12.Say More Than Louder

72.4K 3.1K 45
                                    

I want to get louder

--o0o--

Dua bulan sudah hubungan antara Gianira dan Lucifer berjalan, namun masih banyak rahasia diantara masing-masing yang belum mereka ungkapkan. Apalagi sebagai pacar Lucifer belum pernah bertemu orang tua Gianira, jika berkunjung pun hanya bertemu dengan asisten rumah tangga Gianira.

Mumpung Liburan , niatnya Lucifer sekarang ini adalah membawa Gianira ke rumahnya untuk diperkenalkan kepada Papa nya, setelah lama menunggu seorang perempuan berdandan yang memakan waktu . Akhirnya Gianira keluar dari kamar nya menggunakan baju berwarna crem dipadukan dengan rok hitam bercorak bunga-bunga ala wanita.

Perfect satu kata yang terlintas dipikiran Lucifer saat ini. Dengan malu-malu Gianira turun perlahan-lahan menuruni tangga dengan langkah anggunnya. Sebagai lelaki yang jantan Lucifer berjalan menghampiri Gianira, mengulurkan tangannya untuk diterima oleh gadi itu.

"Ready? " Lucifer bertanya dengan senyum manisnya.

"Umm I'm just a little nervous".

"Oh yeah? Jangan khawatir, semua akan baik-baik saja " ucap Lucifer seraya menuntun Gianira ke arah mobilnya, tidak lupa terlebih dahulu pamit kepada asisten rumahnya Gianira.

Lucifer dengan cekatan membukakan pintu untuk Gianira dibalas dengan senyum manis gadis itu. Mobil dengan kecepatan sedang meninggalkan area perumahan Gianira.

Ternyata lama juga jarak tempuh ke rumah Lucifer , namun Gianira merasa terbayarkan dengan pemandangan taman indah dan luas juga air mancur didepan pintu masuk rumah Lucifer.

Katakan saja ia norak, tapi mata manusia mana yang tidak akan tertarik melihat pada pemandangan indah seperti itu. Lucifer memencet bel pintu rumahnya tak lama seorang wanita paruh baya yang membawa kemoceng membukakan pintu.

"Ah.. tuan Rome sudah pulang" ucap perempuan bernama Bu Lami.

"Iya bu.. tolong buatin minum buat Rome sama Gianira ya" tutur Lucifer sambil melirik Gianira dan Bu Lami tersenyum melihat gadia disamping tuan mudanya itu.

"Tunggu sebentar ya.." jawab Bu Lami.

Setelah Bu Lami beranjak pergi Gianira memandang Lucifer dengan wajah keponya.

"Siapa Rome? Kamu kan? Kenapa bisa Rome? Nama kamu kan Lucifer?". Tanya Gianira yang sudah jebol tanggul ke kepoannya.

"One by one nanya nya Dear" Cifer terkekeh seraya tangannya menjepit hidung Gianira.

"Lhepphass ".

"Hahaha" .

"Kebiasaan y kamu!!" Kesal Gianira kepada laki-laki dihadapannya ini.

"Ekhm!!!" Suara deheman berat membuyarkan kesenangan mereka bertepatan dengan Bu Lami membawa kan minuman.

"Ini minumannya tuan, Ibu permisi dulu".

"Jadi?" Tanya pria paruh baya penuh wibawa itu.

"Gianira, PA CAR RO ME!!".bukan Gianira yang memperkenalkan diri tapi Cifer.

"Ada apa dengan intonasi bicara mu itu, PA PA MA SIH BI SA MEN DE NGAR DE NGAN SA NGAT BA IK !!!". Jangan nilai orang dari covernya itu yang Gianira pikirkan sekarang.

Ayah dengan Anaknya sama saja penuh wibawa tapi bar-bar saat bertemu.

"Ekhm"Gianira berdehem memutuskan tatapan tajam saling pandang ayah anak itu. Tidak enak juga sebenarnya

"Huhh, jadi kamu Gianira pacar putera saya?" Intonasi Papa Lucifer kembali terdengar tegas. Aneh kenapa malah ia seperti pihak laki-laki yang diinterogasi oleh orang tua sang perempuan?..

"Iya om" jawab singkat Gianira sambi mengalihkan tatapannya kearah lain.

"Jangan mengintimidasi Gianira pa.." ucap Lucifer memperingati Papa nya.

"Ya sudah itu saja yang mau saya tanyakan" . Itu saja hanya itu perkenalan singkat ala Rendra Papa Lucifer.

"So , tidak seburuk yang kamu pikirkan Dear".

--o0o--

12.00 WIB.
Jam makan siang tiba, Gianira masih berada dirumah Cifer , sebenarnya Gianira sudah ingin cepat pulang ke rumah. Tapi ditahan oleh Lucifer.

Gianira sekarang sedang membantu menyiapkan makanan bersama Bu Lami dan anaknya bernama Sinta yang kelihatannya seumuran dengan Gianira.

"Sinta sekolahnya dimana ya?" Tanya Gianira.

"Saya sekolah di SMK non, jadi lulus bisa langsung kerja" jelas Sinta dengan memandang kagum wajah cantik dihadapannya ini.

"Ooouuu, gak usah panggil aku non. Panggil aja Gia" tutur lembut Gianira,tanpa ia ketahui sedari tadi Lucifer memperhatikan kegiatan mereka.

Bagaimana Gianira memperlakukan orang yang masih 'dibawahnya' membuat Cifer terkesan. Andai ibunya tahu bahwa ia sudah punya pasangan yang baik hati dan cantik seperti nya.

Selesai menata makanan dimeja makan mereka pun makan bersama, entahlah fokus Gianira saat ini adalah anak dari Bu Lami, Sinta , gadis itu tampak dari kilatan matanya mengagumi Lucifer.

Apapun bisa terjadi bukan? Sinta dan Lucifer jelas selalu bertemu saat dirumah, katakanlah ia takut dipelakori.

Tiba-tiba Papa Lucifer datang ke meja makan bersama dua orang yang tidak dikenal oleh Lucifer dan Gianira.

"Kenalkan mereka sahabat Papa dulu Om Diko dan Anaknya Putri" ucap Papa Lucifer.

--------------

______________________________

Sekian atas part nya...
Jangan lupa untuk vote dan komen yaa 🐾💌

Maaf kalau typo nya bertebaran..
😁😁

FOLLOW INSTAGRAM:

@story.namecodes

LUCIFER. The Leader Of Demon Geng (TAMAT + DITERBITKAN).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang