Enjoy guys!
Jangan lupa vote dan comment😘.
.
***
Dari dalam mobil, Taehyung terus melihat ke sekeliling jalan raya. Berharap kalau gadis angkuh itu akan terlihat oleh matanya. Dia takut kalau Eomma dan Appanya akan memarahinya kalau dia tidak bisa menemukan Jennie. Apalagi dia juga merasa bersalah karena sudah membuat Jennie seperti ini.
Setelah beberapa lama, akhirnya Taehyung bisa bernafas lega begitu matanya melihat seorang gadis sedang duduk termenung di halte. Jennie memandang kosong ke depan, Taehyung bisa melihat kalau gadis itu sangat terpukul dengan apa yang terjadi pada perusahaan Appanya.
Setelah cukup lama menunggu, Taehyung memutuskan untuk turun dari mobilnya karena Jennie sama sekali tidak menghiraukannya yang sudah lama memanggil.
"Kau tidak dengar aku memanggilmu?" tanya Taehyung pelan.
Jennie memalingkan wajahnya dari Taehyung, tak mau melihat orang yang sudah amat sangat membuat hatinya sakit. Walau bangkrutnya Kwon Group bukan karena Taehyung, tapi cara pria itu menyampaikan berita itu padanya sangat menyakitkan. Bahkan Taehyung mendorong kepalanya. Kejam!
Taehyung menarik napas pelan mencoba sabar dengan sikap majikan orangtuanya itu.
"Apa yang kau lakukan disini?!" tanya Jennie ketus.
"Tentu saja menjemputmu, Nona Kwon." jawab Taehyung berusaha bersikap manis.
"Sejak kapan kau jadi supirku? Aku hanya ingin di jemput Kim Ahjussi," ujar Jennie masih dengan nada seperti tadi.
"Aku tidak punya waktu untuk bertengkar denganmu, aku sangat sibuk."
"Kalau kau sibuk pergi saja," suruh Jennie seraya bangkit dari kursinya dan berniat untuk pergi. Namun sebelum itu terjadi Taehyung dengan cepat meraih tangan Jennie dan menyeretnya untuk masuk ke mobil.
***
Taehyung melangkah santai masuk ke ruang keluarganya. Eomma dan Appanya menyuruhnya kesini karena ada hal penting yang mau mereka bicarakan.
"Apa yang kalian ingin bicarakan?"
"Kami ingin bicara tentang sikapmu pada Nona Jennie," jawab Appanya. Taehyung hanya tersenyum karena sudah menduga hal ini.
Kim Ahjumma tersenyum hangat dan membelai rambut putranya. "Taehyung, bersikaplah lebih lembut pada Nona Jennie. Kau kan tahu kalau dia itu majikan Eomma dan Appamu."
Taehyung tersenyum dan memandang Eommanya. "Eomma, sejak kapan putramu yang tampan ini bersikap kasar pada orang lain, apalagi pada wanita. Tapi Eomma, setiap mengingat sikap buruknya pada kalian aku selalu ingin marah. Sudah berapa kali dia menyakiti perasaan Eomma dan Appa."
"Kau tidak perlu memikirkan hal itu. Kami yang menerima perlakukannya juga biasa-biasa saja." timpal Kim Ahjussi.
"Kami sudah menganggapnya seperti putri kami sendiri. Dia besar tanpa seorang Ibu, Taehyung. Jadi sangat wajar kalau dia ingin diperhatikan," ucap Kim Ahjumma seraya menggenggam tangan putranya.