Ch.4 -Bolos

55 8 2
                                    

"Putri!!"
"Putri!!!"
"Ya ampun masih belum bangun!!!" Teriakan ibunya putri menggelar memenuhi kediaman nya, namun itu tidak bisa membuat putri yang lagi bermimpi terbangun. Bagaimana tidak putri baru tidur saja jam 4 pagi.

'Enggghh, masih subuh" jawab Putri kembali ke mimpinya.

"Apaan sih yg masih subuh!!! Ini udah siang jam 06:50." Krik..krik..krik ..... putri telah tidur kembali tak ada jawaban darinya. Sang ibupun murka kepada anak satu-satunya yang bandel ini, dia ke kamar mandi mengambil air segayung lalu......

'Byuur'
"Huahhh hujan bocor!!!" Teriak putri yang langsung bangkit dari tempat tidur nya, dia lihat cuma tempat dia yang basah dia menoleh ke samping melihat ibunya yang melotot kearah nya.
Putri hanya menyengir, biarlah dia telat dia lagi pengen bolos, putri langsung berlari ke kamar mandi karena dia merasa aura-aura peperangan dari ibunya, dengan sengaja berlama-lama di dalam kamar mandi, 20 menit kemudian putri tak kunjung keluar, di hanya membaca buku di kamar mandi, belum mandi sama sekali.

"Putri!! Ko belum turun jugaa!!" Teriak ibunya dari arah dapur.

"Lagi BAB bu, sakit perut!" Jawab Putri sepenuhnya berbohong.

Setelah dia kira sudah lama barulah dia mulai mandi, menggunakan sabun bayi shampoo bayi semua nya bayi.
Ia keluar kamar mandi lalu menggunakan seragam sekolah nya, melihat di pergelangan tangan sudah pukul 08:45 sudah telat banyak, tapi bodo' amat.
Turun kebawah langsung menuju garasi, ngk pamit dan sarapan, dia jalan kan motor nya dengan kecepatan rata-rata putri tak mau cepat-cepat sampai sekolah.

Ketika dia sampai gerbang sekolah telah di tutup, terpaksa dia lewat jalan pintas manjat dinding sekolah yang emang disitu jalan kalau putri ingin bolos disana terdapat pohon beringin yang besar dan lebat dia memanjat pohon beringin tersebut, tidak takut akan rumor yang beredar tentang pohon itu yang ada penunggunya.
Putri Memanjat pohon lalu loncat ke pinggiran tembok sekolah, lalu terjun 'Happh' dia mendarat dengan mulus, sekarang dia berada persis di belakang kantin, dia berjalan santai menuju kantin penjual soto.

"Mbak soto kaya biasa banyak kuah." Ucap Putri.

"Nggeh non, tumben kemarin ngk bolos non?" Tanya penjual soto.

"Lagi males mbak." Jawab Putri, sambil memainkan hp nya.

Setelah beberapa saat menunggu, soto yang iya pesan pun datang, tanpa ba-bi-bu lagi putri langsung menyantap makanan nya dengan rakus karena dia tadi belum sarapan.
Tiba-tiba teman laki-lakinya putri datang.

"Heuh put, kemarin kenapa Lo ngk ikutan belajar?" Tanya Fery sambil menepuk pundak putri, tak elak lagi itu membuat putri keselek.

'uhuk, huk, huk'
"Eh nih minum-minum" ucap Fery bingung.
Setelah putri minum dia melotot kearah Fery.

"Lo mau nyiksa gue?! Cari gara-gara Lo?!" Bentak putri.

"Eh, kan gue ngk sengaja put sori lah." Jawab fery takut di hajar putri.

"Lo bilang maaf, ngk bakal balikin soto gue yang udah ngk ada bentuk nya itu!!" Bentak putri lagi.

"Yaudah gue beliin lagi, tapi jangan marah dong." Mohon Fery.

"Ngk ma--- ucapan putri terpotong oleh Alvaro.

"Udah-udah ih, cuma gitu doang." Lerai Alvaro.

"Cari masalah Lo!" Todong putri.

"Err, ngk maksud gue kan mau di ganti soto nya sama Fery jadi Lo ngk usah marah-marah lagi." Jawab Alvaro sedikit menciut ketika di pelototin putri.
Akhirnya Fery pun pasrah membelikan ulang soto untuk putri.

"Mbak soto nya 2 buat putri satu, kaya biasa yah mbak hutang dulu." Ucap Fery sambil memasang senyum termanis nya, mbak wiwin penjual soto hanya geleng-geleng kepala, sudah biasa dengan Fery yang suka nombok.

Soto yang di pesan pun datang itu membuat putri sumringah, Fery hanya tersenyum kecut padahal keuangan nya sedikit dapat masalah pula.
Mereka pun menyantap makanan mereka masing-masing.
"Eh btw tadi malam ada orang asing ikutan balapan lawan king." Ucap Alvaro membuka percakapan.

"Halah pasti kalah." Celetuk Fery.

"Ngk woy, menang dia!!!" Jawab Alvaro semangat.

"Masa sih, emang siapa? Biasanya kan cuma Diego anak baru itu tuh yang berani nantangin." Heran Fery.

"Ngk tau, katanya sih nama nya guruh, orang nya rada misterius gitu." Sambung Alvaro.

"Eh put, Lo ngk mau nantangin? Kan Lo jago kebut-kebutan." Tanya Ferry

"Bodo amat." Jawab Putri malas.

"Biasanya juga gitu, kalo ada orang baru." Kata Alvaro.

"Iya nih tumben put." Sambung Fery.

Putri hanya mengangkat bahu tak peduli.
Tak lama kemudian bel istirahat pun berbunyi.
'Kringgg...Kringgg.... Kringgg..."

____

Vila yang melihat sahabatnya tidak ada di kelas sejak jam pelajaran pertama, langsung menyusul nya ke kantin karena dia tau dimana putri biasa duduk, juga di kelas ngk ada Alvaro dan Fery pasti mereka bertiga bolos.
Ketika sampai di kantin vila celingak-celinguk mencari putri Dkk setelah dapat, dia langsung menghampiri putri.

"Hay" sapa vila anggun.
Putri hanya menoleh sekilas dan kembali fokus makan, sedangkan Alvaro udah mulai ngerapiin rambutnya dengan menyisirkan jari-jarinya ke rambut.

"Hay juga cantik." Jawab Alvaro sambil menawarkan tempat duduk di samping nya.

"Giliran sama vila aja Lo gitu, sama gue ngk." Sewot putri.

"Yaa lo ama vila beda dong, dia anggun ngk kek lo brandal." Jawab Alvaro balik sewot.

"Halah, udah vil jangan di ladenin, monyet piaraan gue tuh, sini sama gue aja." Putri tak mau kalah.
Vila mengangguk dan langsung duduk di samping putri.

"Yee sejak kapan lo jadi baik gini, pake nawarin tempat duduk lagi." Alvaro juga tak mau kalah.

"Daripada anak orang jadi korban kekonyolan Lo." Ucap Putri sarkatis.

"Kan kalo sama yang ini beda kali put, dia anak baik-baik tau." Sargah Alvaro.

"Lo aja yang ngk tau." Ucap Putri

"Tau ap---

"Err, udah dong gue belum pesan nih." Sela vila jengah melihat teman nya meributkan yang tak berguna.

"Yaudah aku aja yang pesanin kamu duduk sini aja." Tawar Alvaro.
Vila mengangguk, putri hanya berdecih.

Tak lama Diego pun datang bergabung, dia duduk di samping kiri putri.
Putri menoleh mengangkat alis nya sebelah.

"Kenapa, ngk boleh?" Tanya Diego.

"Ngk!! Ini kursi kekuasaan gue!! Tolong yah angkat pantat anda dari sini." Ucap Putri sarkatis.

Diego hanya terkekeh tak memperdulikan usiran putri, putri melotot lalu menginjak kaki Diego.
'Awhh' ringis Diego refleks menggeser kakinya.
Putri tersenyum miring.

"Masih ngk mau pergi?" Tantang putri

"Ngk" jawab Diego keukuh.

Putri geram dengan gerakan cepat dia melayangkan pukulan, belum sampai pukulan nya Diego langsung menangkap tangan yang agak kekar itu.
"Etss, walaupun gue ngk mukul cewek gue juga ngk Sudi di pukul cewek." Ucap Diego datar.
'cih' decih putri, kemudian dia tak memperdulikan manusia yang keras kepala di samping nya ini.

_________

Maaf kalo ada yang keluar dari alur, tolong komen saya kadang masih keinget cerita samping jadi agak kebawak.

Tolong dukungan nya yah vote
Follow my ig: _queenshaxe_ follback dm
Terimakasih
Tolong saran nya

😊😊😊

Trouble GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang