{ set your background into black }
biasanya malam-malam akan terasa sama bagi gie, namun malam ini akan beda.permen batang perisa stroberi di mulut ia muntahkan ke sembarang arah, gie menyeret tungkai ke mana saja yang penting berjalan.
jalanan tampak lengang malam itu memacu gerak seakan-akan ia adalah pemilik jalan, gie berjalan sambil berputar di tengah jalan.
tubuhnya gie sihir untuk menari tidak berjudul, kaos putih dan celana jeans hitam yang berbalut di tubuhnya sebenarnya tidak cukup menahan dingin tapi gie sudah terbiasa.
tin! tin!klakson dari sebuah mobil yang berniat melintas menghentikan tarian gie.
"jangan gila malam-malam!" teriak pengemudi yang tampak berusia 40-an.
gie mengacungkan jari tengahnya dan berteriak,
"fvck you, old man!"
"kasar banget mulutnya," sahut dadakan dari orang asing menyita fokus gie, matanya memindai orang yang tadi bersuara.
"kamu siapa, ya?"
"aku pemilik rumah di sebelah sana." balasnya menunjuk sebuah rumah yang tampak biasa seperti rumah-rumah lain.
gie mengernyit, "rumah itu kosong."
"baru pindahan."
gie hanya mengangguk pelan dan melanjutkan tarian penguasa jalannya yang sempat terjeda, tidak memperdulikan tatapan intens dari orang asing berjenis kelamin laki-laki tadi.
orang tadi mengikuti gie dari belakang sambil mengulum senyum.
"ngapain kamu ngikutin aku?"
gie berhenti menari setelah tahu si adam tadi mengikuti langkahnya.
"kayanya kamu suka malam."
memutar bola mata dan mengangguk, "iya, memang. kalau begitu jangan ngikutin aku, pengganggu." gie lanjut berjalan cepat.
si adam tadi menahan lengan kurus gie, "aku mau ikut."
tergambar jelas raut tidak terima di wajah gie,
"ngapain sih ikut-ikut segala? aku nggak punya tujuan.""kalau gitu kamu yang harus ikut aku."
"dih, apaan. enggak!"
orang asing itu masih menahan lengan gie, matanya menatap lembut memberi dampak sengat listrik.
"ikut aku berkelana, malam ini kita sewa."
seperti tubuhnya yang gie sihir untuk menari, sekarang akalnya disihir kata-kata dari mulut orang asing yang beberapa saat lalu mengaku sebagai pemilik rumah baru ia anggap kosong.
laki-laki itu menarik lengan gie dan berjalan pelan,
"nama kamu siapa?""gie birulaya." singkat gie, dirinya masih dilanda bingung kenapa ia mau-mau saja ikut.
"kenalin, namaku ten."
•ten (chittaphon)
gie birulaya
Catatan sebelum membaca:
1. Latar, kejadian, tindakan, dan karakter pemeran bersifat fiktif (tidak nyata) dan tidak ada sangkut-pautnya dengan visualisasi yang digunakan sebagai pemeran dalam lakon ini.
2. Jika ada kesamaan kejadian, dsb. merupakan ketidaksengajaan dan kebetulan.
3. Tidak menjiplak isi cerita juga merupakan bentuk apresiasi terhadap ide penulis dan cerita.© epochsolitude
[put your background into dark,
did you?]next/nah?
KAMU SEDANG MEMBACA
strawberries & cigarettes ✓
Fanficikut aku berkelana, malam ini kita sewa. chittaphon's au ; selesai. © epochsolitude, 2020 06/02/20