Chapter 6 -

27.2K 1.1K 21
                                    

Sepanjang ia menyuapi dirinya sendiri, lalu menyuapi calon suaminya, kedua pipi gadis itu bersemu warna merah muda. Keduanya bahagia memakan makan siang masing-masing sampai akhirnya seluruh isi piring tandas.

"Udah selesai makannya, Ella, Dodo?" tanya sang bunda datang menghampiri. "Sini, biar piringnya sama Bunda." Sang ibu mengambil piring itu, Ella ingin menghentikan namun ia hanya mampu terdiam saja. "Habis ini, cuci tangan cuci kaki, sikat gigi, tidur siang."

Donovan langsung merengek. "Katanya ... main ...."

"Dodo, istirahat dulu, baru pas bangun ... bisa main. Tu liat, temen-temen pada capek, Dodo enggak capek?"

Donovan menggeleng keras, walau kemudian ia tanpa sengaja menguap. Langsung, ia tutup mulutnya dengan kedua tangan sementara Ella dan sang ibu menatap dengan senyuman. "Enggak, Dodo tadi buka mulut aja, enggak nguap!"

Ella tertawa, sementara Donovan kini mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Hust, hust, hust ... tu liat, Dodo ngantuk. Ayo bawa calon suami kamu ke kamar, tidur."

"Kamarnya udah disiapin, Bunda?"

"Biarin dia tidur di kamar kita dulu."

Ella mengangguk, ia lalu membantu Donovan yang terhenyak berdiri. Keduanya dengan pelan berjalan ke arah kamar, dan sesekali Ella melihat wajah polos pria muda itu ... gaya mengantuk yang manis dan lucu.

Sesampainya di kamar, Ella menuju kamar mandi lebih dahulu. "Dodo mau pipis dulu."

"Ya udah, ayo."

"Temenin!"

Kedua pipi Ella memerah, malu. Ia sempat berpikiran negatif sampai Donovan bersuara. "Ella tungguin di depan WC, pintunya Dodo buka, jadi jangan ngintip!"

"Mm ... i-iya." Namun tetap saja, ia malu. Tetapi ia harus sadar, suaminya pria yang spesial, dan ia memang harus membiasakan hal ini karena pasti tak akan sekali saja setelah ini Donovan memintanya. Ia berdiri di depan pintu kamar kecil yang terbuka, membelakangi, sementara Donovan menuntaskan panggilan alamnya.

"Udah."

Helaan napas lega Ella embuskan, saat berbalik Donovan juga sudah memakai celana pendek polos bertema bolanya itu. Dan kemudian ... ada pikiran lain yang hinggap di kepala Ella.

Selain menjadi sosok istri dan ibu ... tugas menjaga, mendidik, ataupun mengarahkan Donovan ... ada kewajiban yang sempat ia lupakan dan baru ia sadari.

Apakah mereka akan ... melakukan 'itu'?

Ella menggeleng membuang pemikiran joroknya, ia memilih tak usah memikirkan itu dahulu. Tidak ....

"Ella kenapa?" tanya Donovan yang baru selesai menyikat giginya. "Ella ayo sikat gigi juga, kita tidur bareng."

Jantung Ella spontan mencelus, meski lagi ia langsung menggeleng dan membuang pemikiran itu. Bukan itu yang Donovan maksud!

"Kok enggak mau?"

"Eh, enggak, Ella bakal sikat gigi Ella, kok." Ia pun mulai menyikat giginya, setelahnya mencuci kaki dan tangan suaminya juga dirinya sendiri. Kini, keduanya keluar dari kamar mandi, Ella duduk di tepian kasur sementara Donovan melompat, berbaring di atasnya.

"Ella, Ella tidur di sini, kan?" Kedua pipi Ella memerah. "Dodo biasa tidur sama Kakak, Dodo gak suka tidur sendirian ... jangan tinggalin Dodo, ya? Kata Papah juga, istri yang nanti bakal nemenin Dodo sekarang karena kakak sibuk."

"Dodo punya kakak?"

Cerita ini tersedia di
Playbook: An Urie
Karyakarsa: anurie
Dan bisa dibeli di WA 0815-2041-2991

SPECIAL HUSBAND [B.U. Series - D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang