BAB 6 : KLARA MENCARIKU

16 1 0
                                    


"Eh kok diem!!" Bentak Klara yang ingin menghampiriku.

"Ee.. Anu.. Namaku.."

Jika aku memberi tahu namaku padanya, maka usaha dito dan nasha melindungiku akan sia-sia. Akupun memutuskan untuk langsung berlari keluar toilet dan meninggalkan mereka. Sontak mereka mengejarku dari belakang. Aku berlari tanpa arah tujuan, menghindari, mereka berlima. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk berlari keatas gedung untuk bersembunyi dan meminta pertolongan pada chicii. Aku sudah jauh meninggalkan mereka, dan hingga akhirnya akupun sampai keatas gedung. Akupun melihat cicii yang sedang berdiri di pagar atas gedung. Cicii yang melihatku langsung menanyakan

"ada perlu apa kamu kesini lia?"

"Aku gaada waktu cicii. Cepat atau lambat pasti Klara dan ganknya pasti akan mencariku keatas gedung. Aku harus sembunyi disini." Ucapku.

"Ehh oke kamu sembunyi aja di dalem tempat sampah itu. Itu Cuma satu-satunya tempat sembunyi diatas gedung ini." Ucap cicii.

Akupun langsung sembunyi ke tong sampah tersebut, meskipun sangat bau dan kotor tapi itu hanya satu-satunya tempat sembunyi diatas gedung ini. Beberapa menit kemudian Klara dan ganknya pun sampai ke atas gedung. Klara pun langsung menghampiri cicii dan berkata padanya :

"Cicii, Mana cewek itu?"

"Cewek siapa yang lu maksud?" Ucap cicii dengan pura-pura tidak tahu.

"Gausah ngeles lu cii. Gue juga tau kalau siswi itu tadi lari keatas gedung ini." Ucap Klara.

"Klara, Gak ada siapa-siapa disini, kalo gak percaya lu liat aja sekitar." Balas cicii.

"Hem.. Oke gue percaya sama omongan lu. Tapi kalo sampe lu tau sesuatu tentang cewek itu, gue gak segan-segan dorong lu dari atas gedung ini." Ucap Klara sambil mengancam cicii.

Cicii dan Klara pun saling melotot, sekan cicii tidak takut dengan ancaman Klara. Lalu klara dan ganknya pun pergi dari atas gedung. Aku keluar dari tempat sampah itu dengan pakaian yang sangat bau dan menghampiri chicii.

"Kamu gak apa-apa kan lia?". Tanya cici.

"Gapapa kok. Terima kasih udah nolong aku dari mereka." Ucapku.

"Iya sama-sama. Eh baju kamu kotor lia, gimana kalo kamu mampir kerumahku. Aku punya baju ganti buat kamu. Mumpung sopir aku udah jemput didepan sekolah." Ujar cicii.

"Ehm Iya deh sekali-kali main kerumah kamu kan." Ucapku.

Kami pun pergi menuju gerbang sekolah dengan aman. Sopir cicii telah menunggu kami di depan sekolah. Aku kaget dengan mobil yang dia punya, Itu adalah Toyota Alphard. Akupun berpikir dua kali untuk masuk ke mobilnya secara bajuku kotor dan bau sampah.

"Cii, maaf yah kayaknya kalo aku masuk mobil kamu nanti mobil kamu kotor deh. Mendingan aku pulang sendiri aja." Jelas ku.

"Gak usah malu-malu. Ayo cepet masuk!" Ujar cicii.

"Okedeh. Sekali lagi maaf ya udah ngerepotin kamu." Jelasku sambil menatap matanya.

Kamipun masuk ke mobil. Selama Setengah jam kami di perjalanan, akhirnya kami sampai juga di rumahnya cicii pada malam hari. Aku kaget sekali melihat rumah cicii yang tingkat 3 lantai. Tidak salah lagi, pasti dia anak konglomerat. Kamipun turun dari mobil tepat didepan rumah cicii.

"Cicii, ini beneran rumah kamu?" Tanya ku.

"Ya gitu deh, yaudah ayok masuk kedalem. Jangan malu-malu." Ucap cicii.

"Ehm iya". Jawabku.

Pada saat didalam rumah, cicii memberiku piyama dan menyuruhku untuk segera membersihkan diri di kamar mandi.

KAMU IDOLAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang