatap mata biru pucat Robert yang tampak fokus.

"Robert ...."

Tidak ada senyum menawan di wajah yang begitu fokus itu. Urat di dahi Robert bertonjolan menunjukkan betapa sungguh-sungguhnya dia dengan apa yang sedang dikerjakan. "Ya, Ingrid?"

Ingrid tersenyum. "Berhenti sekarang."

Robert termangu tak percaya. "Apa?"

"Hentikan."

Kerjapan mata Robert menampilkan keheranannya, tetapi sebagai penghibur kelas atas dia mengerti kalau pelanggan adalah penguasa, apa pun peranan yang dimainkan. Dominan ataupun submisif. Jadi, meski gairah tertunda membuatnya pusing setengah mati, dia pun menarik diri dengan ekspresi tenang.

Meski bagian dirinya yang tegak dan arogan sama sekali tidak setenang ekspresinya.

Ingrid tersenyum lebar melihat bagian itu. Sambil melemparkan tatapan menggoda dia mendorong Robert hingga telentang, lalu dia sendiri menunduk dan mengecup bukti gairah Robert yang tegak berkilat dan basah.

"Diamlah, dan aku akan melakukan sesuatu untukmu," katanya terengah karena orgasme yang juga tertunda. Lalu bibirnya yang sensual membuka dan membuat Robert menahan napas saat bagian dirinya kini diselimuti oleh kehangatan yang basah mulut wanita kaya itu.

"Oh, kau memang terbaik, Ingrid," erangnya sambil membanting kepala berkali-kali ke kasur. Membuat Ingrid makin bersemangat dengan keputusannya. Robert harus mengakui, gerakan mulut Ingrid yang amatir malah membuatnya makin merasa gila. Tangannya meraih rambut wanita itu, dan menjambaknya sedikit keras. Membuat Ingrid berjengit, tetapi makin cepat menggerakkan kepalanya maju mundur. Memanjakan bagian diri Robert yang selalu memuaskan dirinya.

"Oh, yeah! Kau gadis baik, begitu ... ya, begitu ...."

Ingrid terus menggerakkan kepalanya, sampai satu ketika dia merasa jambakan di rambutnya terlepas, dan tiba-tiba saja tubuhnya ditarik hingga menduduki Robert yang berbaring sambil tersenyum dan menatapnya dengan mata tersesat.

"Woman on top?" Robert bertanya sambil menyeringai, dan menepuk sisi bokong Ingrid. "Aku adalah kuda pacumu Yang Mulia."

Ingrid mengerjap, lalu senyum muncul di bibirnya. "Kali ini bersamaan?" tanyanya penuh harap.

Robert tersenyum lembut. "Kita lihat saja," jawabnya.

Sambil menggigit bibir, Ingrid mulai bergerak.

***

Robert menarik selimut tebal yang semula hanya menutupi tubuh Ingrid sampai pinggang, dan menyelimuti wanita yang tertidur pulas itu sampai ke dagunya. Dia tersenyum.

Sexy ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang