3

4.8K 211 1
                                    

Delvin Will

   Hari ini masih terlalu pagi untuk Delvin bangun dan mulai beraktivitas. Bayangkan ini masih jam 4 pagi. Oke, kita ulangi. JAM 4 PAGI!!!. Tak ada dalam kamus seorang anak berandal seperti ia bangun hari gini.

Ini akibat adiknya yang minta di gambarkan jerapah dan berbagai hewan lainnya. Bedebah lah dengan segala hewan-hewanan yang ia gambatkan unuk adiknya, namun Delvin tak pernah membenci adiknya. Bagaimana pun juga itu adik satu-satunya, ada cerita yang tak ingin ia ingat dibalik krlahiran mengharukan adiknya, dan ia bersumpah akan terus menjaga adiknya segenap jiwanya.

Sehabis menggambar untuk adiknya ia tak bisa tidur kembali, handphone watna putih miliknya. Ada satu notifikasi  dari pengirim yang bernama Rosse Veronica.

Kenapa dia masih terus ngehubungi gue?  Gak ada kerjaan apa!  Batin Delvin menjerit kesal. Apalagi setelah membaca isinya yang menurutnya tak penting.

From     : Rosse Veronica
Subject :

Hai Delvin udah lama gak ketemu, besok ketemu yuk. Aku tunggu pokoknya!

Delvin langsung menghapus pesan itu dan memutuskan untuk mandi dan bergegas untuk berangkat sekolah. Mungkin ia akan naik motor hari ini, ia sedang ingin meluapkan amarahnya.

"DELVIN!!!" Teriak salah satu suara yang sangat jauh dari kata merdu.

"Hmm" Anya yang berada di depan meja Delvin hanya mendelik melihat dirinya tak pernah di reapon serius oleh Delvin. Yah ilfeel deh gue sama dia. Jutek sih lo! Batin Anya bersuara.

"Piket nih. Tinggal lo doabg yang belom, gue gak mau tau begian belakang udah harus bersih!" Tanpa banyak omong Delvin mengambil sapu dari tangan Anya lalu memberikan gombalan mautnya.

"Oke cantik. Jangan marah dong." Tak lupa Delvin memberikan kedipan sebelah mata maut miliknya yang "katanya" bisa membuat perempuan diam seketika.

Anya pun hanya bisa terpana melihat apa yang barusan ada didepan matanya dan itu terjadi padanya! Gak jadi ilfeel sama dia deh Ya Allah! Manis banget, bodo deh mesti di jutekkin dulu. Aaaa Mama!! Anya pun langsung lari keluar kelas dengan riangnya sementara Delvin yang melihat hanya bisa geleng-geleng kepala.

Istirahat kali ini Delvin mempunyai misi besar yaitu menemukan cewek perempuan yang kala itu ia sebut menarik. Oh, Delvin sedang penasaran rupanya tak heran saat ini ia sedang berdiri menjulang di tengah-tengah jantin yanf sarat murid ini.

Itu dia! Tangkap Dekvin sambil tersenyum samar, tak lupa dari kejauhan ia menghafal wajah perempuan itu yang kelihatannya sedang memesan nasi goreng disana. Pokoknya suatu saat gue harus kenalan sama dia! Tekadnya bulat.

Puas melihat sang pujaan baru ia dan temannya bergegas pergi keluar kantin.Delvin sudah tak tahan dan merasa jatah oksigennya sudah terampas oleh murid lain disini.

Mungkin ia akan bertemu lagi saat pulang dengan perempuan itu. Pikirnya.

***

Maysa TS

   Sudah 3 hari. Ya! 3 hari sudah secara berturut-turut ia bertengkar dengan mamanya sendiri. Ini semua karena adik sialan itu!. Maysa masih terpekur di depab cermin meratapi keadaannya yang berantakan banyak bekas garukan dan bentol di kulit karena di gigit nyamuk ganas.

Dengan gontai pun ia bersiap berangkat sekolah. Semoga ada duit buat jajan ya Allah...

"Lo kenapa May?" Tanya Fanny yang sedang membolak balik buku milik Tia,temannya yang lain.

"Biasa. Duel gue semalem" jawab Maysa lesu dan tak minat.

"Terus siapa yang menang?" Lanjut Fanny antusias. Nampaknya ia tak tahu apa sinonim dari kata duel itu. Fanny pun dihadiahi pukulan menggunakan buku dikepalanya, an Fannya hanya bisa meringis kesakitan.

"Maksudnya bukan duel bertanding dodol!" Tata yang geregetan hanya bisa mengelus dada. Meskipun ia sudah sering menghadapi sikap temannya itu namun tetap saja... ya, gitu.

"Gue minjem pr deh" putus Maysa akhirnya.

Nampaknya Maysa krmbali meluapkan amarahnya dengan makan. Padahal ia sudah berniat untuk diet tapi.. sepertinya... susah untuk terealisasi. Lihat saja saat ini ia sedang mengantri untuk membeli nasi goreng. Padahal di tangannya sudah ada susu coklat kotak.

"May, May kayanya ada yang ngeliatin lo deh" bisik Ila yang ikut menemaninya mengantri. Maysa tak menjawab tapi diam-diam matanya ikut mrngamati lingkungan sekitar. Mana sih? Ini anak matanya jeli amat sih. Yang ia lihat hanyalah murid -murid yang mengantri di tempat lain.

"Lo tau gak yang ngeliatin lo siapa"

"Engga" jawab Maysa sekenanya karena memang ia tidak tahu siapa orangnya.

"Anak baru yang waktu itu gue bilang tau!" Jawab Ila ketus karena merasa dirinya tak begitu dipedulikan Maysa.

"Oh"

Oh. Sebenarnya di balik kata oh itu ada sejuta pertanyyab dalam otak mungilnya.

Ngapain  tuh anak ngeliatin gue? Emang se ganteng apa sih, kok banyak yang bilang dia ganteng. Emang dia kenal gue ya sampe ngeliatin gitu.

Maysa tak melanjutkan pikirannya lagi karena yang ada dipikarannya sekarang adalah makan. Ya setelah mendapatkan nasi goreng incarannya ia langsung bergegas ke markas besarnya bersama teman-teman.

***

Selesai juga part 3!!!

Jangan lupa vote comment please

Thank you,

-az

Bad School BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang