BETTER THEN ONE

2.7K 380 25
                                    

***
**
*
*Happy Reading*

"Fel! Felix!" Panggil Yuna pada sahabatnya yang masih berkutat dengan malam mereka di dapur bersama Daehwi.

"Apa sih teriak-teriak, Yun! Bar-bar banget!" Sungut Daehwi yang membuat Yuna mengerut tak suka.

"Noh! Hp Felix getar terus noh dari tadi! Mana sih yang punya! Ganggu konsentrasi tau, Fel!" Amuk wanita cantik itu.

Dengan dua piring nasi goreng ditangannya, Felix menghampiri sahabat wanitanya itu. Celemek pink miki Daehwi masih memeluk tubuh mungilnya.

"Lagian kenapa nggak kamu ang- eh? Mama Jeongin?" Dahi Felix mengerut saat melihat jumlah panggilan masuk dilayar ponselnya yang semua dari Mama pacarnya itu.

Total, ada 5 panggilan dan 10 pesan yang semua dari pengirim yang sama. Mama Jeongin. Felix terburu menelfon balik Mama kesayangannya setelah Mommynya sendiri.

Baru dering pertama, panggilan ponselnya diangkat dari ujung sana.

"Halo? Fel?" Ucap Jinyoung dari ujung telfon terdengar terburu dan bergetar.

"Halo, Ma? Maaf Felix lagi masak tadi, ada-"

"Felix lagi sama Jeongin nggak?" Potong Jinyoung terburu.

Felix menaikan kedua alisnya heran. Jam sudah menunukan pukul 10 malam dan tiba-tiba saja Jinyoung menanyakan anaknya itu padanya.

"Enggak tuh Ma. Dari kemarin lusa Felix nggak ketemu Jeongin. Emang kenapa Ma?"

Benar. Felix baru sadar satu hal. Pacarnya itu sama sekali tak menghububginya dari dua hari yang lalu. Bahkan Jeongin tak mendatanginya ke kampus. Dan bodohnya, Felix baru menyadarinya sekarang.

"Duh, dimana sih anak itu?! Bikin khawatir aja" gumam Jinyoung dengan suara lirih dan bergetarnya.

Samar juga, terdengar suara Jaebum yang juga sepertinya sedang berbicara di telfon dengan entah siapa. Tapi dari sepenangkapan Felix, Papa pacarnya itu juga sedang mencari Jeongin.

"Emang Jeongin kenapa Ma?" Tanya Felix.

"Mama juga nggak ngerti Fel. Dari dua hari yang lalu, Jeongin bertingkah aneh"

Felix mengerutkan alisnya. Bagian mana dari pacarnya yang tak aneh memangnya. Jeongin memang sudah aneh dari kecil. Suka sekali bertingkah jahil dan ceplas-ceplos untuk anak kecil seusianya dulu. Jadi, Felix heran bagian mana lagi di diri pacarnya itu yang baru bisa disebut aneh saat ini.

"Maksud Mama?"

"Dari dua hari yang lalu, Jeongin selalu berangkat pagi-pagi buta. Terus pulangnya hampir tengah malam terus. Duh, Fel, Mama jadi takut kalo Jeongin macem-macem"

Felix tercengang. Seaneh apapun kelakuan Jeongin yang pernah Felix tau, tak pernah se aneh ini memang. Firasatnya jadi tak enak.

"Mama tenang dulu ya. Felix bantu cari. Nanti Felix kabari Mama kalo Jeo udah ketemu. Kabari Felix juga ya Ma" ucap Felix menenangkan Jinyoung.

"Maafin Mama jadi ngerepotin Felix ya sayang"

Felix menggeleng "Nggak sama sekali kok Ma. Mama tenang ya. Sampai nanti, Ma"

"Sampai nanti, sayang"

Felix mematikan sambungan telfon. Raut wajahnya terlihat cemas. Entah apa yang terjadi pada pacarnya itu sampai bertingah seperti ini.

"Kenapa, Fel?" Tanya Yuna setelah Felix mematikan sambungan telfon.

"Jeongin, Yun" Felix menggigit bibir bawahnya. Isi kepalanya sedang mengacak tempat-tempat yang mungkin Jeongin kunjungi.

MY YOUNGEST BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang