Sheng Xuanlu duduk dihadapan Kakek dan ayah nya.
"Sekarang apa yang ingin kau katakan."
"Baiklah. Ayah, kakek, aku pikir kau tidak akan m=percaya dengan apa yang aku katakan. Tapi kemarin .... Aku melihat...... Zombie."
"......Zombie? Dalam film?"
"Bukan di film. Di dunia nyata."
"Maksudmu?"
"Kemarin sesudah membeli dawai, aku diikuti oleh anak seumuran ku. Aku berusaha menjauhinya dan memintanya untuk tidak mengikuti ku. Untuk menghindarinya, aku berjalan melewati lorong kota. Aku bermaksud menakutinya dan membuatnya menyerah mengikutiku. Tapi dia terus mengikuti ku. Ketika aku hendak bertengkar dengannya, kami berdua melihat seorang pria sedang menggigit wanita sampai wanita itu mati."
"Menggigit sampai mati?"
"Sampai mati. Mulut pria itu penuh darah dan wanita itu tidak bergerak."
Kakek dan ayah Leng saling memandang.
"Ceritanya belum selesai. Setelah menggigit wanita tadi, pria itu berbalik kearah kami. Gerakannya cukup lambat dan kaku. Aku sangat takut. Tapi anak itu dengan berani mengambil tongkat kayu dan memukul kepala pria itu sampai terputus."
"Tunggu dulu! Apa yang kau bicarakan. Anak itu ....."
"Ayah ceritanya belum selesai."
"Oh. Lalu teruskan."
"Tak lama dari itu, Wanita yang tadi berbaring mulai berkedut dan mulai bangkit dengan cara yang aneh. Wanita itu menghampiri kami dan ingin menyerang kami. Kami hendak lari, tapi anak itu malah menyerahkan tongkat kayu tadi padaku. Jadi aku melakukan hal yang sama dengan anak tadi......"
"......"
"......Kau memukul orang?"
"Aku memukul zombie."
"Bagaimana jika dia manusia?"
"Tak mungkin kan manusia ingin menggigit manusia lagi."
"Lalu bagaimana dengan manyatnya?"
"Kai membakarnya."
"........"
"Kami tidak mau jika mayat itu di gigit anjing liar dan anjing itu juga akan menjadi zombie."
"......."
"Lulu. Tidak kah cerita mu ini tidak masuk akal?"
"Tentu saja aku tahu. Tapi....."
Sheng Xuanlu memunculkan apel dari ruangnya dihadapan kakek dan ayahnya. Kemudian dia mengambil buah dan sayuran yang lain.
Ayah dan kekek Leng menatapny dengan penuh kejutan.
"Nah, ayah, kakek. Apakah sekarang kalian mempercayaiku?"
".....A....apa itu tadi?"
"Kekuatan ruang. Sama seperti di novel-novel."
"Ayah tidak membaca novel."
"...... Kakek juga."
"Di novel banyak di tulis bahwa jika Zombie muncul, maka manusia memunculkan potensi mereka dan memiliki kekuatan untuk melawan zombie. Dan seperti yang kau lihat, aku memiliki kekuatan ruang."
"........"
"........"
"Mau aku rekomendasikan beberapa buku? Ada banyak di internet."
"...... Tunggu dulu. Biarkan ayah menenangkan diri dulu sebentar."
"Kakek juga."
"Oh."
"Lulu. Kau bisa keluar sekarang. Ayahmu dan aku perlu berpikir terlebih dahulu."
"Benar. Beri kami waktu."
"Ok. Ayah, kakek, kalau begitu aku keluar dulu."
Sheng Xuanlu keluar dari ruangan meninggalkan dua orang tua yang sedang menjerit dalam pikiran dan hati mereka.
'Kasihan ayah dan kakek. Mereka pasti sangat ketakutan sekarang. Maafkan aku karena tak berbakti. tapi aku membutuhkan banya uang dan dukungan.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn Cultivators Before Apocalypse
FantasySheng Xuanlu seorang kultivator musik yang terlahir kembali sebagai seorang anak beberapa tahun sebelum kiamat zombie. Bagaimana kultivator kita yang miskin bersiap siap menghadapinya?