BAB 1 : MADING SEKOLAH

138 4 0
                                    

"Lia bangun sudah jam 07

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lia bangun sudah jam 07.00!! Ini kan hari perayaan kelulusan kelas 12!" Teriak Kakakku dari balik pintu kamar.

Bicara soal Kakak ku, Dia sudah seperti alarm terbaik untukku. Saat aku meminta dibangunkan jam 06.00, ia akan membangunkanku jam 05.00 dan mengatakan kalau sudah jam 07.00. Yaa.. meskipun aku telah mendengar kata-kata itu ratusan kali.

Namaku Aulia Gustia Zalfani Najla biasa dipanggil "Lia" Umurku 18 tahun dan tinggal di Jakarta. Diawal minggu ini adalah hari yang kutunggu-tunggu. Hari ini adalah perayaan hari kelulusan kelas 12. Ahh,, Akhirnya aku bisa lulus juga.. Membuat cerita baru, menempuh pendidikan baru, dan Memulai hidup baru. Namun bukan pendidikanlah yang membuatku semangat masuk kuliah, melainkan bertemu orang itu. Orang yang telah membuatku malu setengah mati sewaktu aku kelas 11. Yap, dia adalah idolaku sekaligus pacarku. Hm.. Mungkin aku harus menceritakan semua ini dari awal.

Semuanya berawal dari mading sekolah. Pada waktu kelas 11 dulu, aku adalah murid pindahan dari sekolah lain. Adanya kasus yang menimpaku di sekolah sebelumnya mengharuskanku pindah kota ke Jakarta bersama kakak ku.

Tanpa ditemani kakak, aku berangkat seorang diri dihari pertama masuk sekolah baru. Pada saat memasuki gerbang sekolah, murid-murid sekolah itu mulai melihatku dengan tatapan aneh. Wajar saja sih, karna disitu hanya aku yang berbeda seragam disana. Akupun langsung berlari ke ruang kepala sekolah yang ada diujung sekolah. Kepala sekolah seakan sudah menunggu kehadiranku. Sambil menghisap rokok dan mengangkat kedua kakinya diatas meja, dia melihatku dari balik pintu kaca. Dia seakan memberi isyarat tangan untuk menyuruhku duduk. Dia memberiku beberapa kertas yang sudah ia siapkan, dan langsung memberikannya padaku dengan melemparkannya. Akupun secara reflek menatapnya sambil mengerutkan dahiku.

"Isi formulirnya, dan masuk ke kelas baru kamu yang ada di sebelah perpustakaan." Ujar kepala sekolah dengan muka cueknya.

"B, Baik pak, terima kasih" Sambil dibarengi suara gugup dari mulutku.

Setelah bercakap dengan kepala sekolah, Akupun pamit dan langsung meninggalkan ruangan kepala sekolah.

Begitu aku menuju kelasku, aku merasakan hawa-hawa yang tidak enak memasuki kelasku pertama kali. Lalu akupun berdiri didepan kelas ibarat menjadi tontonan murid kelas. Tidak percaya diri menghantui diriku, sampai-sampai telapak tanganku berkeringat. Ditambah suasana hening di ruangan kelas, dan tatapan kaget mereka melihatku seakan-akan aku sudah ditunggu-tunggu kehadirannya. Sambil berbisik-bisik, mereka seperti menungguku untuk memperkenalkan diri.

"Nama saya lia, salam kenal" Teriak ku sambil memejamkan mata.

"Hai lia.. salam kenal" Seru satu kelas secara berbarengan.

Dan seketika kelas pun ramai membincangkan diriku.

"Lia kamu boleh duduk di bagian paling belakang dengan cowok itu. Gapapa kan?" Ujar wali kelas.

Aku menoleh cepat "Iya bu, gapapa. Lagian mana ada murid baru duduknya di depan (Sambil sedikit menyindir)"

"hahha iya, yaudah silahkan ke tempat duduk kamu" dengan tersenyum seperti tidak punya dosa.

KAMU IDOLAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang