Sebelas🌟

131 13 0
                                    

__Happy Reding__






"Opp-"

Taehyung meninggalkan Hyera yang belum selesai berbicara. Taehyung berjalan ke arah kamarnya.

Author POV end

Taehyung POV

Jujur saja! Saat aku mendengar kalau ingatan Hyera sudah kembali hatiku sangat sakit. Aku tak ingin kehilangan Hyera. Tetapi aku juga tak ingin egois. Hyera juga masih membutuhkan keluarganya. Aku harus bagimana sekarang?

Tokk!! Tokk!! Tok!!

"Oppa hikss.. maafkan Hyera hikss.. Huera tau oppa marah kepada Hyera. Maafkan Hyera. Hyera tak bermaksud membuat hatimu terluka. Tapi Hyera tak bisa melihat Jimin oppa terus menerus mencari Hyera. Sedangkan Hyera ada didekat Jimin oppa. Maafkan Hyera oppa"

Deg!

Aku terkejut saat Hyera bilang bahwa Jimin hyung adalah oppa-nya. Apa Hyera adalah Jina yang selama ini dicari Jimin Hyung. Aku harus bagaimana sekarang? Jimin hyung sedang sakit dan dia sangat membutuhkan Hyera. Tapi aku tak bisa untuk berpisah dari Hyera. Sudahlah mungkin sekarang saatnya Hyera kembali kepada Jimin hyung.

"Terimakasih karena oppa telah menampung Hyera di apartement ini dan menerima Hyera sebagai adik oppa. Hyera sangat menyayangi oppa. Tae oppa akan selamanya akan menjadi oppa Hyera. Oppa alien Hyera. Moodboosternya Hyera. Asalkan oppa tau! Hyera menyayangi oppa sebagai oppa kandung Hyera.

Sekali lagi maafkan Hyera. Saranghae Tae oppa" lanjut Hyera. Aku tak kuasa menahan air mata yang sudah membendung dipelupuk mataku.

Ceklekk!

Aku membuka pintu dan langsung memeluk Hyera
"Maafkan oppa telah egois Hyer. Maafkan oppa. Oppa hanya tak ingin kehilanganmu. Oppa sangat menyayangimu hikss.. oppa hanya... Hiksss. Oppa hanya tak ingin berpisah denganmu. Tapi hiks... Tapi oppa sadar bahwa Jimin hyung lebih membutuhkanmu. Kenapa kau tak bilang tadi saat kita menjenguk Jimin hyung Hyer? Apa kau tak lihat Jimin hyung sangat tersiksa karna kehilanganmu. Sebenarnya apa yang terjadi antara kamu dan Jimin hyung?" Tanyaku

"Lebih kita masuk kamar oppa dan aku akan menceritakan semuanya"

Aku menarik Hyera agar duduk dipinggiran kasurku.

"Sekarang kau ceritakan kenapa kau kabur dari rumahmu?"

"Dulu hubunganku dan jimin oppa baik baik saja. Oppa tak pernah memarahiku atau pun menamparku saat aku salah. Dia hanya menegur dan menasehatiku agar aku tak boleh mengulangi kesalahanku lagi. Aku paham itu dan aku tidak mengulanginya lagi. Aku sangat menyayangi Jimin oppa. Begitupun Jimin oppa. Dia sangat menyayangiku dan tak ingin aku kenapa napa. Dia slalu mendidikku menjadi adik yang baik dia juga pengganti eomma dan juga appaku yang telah tiada. Intinya aku menyayangi Jimin oppa lebih dari Jimin oppa menyayangiku. Aku bahkan rela nyawaku diambil untuk Jimin oppa.

Tapi... Suatu hari Jimin oppa berubah. Dia berubah menjadi cuek dan tak peduli lagi denganku dia jarang pulang kerumah dengan alasan kerjaannya masih menumpuk dikantor dan harus lembur. Dia tak pernah lagi memperhatikanku. Dan suatu ketika dia pulang dengan seorang yeoja. Dan dia memperkenalkannya sebagai kekasihnya. Aku kecewa dengan Jimin oppa. Kenapa Jimin oppa tak memberitahuku bahwa dia memiliki kekasih hikss... Apa itu alasan dia tak lagi memperhatikanku? Hikss... Setelah berkenalan aku langsung pergi kekamarku. Dan menangis. Aku tak ingin kasih sayang oppa-ku terbagi kepada yang lain. Aku ingin hanya aku yang memiliki oppa-ku. Aku tau hiksss... Aku tau aku egois. Tapii... Tapii hikss..."

Aku langsung menarik Hyera kedalam pelukanku. Aku tak tega melihat dia seperti ini. Tasanya hati sakit saat melihat Hyera menangis atau terluka.

"Ssssttttt... Kau tak perlu melanjutkan jika kau tak kuat Hyer" ucapku sembari mengelis rambut Hyera

"Suatu saat Jimin oppa datang lagi kerumah dengan kekasihnya. Saat Jimin oppa kekamar untuk berganti pakaian. Kekasih Jimin oppa menghampiriku dan bilang bahwa akan mereabut Jimin oppa dariku. Dia juga bilang, dia tak mencaintai oppa-ku tetapi dia mencintai harta oppa-ku. Aku marah dan aku hanya membentaknya. Tetapi dia tiba tiba terjatuh tepat saat Jimin oppa turun dari tangga dan melihat kejadian itilu. Dia menuduhku yang mendorongnya dan juga menamparnya hikss.. padahal aku tak menyentuhnya sama sekali.. hingga oppa-ku marah dia membentakku, mengusirku hiksss.. dan juga menamparku.. hiksss huuuu. Maka dari itu aku pergi dari rumahh. Hikss.. hikss.. hikss.."

Aku menariknya lagi kedalam pelukanku untuk menenangkannya.
"Sssstttt sudah jangan menangis Hyer. Oppa tak kuat melihatmu menangis seperti ini chagi" ucapku lembut

"Apa kau tak ingin bertemu dengan Jimin Hyung? Dia sangat merindukanmu. Jika kau ingin bertemu, besok akan ku antar kamu kerumah Jimin Hyung" lanjutku

"T-tapii ak.. hikss aku tat-takut huu"

"Ssstttt........ Tak usah takut kan ada oppa yang slalu menemanimu. Kajja! Sekarang kamu tidur agar besok saat bertemu Jimin hyung kau lebih baik lagi"

"Aku ingin tidur dengan oppa, aku juga ingin oppa menyanyikan lagu untukku" rengeknya. Aku sangat tak kuat jika dia begini.

"Hufttt baiklah. Sekarang kita tidur oke! Jaljayo ssaeng" ucapku sambil mengecup kening Hyera

"Hmm nee jaljayo oppa"

Aku tidur sambik memeluk Hyera dan juga menyanyikan lagu hingga terlelap.

Taehyung POV end

Author POV

Pagi ini Hyera sedang bersiap untuk bertemu dengan Jimin. Jujur saja sekarang hati Hyera berdegup kencang. Dia sangat gugup ingin bertemu dnegan Jimin.

"Kajja Hyer! Apa kau siap?!" Tanya Taehyung

"Hmm" ucap Hyera tersenyum

"Kau harus semangat sayang" ujar Dahyun memberi semangat kepada Hyera

Mereka bertiga pun pergi menuju rumah Jimin.

Sekitar 30 menitan, mereka sampai dan langsung masuk kerumah Jimin. Dirumah Jimin ada Hoseok, eomma Hoseok dan juga ada beberapa pelayan dan juga supir.

"Hyung bagaimana keadaan Jimin hyung sekarang?" Tanya Taehyung

"Masih belum mendingan. Dia terus saja mengigau nama Jina" ucap Hoseok

"Oppa apa boleh jika Hyera kekamar Jimin oppa" ucap Dahyun meluangkan waktu untuk Hyera mengungkapkan yang sebenarnya kepada Jimin.

"Bolehh. Masuk saja Hyer"

Setelah itu Hyera pergi kekamar Jimin.

(Setelah ini dan seterusnya kita pakai nama Jina ya:))

"Oppa maafkan J-jina hikss,,, maafkan Jinaa. Sekarang Jina akan slalu bersama oppa dan tidak akan meninggalkan oppa,, hiksss,,, oppa aku mohon cepatlah sembuh,, aku merindukanmu oppa hikss,,, aku rindu saat kita bermain dahulu hikss,,, apa op-oppa hikss,,, ti-tidak me-me-merindukanku hikss,,," tangis Jina pecah dia sangat merindukan Oppa-nya. Dia terus menangis sambil memegang tangan Jimin.

Tiba tiba saja.....

Bukkk!









💜To Be Continued💜

My Brother | VMIN✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang