CHAPTER SEPULUH

100 30 0
                                    

"mana siih sikutub dia yang nyuruh gw keparkiran.sendirinya aja belum dateng"ucap qila sendiri sambil melihat lihat arah adakah orang yang diitunggunya.

Ya bell pulang sudah dari 3 menit lalu.berhubung alvaro menyuruhnya untuk tunggu diparkiran.

"sorry lama"ucap seseorang yang berasal dari arah belakang.qila membalikan tubuhnya ternyata orang yang ditunggunya.

"mau ngapain sih lo kutub nyuruh gw kesini.apa soal jas lab lo yang tadi gw kan udah minta maaf sama lo"

"ikut gw"
Tanpa persetujuan dari qila langsung saja alvaro menarik lengan qila menuju motor sport berwarna merah milik alvaro.

"lepasiinn gw"ucap qila yang berusaha melepaskan genggaman tangan alvaro darinya."lama lama lo ngeselin juga ya"lanjutnya.namun alvaro tidak membalas ucapan qila dan tetap menggenggam lengan qila.

"Naik"

"gak mau."

"naik"

"gak"jawab qila sambil menggelengkan kepalanya.alvaro yang sudah kesal langsung menggedong qila untuk naik keatas motornya."ehh apa apaan".

"diem"

Setelah menggendong qila untuk naik ke motor alvaro,ia memasang alat pelindung kepala yaitu helm.

"pake"
Alvaro menjulurkan satu helm nya pada qila.ya alvaro selalu sedia helm satunya.qila langsung mengambil kasar helm itu dari tangan alvaro.

"lo mau bawa gw kmna si sebenernya"tanya qila kesal."gw kira lo orangnya asik walaupun dingin,ternyata gw salah,lo bener bener ngeselin"lanjut qila ngomel.

"udah"ucap alvaro langsung menancap gas.

Sepanjang jalan tidak ada yang membuka suara qila yang sedari tadi diam.alvaro,jangan tanyaakan,cowok itu memang sudah terbiasa cuek.mungkin ia menganggap kalau qila tidak ada.entah harus senang atau kesal itu yang ada dibenak qila.

Wangi parfum eksulin yang melekat dibadan alvaro membuat qila merasa nyaman ada didekatnya.

***

"ini rumah siapa"tanya qila pada alvaro namun cowok itu tidak menjaawabnya 'untung sayangg,,'batin qila.

"masuk"

Alvaro yang sudah masuk kedalam rumah itu,dan dibuntuti oleh qila.

"Ini rumah siapa sih al"
Masih tetaap tidak ada jawaban.

"tunggu sini"

Setelah mengucapkan itu alvaro langsung pergi keaarah atas mungkin kamarnya berada diatas.qila mengerutkan dahinya dan duduk disofa ruang tamu.

"Ikut gw"

Suara alvaro yg sudah berada disamping qila.

"ish..lo ngapain si bawa gw kerumah lo"kesal qila

"Nih"

Qila menatap alvaro yg masih tidak mengerti.ya alvaro membawanya kegarasi motor.

"Maksud lo gw cucii motor lo"alvaro hanya mengangguk.

"apa-apaan emang lo siapa nyuruh-nyuruh gue.gak gue gak mau."

"cepet"

"Gak gu--"

Alvaro langsung masuk kedalam,tanpa mendengarkan ocehan cewek tersebut.

"Alvaroo....ish"qila menghentakan kakinya.mau tidak mau qila mencuci motornya itupun sambil menggerutu tidak jelas.

"Akhirnya slesaii pyuhh,aishh kepala gue pusing bangett"qila menghela nafasnya.ia merasa lemas wajahnya begitu pucat.qila pun merebahkan punggungnya ditembok.

Udah beress,cepet amat.Ko malah tidurr ni bocah"batin alvaro.

"ekhmm"alvaro berdehem.
"ekhmm"tidak ada respon sama sekali akhirnya alvaro berjongkok.

"bangunn"ucap alvaro.astaga panas"gumam alvaro.entah angin dari mana mengapa tiba-tiba alvaro menyentuh dahi cewek ini.alvaro mengangkat tubuh qila dengan brydel style menuju kamarnya.

Alvaro turun lagi untuk mengambil kompresan.ia mengompres dahi qila.setelah sudah lama dikompres qila mengerjapkan matanya.

Qila merebahkan punggungnya sambil memegang kepalanya yang sedikit pusing"Gue dimana...shh"

"udah bngun"ya suara alvaro yang muncul dari arah pintu sambil membawa makanan.

"ko gue bisa disini"tanya qila

"Lo pingsan"

"ko bisa"

"bego.nih makan,gue tau lo blm makan"ucap alvaro sambil meletakkan makannya.

"gak Gue mau pulang aja"jawab qila ingin turun dari kasur.

"lo gk boleh pulang sebelum lo makan"ucap alvaro menahan pergelangan tangan qila.qila terkejud detak jantung nya tidak bisa dikendalikan astaga alvaro ngapain pegang tangan gue,gak tau apa jantung gue mau copot.kalo kedengerankan malu'batin qila.alvaro langsung melepaskan tangannya.

"Gak gue mau pulang."kekeuh qila

"Makan"alvaro menatap tajam qila,ya mau tidak mau qila akhirnya makan,memang benar dia blm makan tapi qila tidak enak saja.

~

~

~

~


Voment💙

NEXT CHAPTER💙

ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang