Ch.7 -identitas asli vila II

54 6 1
                                    


   Setelah kita sama-sama mendarat mulus, aku bertanya kemana tujuan kita, gimana sih aku yang ajak dia bolos aku pula yang ngk tau tujuan.

"Kerumah gue aja kali." Jawab nya.

"Boleh asal rumah Lo ngk membosankan." Aku juga penasaran sama rumah nya, karena dia berangkat sama pulang selalu di antar supir, tajir kali, tapi merek  sepatu nya murahan Masi mahalan juga sepatu aku.

"Ngk, yaudah aku telpon supir aku dulu yah." Dia mulai mengotak-atik hp nya, kemudian meletakkan hp nya di samping telinga. Dia ngobrol ntah apa lah itu.
Ngk lama habis dia nelpon, eh langsung dateng jemputan nya pake mobil APV lumayan sih, motor aku, aku suruh Alvaro sama Fery yang bawain.

Kita pun mulai dalam perjalanan, ngk ada obrolan sedikit pun, rumah nya lumayan jauh sekitar 30 menit kita baru sampai, aku sudah nguap dari tadi. Ketika kita sampai ada banyak banget penjaga di depan gerbang nya, sekitar 5 berjajar rapi, 2 tukang buka gerbang 3 berdiri tegap.

"Selamat datang, Mrs. Vila." Ucap penjaga pembuka gerbang, woww!! Buset ternyata sicupu tajir juga.

"Dengan siapa Mrs?" Tanya penjaga itu.

"Panggil dia Mrs. Putri, perlakukan dia sama dengan saya." Ucap si cupu.

"Selamat datang Mrs. Putri." Kata penjaga itu. Aku hanya tersenyum kikuk ngk pernah di giniin soal nya.

Kita pun masuk dan aku lihat, di halaman nya indah banget, ada banyak pohon Ek di tengah-tengah nya ada air mancur, adem banget liat nya.
Eh buset!!! Rumah nya dah kaya istana aja, ada karpet merah cuy! Rumah nya juga besar banget, nuansanya nuansa Eropa.
Kita berdua berjalan di karpet merah itu, aku hanya bisa melongok melihat si cupu punya rumah kaya gini. Ngk nyangka banget.

"Selamat datang Mrs. Vila" ucap penjaga nya lagi ketika kita udah sampai di pintu utama.

*Vila Angkasa POV

Ntah kenapa aku punya pikiran, mengajak putri kerumah, aku juga seneng berteman dengan nya entahlah padahal selama ini aku menutup diri karena kedua orang tua ku, aku marah, sedih kesal sama  mereka, tapi lupakan dulu aku lagi males bahas soal itu.

Ketika sampai di mansion rumah ku, yang kata putri kaya istana, menurut ku biasa saja, putri tak henti-hentinya berdecak kagum.

Ketika sampai di pintu utama, kami di sambut oleh Garfield, seorang paruh baya yang sudah berkepala 5, dia adalah orang kesetiaan ayah ku, dia sudah mengabdi dari aku bayi, dialah yang lebih mengerti aku, jadi aku sudah menganggap nya ayah, ku peluk nya erat, aku tidak suka Garfield memanggil ku Mrs, ketika aku ingatkan dia lebih patuh terhadap ayah ku, entahlah ayah ku bisa dapat dari mana orang-orang ini yang semuanya setia, termasuk penjaga gerbang tadi.

"Panggil dia Mrs. Putri Garfield." Kataku sambil tersenyum.

"Selamat datang Mrs. Putri." Ucap Garfield, kulihat putri menjabat tangannya.

Aku langsung membawa putri, menuju kamar ku yang terletak di lantai atas, ketika sampai aku langsung membuka nya dan menyuruh putri masuk Duduk di sofa kamar ku.

"Ya ampun vil, gue ngk nyangka Lo setajir ini." Katanya berdecak kagum.
Aku hanya membalas nya dengan tersenyum.

Kemudian aku duduk di depan meja rias, mulai melepas rambut palsu yang ku pakai, iya rambut asli ku berwarna putih coklat Eropa. Dan melepas softlens, warna mata asli ku adalah biru, aku mengikuti mata ayah ku, sedangkan rambut aku mengikuti ibu ku.
Aku melihat putri yang melongok melihat penampilan atau wujud asli ku, alasan kenapa aku menyamar karena menurut ku ini jelek, sewaktu aku sekolah dasar aku selalu di olok-olok karena tidak normal, sejak saat itu aku mulai merubah penampilan ku.

"Kenapa Lo ngk gini aja di sekolah vil, Lo bisa jadi primadona?" Tanya putri.

"Wujud gue yang ini jelek." Jawabku.

"Kalo menurut gue, itusih udah bagus banget vila,Lo cantik malah dari pada cupu kaya biasa." Jelas nya panjang lebar, aku menggeleng tidak setuju.

"Gue  lebih suka, ketika nyamar, karena aku benci jadi diri gue yang asli." Jawab ku.
Putri yang hendak bertanya urung, mungkin karena ini privasi orang jadi dia tidak terlalu mau tau banget.

"Vil, kulkas Lo ada isinya?" Tanya putri mengalihkan topik.

"Ada ambil aja di dapur, tapi hati-hati jangan sampe ketahuan ayah ku, dia ngk suka sama orang baru." Peringat ku.
Baru aku ingat kan, eh ayah ku datang.

*Affani Putri Guntur POV

Buset aku aja udah kaget banget ngeliat rumah vila, eh di tambah sama wujud aslinya, ternyata selama ini dia cuma nyamar, ngk cocok banget aku manggil nya cupu, padahal dia lebih kerenan juga dia kalo dia ngk nyamar jadi cupu. Tapi dia ngk suka wujud aslinya,  aku ngk tau, itu privasi orang lain.

Ketika aku tiba-tiba merasa lapar, aku bertanya dimana letak kulkas. Habis dia kasih tau tentang ayahnya yang harus berhati-hati baru aja aku mau berangkat, eh si tuan rumah nya Dateng, buset bapak nya tinggi banget, mukanya sangar, aku aja nyampe menciut, matanya sama kaya vila biru, berperawakan nya wibawa, njir nih keluarga keren-keren semua.

Om Angkasa, alias om singa karena mukanya sangar jadi aku manggil nya om singa noleh ke aku, lalu nanya.

_______

Tolong dukungannya dengan memberikan penulis vote
Follow my ig: _queenshaxe_ follback dm
Terimakasih
Tolong saran nya

😊😊😊

Trouble GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang