Prolog
Namaku Almora. Nama panjangku Almora Anatasia. Lahir di Jakarta tahun 2003. Aku adalah anak pertama dan aku anak tunggal. Aku adalah anak dari ayah dan bundaku. Ayahku berprofesi sebagai TNI Angkatan Udara, dan bundaku adalah seorang dokter gigi. Ayahku berasal dari kota Medan, dan ibuku berasal dari Jakarta selatan.
Sejak kecil aku tinggal di Jakarta, tepatnya dikomplek Halim Perdana Kusuma. Rumahku yang di Jakarta adalah rumah dinas ayahku. Karena setiap anggota TNI selalu diberi rumah dinas untuk dijadikan tempat tinggal.
Saat aku lulus SMP, ayahku di sarankan untuk pindah dinas ke luar kota, tepatnya kota Yogyakarta. Terpaksa aku dan bundaku pun mengikutinya. Dan semua barang-barang di rumah pun jadi ikutan pindah kerumah dinas ayah yang baru.
Rumah dinas yang berukuran tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil itu, kemudian menjadi milik ayahku sepenuhnya. Rumah itu memiliki halaman depan yang tidak terlalu luas. Tetapi menjadi tempat tumbuhnya berbagai bunga dan pepohonan yang membuat rumahnya terasa sangat sejuk.
Aku pun akhirnya didaftarkan sekolah di SMA Pelita Harapan. Awal aku masuk SMA perasaanku sangat senang sekali karena seragam yang aku nanti-nantikan akhirnya bisa ku pakai juga, yaitu seragam putih abu-abu. Pendaftaran selesai, aku diperintahkan guru untuk mengikuti kegiatan MPLS yaitu Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Aku masuk ke kelas X IPA 1. Disitu aku berkenalan dengan teman-teman baruku. Yaitu Nita, Gladis, Aqila, Febby, Alinra, dan Delisa. Mereka adalah teman baruku yang sangat menyenangkan.
Saat aku diperjalanan mau ke sekolah ditengah perjalanan tiba-tiba rintikan hujan mulai membasahi rambutku. Tiba-tiba terdengar suara mobil Jeep putih yang mendekat ke arahku. Setelah mobilnya tepat disebelahku, ia pun membuka kaca mobilnya dan menyapa:
"haloo" sapanya sambil melambaikan tangan ke arahku.
"haii" jawabku sambil melirik ke arahnya.
"eh hujan loh, apa lo mau ikut mobil gue? Soalnya hujan semakin deras" ajaknya.
"boleh" akhirnya akupun menerima tawarannya dan masuk kedalam mobilnya.
Mobil pun segera melaju. Ditengah perjalanan dia mengajakku berkenalan.
"ohya, kalau boleh tahu nama lo siapa?" Tanya cowok itu.
"namaku Almora, bisa dipanggil Mora" jawabku.
"kalau kakak namanya siapa?" Tanyaku sambil melirik kepadanya.
"nama gue Mario, nama panjangnya Mario Wiguna" jawabnya sambil tersenyum.
Perjalanan pun berlanjut hingga kami sampai di sekolah. Saat sampai disekolah kami pun harus berpisah. Ternyata cowok itu adalah kaka kelasku. Ia adalah anggota dari tim futsal SMA Pelita Harapan. ia duduk di bangku kelas XII IPS 1.
Bel sekolah berbunyi seolah berteriak dan memberi tahu kepada siswa dan siswi SMA Pelita Harapan. Para siswapun bergerak berjalan dan memasuki rombelnya masing-masing. Anggota osispun mulai memberi pengarahan kepada murid baru untuk menjelaskan fasilitas apa saja yang ada di SMA Pelita Harapan. Dan setiap siswa dipersilahkan untuk mengenalkan dirinya masing-masing, dari mulai nama, asal sekolah, dan alamat rumah. Setelah kegiatan tersebut selesai bel kedua pun berbunyi, menandakan para siswa harus beristirahat.
Saat istirahat akupun diajak oleh Nita untuk jajan dikantin yang ada disekolah.
"ra, ke kantin yuk!"
"ayoook!"Ditengah keramaian kantin, dari kejauhan aku melihat segerombolan lelaki dengan tampangnya yang sangar, baju yang dikeluarkan, dan rambut yang berantakan. Seketika aku tak sengaja menyenggol salah satu dari mereka. Ternyata ia adalah Mario, lelaki yang mengajakku bareng kesekolah tadi pagi. Perasaanku bingung entah apa yang harus ku katakan.
"wihhh baru liat nih mukanya, lo anak baru?" Tanya temanya yang berkaca mata, ia adalah Kelvin. Kelvin ini cukup terkenal di jajaran adik kelas. Dengan tampang yang cute boy padahal berhati fakboy.
"main senggol aja lo! Maksudnya apa? Siapa lo?" sentak teman Mario yang bernama Arthur. Aku bisa tahu karena aku melihat name tag di bajunya. Arthur adalah pria dengan ciri khas headband di kepalanya. Ia terkenal emosian dan agak sedikit agresif. Tetapi ia memiliki seorang kekasih, bahkan mereka sudah menjalin hubungan selama 2 tahun.
Lalu mariopun langsung angkat bicara.
"kenalin, dia Almora. Dia adalah murid baru di sekolah ini". Kata Mario.
"tadi pagi gue ketemu dia dijalan. Akhirnya gue ajak dia berangkat bareng ke sekolah" tambah Mario.
Kedua temannya membulatkan mata, dan membuka mulutnya seakan mereka terkejut dengan perkataan Mario.
"serius lo?! Apa gue ga salah denger" kata Kelvin.
"tumben-tumbennya lo mau ngajak cewek ikut mobil lo" heran Kelvin.
Arthur menatap sinis kearah Almora. Matanya menjelajahi seluruh bagian dari penampilan Almora. Ia berfikir, mana mungkin Mario dapat terpikat pada cewek seperti Almora, yang pakaian dan riasanya terlihat biasa saja.
"ah sudahlah, dari pada lo kepoin gue terus, mending kita makan". Ajak Mario.
Mariopun menatap Almora yang sedari tadi hanya berdiam dan tak tahu apa-apa.
"yuk ra, mending lo gabung aja makan bareng dimeja kita" tawar Mario sambil menyodorkan bangku ke arahku.
"oh gapapa kak? Apa aku gak ganggu?" Tanyaku.
"enggak kok, selow aja" Jawab Mario.
Akupun akhirnya makan bersama Mario dan teman-temanya dikantin. Tiba-tiba dari belakang rambutku dijenggut oleh seorang wanita, aku tak tahu itu siapa. Yang pasti aku merasa sangat bingung terhadapnya, mengapa ia bisa menjenggutku? Memangnya salahku apa?, Tanyaku dalam hati. Dia pun membalikan kursi yang ku duduki agar menghadap ke arahnya.
"maksud lo apa? Berani-beraninya lo duduk disamping cowok gue." Tanya cewek itu.
Mariopun dengan sigap langsung memegang tangannya agar berhenti menjenggutku. Mario langsung angkat bicara.
"jangan seenaknya jenggut-jenggut rambut orang, dia Almora. Murid baru kelas X di sekolah ini." Kata Mario.
Aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan. Aku hanya duduk terdiam sambil menatap mereka yang sedang adu bicara. Tepat jam 16.00 bel sekolah berbunyi menandakan siswa harus meninggalkan sekolah, alias pulang. Aku dan Nita pun menggendong tas masing-masing dan kami bergegas untuk pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of Love
Novela Juvenil-Pada akhirnya, segala keinginan-keinginan kita, tidak selamanya akan terwujud. Karena kita mesti percaya, ada ketetapan Tuhan yang tidak mungkin bisa kita rubah-