Hari yang indah

5 2 0
                                    

2bulan kemudian, dengan orang yang sama tetapi dengan perasaan yang berbeda. Aku dan Mario, semakin hari semakin dekat. Beda dengan sebelumnya. Mario yang tadinya masih biasa-biasa saja. Sekarang jadi lebih terang-terangan. Bahkan dia berani memanggilku 'sayang' di depan umum.

'kringg... kringg...' Ponselku berbunyi.
Ternyata Mario menelfonku.

"Good Morning, Sayang!" Ucap Mario.
"Morninggggggg" Jawabku.
"Udah siap belum? bentar lagi aku berangkat, trus jemput kamu kerumah" Ucap Mario.
"Udah kok, jemput buruan. Nanti kita kesiangan!" Ucapku
"Okei, aku otw. Lopyuu" Jawab Mario dan langsung mematikan telfonya.

Aku tersenyum seketika. 'ada-ada aja ni orang' ujar ku dalam hati.
Saat Mario datang, Kami berpamitan kepada Ayah dan Bunda.

"Yah, Bun. Kita berangkat ya" Ujarku sambil mencium tangan mereka.
"Iya nak. Belajar yang rajin ya!" Ucap Bunda.
"Mario, Om titip Almora ya" Ucap Ayah.
"Iya om, tante. Aku akan berusaha menjaga Almora" Jawab Mario sambil terkekeh pelan.
"Kita pamit ya, Om tante." Ucap Mario.

Akupun langsung memasuki mobil barunya Mario, karena mobil jeep nya rusak dan sekarang berada di bengkel.

"Welcome to my new car!!!" Seru Mario.
"Hahahaa.., bagus ya mobilnya" Ucapku.
"Ini adalah mobil Cr-v terbaru loh!" Ucap Mario sambil menyuruhku masuk kedalam mobilnya.


***





Saat bel berbunyi, 'teng..teng..teng..' menandakan seluruh siswa untuk memasuki kelasnya masing-masing.

Hari ini pelajaran pertama yaitu olahraga. Aku dan teman-temanku berkumpul di ruangan olahraga dan mengikuti instruksi dari guru olahraga.

"Anak-anak, olahraga kali ini adalah senam. Kita akan melaksanakannya di lapangan utama." Ucap guru olahraga ku.
"Baik pak" Kami semua menjawab.

Aku agak sedikit nerveous karena lapangan utama itu ada didepan kelasnya Mario. Saat musik senam di putar. Kami semua mengikuti irama musik dan gerakan yang telah di contohkan oleh guru olahraga.

"Almora, Alinra. Kalian pimpin senam. Bapak lihat kalian sudah hafal dengan gerakannya" Ucap guru olahraga.
"Baik pak". ucap kami bertiga dengan kompak.

Saat kami sedang asyik bergerak. Mario dengan genknya itu keluar dari kelas mereka dan menonton kami yang sedang memimpin senam.

"Cup gue pilih, Alinra" Terdengar suara Kelvin kencang sekali.
"Gue tetep, Almora!!!" Ucap Mario.

Kenapa sih mereka pake nonton segala, kan aku jadi nerveos.

"Go! Almoraaa!" Mario berteriak.
"Go Alinraa!" Seru Kelvin.

Aku dan Alinra pun berusaha untuk tidak mempedulikan omongan mereka dan kami tetap fokus pada gerakan senam.

Because Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang