🎬 VII. Latihan

8 2 13
                                    

"Aku, kamu adalah kita yang tak tau kapan akan di satukan"

~Venus putri angkasa~

Pagi ini venus datang ke sekolahan, venus memarkirkan mobilnya di parkiran sekolahan, parkiran ini di isi oleh beberapa anak saja yang datang hari ini,karna hari ini adalah hari minggu.

Alasan utama venus datang hari ini adalah untuk latihan bersama teman temannya, untuk mempertahankan ekskul dance dan juga, karna ia belum siap jika harus kembali ke rumah orang yang sudah membuangnya.

Venus berjalan menyusuri koridor, melewati lapangan yang ramai karna hari ini tim basket SMA harbang sedang latihan, dan kalian tau, bumi dan mars juga ikut, ya karna di sekolah mereka yang dulu mereka juga aktif di salah satu olahraga yang paling banyak menyumbangkan piala tersebut.

Venus dapat melihat wajah bumi yang memerah karna panas dan mars, bagaimana bisa venus tak melihat karisma seorang mars yang berkeringat, venus berani bertaruh jika ada perempuan yang melihat mars pasti akan berteriak.

Namun mata venus malah menangkap sosok laki laki yang sebenarnya dia cukup tampan dan manis tapi entah mengapa dia sekarang menjadi temperamental seperti mars, senggol bacok katanya.

Venus kembali melangkah menyusuri ruangan demi ruangan untuk menuju ke ruang dance.

Ternyata di sana sudah ramai, sudah ada beberapa anak yang venus kenal termasuk fina.

"Sini ven" fina menepuk sisi bangku kosong di sampingnya.

Venus pun langsung duduk di sana.

"Ven gue mau ngenalin lo ke mila, mila itu temen sebangku gue yang gue ceritain waktu itu" Venus membalasnya senyum dan mengangguk.

"Bentar ya dia lagike toilet soalnya" Venus kembali mengangguk.

"Ven" panggilan itu berasal dari alan yang tiba tiba duduk di sampingnya.

"Gue udah ngedit lagu yang buat kita ikut lomba, coba lo cek dulu" alan menyerahkan laptopnya ke pangkuan venus.

Venus mendengarkan dengan seksama sampai lagunya berhenti.

"Boleh aku kasih saran" Alanpun mengangguk.

"Lagunya, kita kombinasi antara Kpop sama lagu daerah, pasti nanti bagus, jadi kita bisa ngasih sisi budaya juga dan kita kombinasiin lagi lagu daerahnya jangan cuma satu daerah aja, gimana" Fina dan alan yang mendengar ucapan venuspun langsung menepukan tanganya.

"Gila cerdas banget, bentar gue editin lagi" Alan yang begitu semangatpun langsung mengambil kembali laptop nya dan berkutik dengan serius di tempatnya duduk.

"Gue gak nyangka lo sekreatif itu, kalo dari dulu ada lo pasti deh kita menang lomba terus" venus terkekeh pelan mendengar ucapan fina.

"Ven lo gak bisa ngomong lo gue gtu" venus memandang fina dengan wajah tanda tanya.

"Biar gaul gitu" venus kembali terkekeh pelan.

"Ajarin aku dong" Ucapan venus membuat fina berseru senang.

"Pasti gue ajarin, sekarang coba lo ngomong gue"

Venus diam sebentar sebelum bibirnya membuka.

"Gu_gue" Fina malah tertawa mendengar venus mengucapkan itu, oh fina katanya mau mengajari venus, eh dia malah tertawa.

"Lo ngomong gue tapi logatnya bahasa inggris tau nggak"

"Nggak" fina kembali tertawa lagi.

"Dan satu lagi nih, lo itu cantik jadi cara penampilan lo juga harus gue ubah, nanti kita ke mall deh buat belanja, gimana" venus diam sebentar dan akhirnya mengangguk setuju.

✏✏✏
Venus tak pernah seperti ini sebelumnya, bahkan tak pernah terfikir sebelumnya oleh venus, jika venus akan berada di sini bersama dengan fina dan gadis yang baru beberapa jam yang lalu ia kenal melalui fina–Mila.

"Kita ke situ yuk ven" venus hanya pasrah sekarang di tarik oleh mila setelah tadi di tarik fina memasuki satu toko ke toko lainya.

"Nah ini bagus banget hodienya gila swag banget gak sih" mila mencocokan di tubuh venus.

Venus melihat pantulan tubuhnya di cermin dan tersenyum kemudian mengangguk, "Oke kita beli bertiga biar kembaran gitu" venus kembali mengangguk saat mendengar usulan mila.

Mereka membawa tiga buah hodie yang sama, kemudian membayarnya di kasir namun terlebih dahulu venus memberikan kartu kreditnya.

"Gila lo sekaya apa bisa punya blackcard segala" Mila memandang venus kagum.

"Adadeh" Namun venus malah menjawabnya usil.

"Tagihanya kirim ke gue aja, nanti gue transfer" Venus memandang ke arah fina, seingat venus, fina itu bukan orang kaya, dia saja dapat beasiswa dari keluarganya bahkan fina pernah bercerita bahwa kedua orangtuanya yang membantu keluarganya.

"Gak usah, udah aku bayar" mila memutar bola matanya malas.

"Gue ven bukan aku" Namun venus hanya tertawa dan kemudian mengangguk.

"Gue" Venus berlalu begitu saja dari hadapan mereka saat pembayaran telah selesai.

"Emang gini nih, kalo punya temen ke es batu, pengin gue kunyah tau gak" Mila malah menertawakan fina yang sedang mengomel.

Mereka bertiga berjalan beriringan sambil bercerita dan kemudian tertawa, venus sadar saat ini ia benar benar sedang bahagia, bahkan venus berjanji jika ia akan menjaga mereka berdua apapun yang terjadi.

Saat melewati sebuah toko aksesoris venus berhenti melangkah dan mengajak kedua temanya memasuki toko tersebut.

"Nyari apa ven" Fina pun bingung pasalnya venus bukan gadis yang suka memakai aksesoris lalu kenapa dia memasuki toko ini.

"Hadiah, buat bunda" Venus masih ingat tentang hari ulang tahun bundanya tersebut.

"Bunda lo ulang tahun" venus mengangguk.

"Kalo gitu kita bikin kejutan aja gimana, kita bikin kue terus ngrayain deh di cafe nya fina" Andai semua semudah itu sudah pasti venus akan mengiyakan usulan mila, tunggu cafe fina?, jadi fina punya cafe, nanti akan venus cari tau.

"Gue mau rayain berdua sama bunda" Venus berbohong, namun mila dan fina malah memeluknya.

"Romantis banget sih lo sama nyokap lo" ungkapan fina membuatnya sedikit terusik.

"Ehhh tapi tadi lo ngomong pake kata gue" lanjut fina.

"Gilaaa kan lo tuh udah mulai gaul" Venus hanya mengangguk, agar mereka berhenti heboh hanya karna seorang venus berkata "Gue".

"Bisa pesan kalung" tanya venus pada seorang karyawan disana.

"Bisa mba, mau yang seperti apa" venus membuka handphone nya dan menunjukan deretan bentuk yang akan di pesannya.

"Baiklah 2 minggu lagi pesanan bisa di ambil, terimakasih atas pesananya" venuspun mengangguk.

"Semoga bunda suka,dan ayah juga"

✏✏✏
Buat part ini khusus buat persahabatan mereka dulu ya, yang kangen sama dewa, bersabarlah, oke....

Jangan lupa ya vote dan coment di bawah ini.

The Perfect Boy (Jungkook Bts) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang