Ketahuan

45.7K 1.9K 17
                                    

Sebelum baca, vote nya dulu boleh, kan? Selagi masih gratis, kenapa berat? ^-^

Selamat membaca..

%-%-%

Sudah berjalan 5 bulan. Perut Neysa yang sudah membesar pun tak bisa di tutupi lagi. Sayangnya, Neysa di masa kehamilannya tidak menambah berat badan. Malah berat badannya menurun. Sehingga sulit untuk menutupi perutnya yang sudah berbentuk itu.

"Ney, lo kalau lemes ga usah maksa buat jalan deh." Kesal Ita yang sedari tadi ucapannya di acuhkan oleh Neysa yang keras kepala.

"Gue harus banyak gerak biar bayi gue sehat." Balas Neysa perlahan.

"APA?!" seru seorang wanita yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"A-apa? L-lo h-hamil?!" seru wanita itu membuat beberapa pasang mata sontak menatap ke arah mereka. Cilla, Ita dan Neysa terdiam di tempatnya. Ketakutan Neysa muncul.

"Serius lo hamil?" Tanya wanita itu dengan wajah tak percaya.

Hap

Neysa terkejut kala tangan wanita itu hinggap di perutnya. Sontak Cilla dan Ita memegang tubuh Neysa yang hampir terjatuh karena dorongan itu.

"Gila! Lo beneran hamil, Ney?!" seru wanita itu membuat mereka menjadi pusat perhatian saat itu juga.

"Ney, ayo kita pergi!" ajak Ita yang di angguki oleh Cilla.

"Eits! Mau ke mana kalian?" tahan wanita lain yang ikut mendengar kalau Neysa hamil.

Neysa menghentikan langkahnya. Posisinya tersudut saat ini. Dia menatap ke sekelilingnya yang menatapnya menghakimi.

"Cih! Ternyata lo ga sepolos yang kita kira." Todong wanita itu menatap remeh Neysa.

"Jaga ucapan lo!" seru Cilla.

"Haha! Jaga ucapan gue? Maunya lo ngomong sama sahabat lo itu buat jaga dirinya!" balas wanita itu membuat Ita dan Cilla mendidih. Sedangkan Neysa tak bisa berbuat apa-apa. Dia terlalu lemah sekarang.

"Cil, Ta. Kita pergi sekarang," Ucap Neysa membuat Cilla dan Ita mengangguk.

"Dasar wanita murahan! Hamil di luar nikah aja sombong!"

"Kasihan banget anaknya jadi anak haram!"

"Malu banget orang tuanya punya anak kayak dia."

Neysa menggigit bibir bawahnya. Hatinya teriris mendengar hinaan itu. Dia tahu resikonya akan seperti ini. Tapi dia tak menyangka akan sesakit ini.

.

.Baca lanjutannya  di Dreame yaa.. jangan lupa tap love nya..

.

"Nah, ini calon bayi ibu, ya." Tunjuk dokter itu sambil menggerak-gerakkan alat itu di atas perut Neysa.

"Ney! Itu bayi lo, Ney!" seru Cilla terpana melihat langsung bayi di monitor.

"Nyet! Bisa ga usah teriak, ga?" Ita menegur tingkah Cilla.

"Ya maaf, gue antusias." Balas Cilla membuat Ita menggelengkan kepala dan Neysa yang tertawa geli.

"Nah, ibu ingin tahu jenis kelaminnya?" Tanya dokter itu membuat Neysa mengangguk.

"Sebentar ya," dokter itu pun mulai mengotak-atik monitor di sampingnya dengan tangan masih tertempel di atas perut Neysa.

"Selamat bu! Dia perempuan." Ucap dokter itu menunjuk ke layar monitor membuat Cilla dan Ita mendekatkan diri. Sedangkan Neysa tersenyum dan hampir menitikkan air mata.

"Eh iya, Ney! Ini JK nya." Seru Ita membuat Cilla gantian menegurnya.

"Suara lo, Ta!"

"JK apa-an?" Tanya Neysa menatap mereka bingung.

"Jenik Kelamin, nek." Balas Ita membuat Neysa dan dokter itu tertawa.

*

*

*

Bersambung..

Vote dan komen nya jangan lupa, biar author semangat buat lanjutin ceritanya ^-^

See you..

Hug from Ever!

IG :Neverchange090871

Hamil Tanpa Suami |\| TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang