Harapan Gabriel
Perasaan Gabriel menjadi campur aduk saat membawa sang anak kerumah sakit, dia tidak tega menatap Bintang yang sudah mengalami kesusahan dalam bernapas sesekali tarikan napas menimbulkan kepanikan yang sangat luar biasa dari Gabril. Gabril berada di dekat sang anak sambil membacakan kalimat-kalimat penenang.
"Bintang kuat, tenanggin diri kamu ya nak, " ucap Gabril
"Ayah sesak, ayah," keluh Bintang.
"Kamu harus tenang ya nak," hibur Gabril.
Para dokter kini menangani Bintang, anak itu kembali mengalami serangan jantung lagi, setelah beberapa permasalahan terjadi kepadanya, sejak kecil bintang memang sudah mengalami penyakit pembekuan darah sejak kecil. Kondisi Bintang kini mulai membaik setelah Para dokter menanganinya. Gabril menemani sang anak dia memgang tangan bintang yang masih tertancap infus.
"Anak ayah kuat banget sih nak, sering bikin hati ayah jadi seperti roler coaste, kuat ya nak bertahan buat ayah," jelas Gabril.
Fatma datang menemui cucunya betapa perih hatinya saat melihat tubuh bintang yang rapuh penuh dengan alat yang menempel di tubuhnya bahkan selling oksigen menjejal di mulut hingga menembus keronkongan Bintang, untuk membantu proses bernapas.
"Gabriel kamu harus banyak berdoa sama Allah agar cucu ku segera sadar," jelas Fatma.
"Iya ma, aku berharap kondisi Bintang gak ngedrop kayak gini, mah," Gerutu Gabriel
Gabriel dan Fatma hanya bisa menatap dari luar saja ketika Bintang masih ditangani oleh para dokter. Bintang sulit bernapas bahkan anak itu napasnya sangat lemah maka para dokter harus melakukan intubasi memasukan selang kedalam mulut bintang agar kondisi pernapasannya kembali normal karena kondisi pembekuan darah membuat Bintang mengalami serangan jantung sehingga harus benar-benar dirawat scara intensive.
Bintang belum terbangun dia masih berada di ruang ICU dengan keadaan selang yang masih terpasang di mulutnya hingga menuju kerongkongan. Gabriel memandang miris kondisi putranya yang tidak dalam keadaan baik.
"Bangun ya nak ayah pengen banget bisa lihat kamu sehat dan gak kayak gini nak, hati ayah sangat sakit melihat kondisi kesehatan kamu menurun eperti ini, ayah janji nanti setelah kondisi kamu membaik, ayah akan segera bawa Bintang pergi dari sini, supaya Bintang tak menderita, setidaknyaa ayah tidak merasa menjadi orang yang paling bersalah dalam kehidupan kamu , ayah janji akan buat Bintang bahagia, ayah gak peduli sekalipun ayah harus harus berpisah dari mama dan akak mu karena mereka selalu berbuat kasar sama Bintang dan hal itu membuat ayah semakin terluka atas sikap mama sama kakak ke kamu, apa lagi nenek, mereka seolah gak bisa menghargai keputusan ayah," monolog Gabriel.
Gabriel akhirnya pergi dari hadapan Bintang karena jam besuk sudah habis. Gabriel menemui dokter Arga, dokter baru yang menangani kondisi Bintang, Gabriel tak sanggup menyaksikan penderiitaan sang anak.
"Bagaimana kondisi anak saya ?" tanya Gabriel kepada Arga .
"Kondisi anak mu kurang Baik om Gabriel, riwayat pembekuan darah yang di alami oleh Bintang dapat menjadi bom waktu, untuk saat ini Bintang mengalami serangan jantung karena bintang Mengalami depresi berat yang berimbas kepada kerja jantungnya yang tidk normal, penyakit Bintang tidak bia di sembuhkan kecuali ya berobat dan chekup," jelas Arga.
Penjelasan Arga membuat Gabriel sangat kecewa dan terpukul bahkan Gabriel merasa jika kabar itu menjadi pukulan yang sangat berat untuk Gabriel karena Gabriel merasa tak sanggup dengan ujian yang Allah berikan kepadanya.
Gabriel keluar dengan perasaan yang sangat hancur dan kecewa mendengar penjelasn dari keponakannya, mengenai kondisi Bintang yang tidak stabil dan itu menjadi kabar yang sangat buruk untuk Gabriel dan juga ibunya, berbeda dengan qiandra dan juga Keivano, mereka hanya mnganggap Bintang adalah seonggok makhluk yang tak berguna atau benalu hidup .
KAMU SEDANG MEMBACA
#BiNtAnG#
Teen Fictionaku adalah putra kesayangan ayah dan aku tidak pernah mengetahui rahasia besar apa yang membuat ku harus di benci oleh seluruh kelurga ibu, apa salahku?. Hingga tuhan hadir kan kepada ku sebuah keindahan yang ku impikan, bersama ayah ku . Inilah...