"Beom Hyung! Lama sekali sih? Ngapain aja tadi sampai baru datang jam segini?" omel Taehyun begitu melihat pacarnya akhirnya datang juga menjemputnya. Dia sudah lumutan menunggu pacar keongnya itu menjemputnya ke apartemen untuk berangkat ke sekolah bersama.
Beomgyu di balik helm bogo bergambar Keroppi hanya cengengesan tidak merasa bersalah. Sudah helmnya menggelikan begitu, motornya juga tak kalah menggelikan. Biasanya anak SMA tuh keren, bawanya mobil mahal atau moge. Tapi Beomgyu lain, yang dibawa malah vespa warna hijau neon.
Jujur, Beomgyu sama sekali tidak ada keren-kerennya di mata Taehyun. Untung terselamatkan dengan wajahnya yang ganteng dan dompetnya yang tipis karena isinya kartu kredit semua.
"Kalau nanti terlambat, Hyung harus tanggung jawab pokoknya," oceh Taehyun lagi sambil memakai helm bogo warna pink yang sengaja Beomgyu siapkan hanya untuknya.
"Maunya dipertanggungjawabkan dengan apa, hm? Olahraga semalaman suntuk?" goda Beomgyu seraya memperhatikan kekasih gemesnya dari spion.
"Kalau sudah tahu ya tidak usah tanya lagi," jawab yang lebih muda sambil memeluk Beomgyu dari belakang. "Cepet jalan."
"Siap Nyonya."
💋💋💋
Mereka terlambat sampai di sekolah. Dan disuruh bersih-bersih ruang penyimpanan peralatan olahraga sampai jam istirahat berbunyi.
Awalnya Taehyun mencak-mencak tidak terima. Dia tak hentinya menyumpahi Beomgyu dengan beragam kata umpatan gara-gara sudah membuatnya telat padahal dia sudah dandan dengan cantik.
"Cerewet," ejek Beomgyu sembari mengangkat dan mendudukkan Taehyun di atas meja. Lalu tanpa membuang waktu dia langsung membungkam mulut cerewet Taehyun dengan ciuman menuntut. Tangannya sudah bergerak kemana-mana membuat Taehyun mau tak mau diam juga.
"Tidak ada cctv di sini. Yuk main sekarang," ajak Beomgyu yang sudah mencuri start duluan dengan memilin puting kekasihnya dari dalam seragam.
"Tidak usah sok mengajak kalau sudah mulai duluan, dasar," omel Taehyun sembari membuka seragamnya sendiri. Dia tahu kalau hari ini dia bakal melakukan sesuatu dengan pacarnya, jadi di balik kemeja sekolahnya dia tidak memakai apa-apa lagi. Begitu semua kancing kemejanya terbuka, dia pun menarik kepala Beomgyu ke dadanya dan mendekapnya erat.
Ya Beomgyu sih senang-senang saja diberi akses penuh. Dia jelasnya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu.
"Kalau melakukan sekarang, berarti nanti malam tidak usah."
"Usah dong!" protes Beomgyu tak terima.
"Maruk sekali sih." Taehyun menyentil dahi Beomgyu hingga terdengar bunyi 'tak' keras.
"Aku mau ketemu sama om Soobin, kangen."
"Trus pacar sendiri dicampakkan, begitu? Nakal."
Taehyun menjerit dan langsung menggeplak kepala Beomgyu gara-gara menggigit dadanya. Kurang ajar, sampai membekas.
"Turun. Kuhukum kau."
Taehyun berdecak tapi tetap turun dari meja dan membiarkan Beomgyu melakukan apa yang diinginkan.
"Nanti kalau sudah kunikahi, semua ini hanya milikku. Aku tidak suka berbagi, mengerti, Sayang?"
Taehyun hanya manggut-manggut. Ia tak berdaya mengeluarkan sepatah katapun selain memohon pada Beomgyu untuk bergerak lebih cepat karena dia sudah mau sampai.
"Tidak semudah itu, ini hukumanmu," balas Beomgyu dengan senyum jahatnya sambil memasang sesuatu seperti cincin di milik Taehyun yang kecil supaya pelepasannya tertahan.
"Beomgyu brengsek!"
"Oh? Mau ditambah lagi hukumannya?"
"No daddy..."
"Mana? tidak dengar."
Plak!
"AKH SAKIT BRENGSEK!"
💋💋💋
"Serius nih tidak ada jatah buatku malam ini?" tanya Beomgyu dengan wajah melas saat menjemput Taehyun ke kelasnya. Kelas sudah kosong, dan Taehyun masih di sana menunggunya sekalian touch up.
"Kau kan sudah tadi."
"Tapi kurang~"
Taehyun mengecup bibir Beomgyu, tertawa senang melihat liptint nya menempel di sana.
"Bibirmu ada liptint nya tuh."
"Yaa!" seru Beomgyu dengan ekspresi kesal sambil mengusap bibirnya sendiri supaya liptint nya hilang.
Tapi Taehyun menahan tangan Beomgyu.
"Biar kubersihkan."
Lantas ditariknya tangan itu, menarik tengkuknya juga dan menempelkan bibir mereka. Ia mengulum bibir bagian atas dan bawah milik kekasihnya secara bergantian. Dia tersenyum saat Beomgyu memeluk pinggangnya.
Mereka melanjutkan aksi ciuman itu hingga bermenit-menit berlalu. Sampai Taehyun duduk di atas meja. Sampai Taehyun bajunya diangkat lagi. Sampai-
"EKHEM."
Taehyun cepat-cepat menyembunyikan wajahnya di dada Beomgyu, sedangkan Beomgyu sendiri buru-buru menurunkan baju Taehyun dan menoleh ke asal suara.
"Eh Pak satpam hehe, kaget saya," cengir Beomgyu sok tak bersalah yang hanya dibalas dengan tatapan datar nan tajam yang bisa bikin bulu kuduk berdiri.
"Ini sudah waktunya pulang, kenapa masih di sini?"
"Pacar saya sedang pusing katanya, Pak. Jadi ya diam dulu di sini," dalih Beomgyu entah darimana ide itu berasal.
"Ugh sakit...." erang Taehyun, berusaha meyakinkan si satpam sambil ngusel lebih dalam di dada Beomgyu.
"Bawa pulang sana. Sudah terlalu sore, sekolah mau ditutup."
"Siap!"
Beomgyu segera mencangklong tas mereka berdua, lalu menggendong Taehyun seperti koala ke tempat parkir. Di perjalanan mereka mendesah lega nyaris bersamaan.
"Hyung sih," keluh Taehyun sambil menaruh dagunya di bahu Beomgyu.
"Kenapa aku?"
"Ya salahmu! Tujuanku cuma mau cium saja, bukan grepe-grepe."
Beomgyu berdecak. "Perasaan tadi ada yang berusaha melepas sabukku."
Taehyun juga berdecak. "Satpam tua menyebalkan. Padahal aku tadi mau cium itu juga, cih."
Beomgyu menepuk gemas pantat Taehyun. "Sumpah kau itu maniak seks atau apa, hm? Pagi tadi masih kurang? Lalu nanti malam kau juga main dengan sugardaddy-mu itu, kan?"
Taehyun mengangguk dengan santainya. Kan memang iya kalau nanti malam dia akan bertemu sugardaddy-nya setelah hampir seminggu tidak bertemu, dan yang akan mereka lakukan apa lagi kalau bukan seks sampai pagi? Pria dewasa seperti sugardaddy nya sudah pasti punya tenaga yang lebih besar dari Beomgyu dan memiliki ukuran yang lebih besar juga. Aduh, Taehyun sudah tidak sabar cepat-cepat pulang.
"Ayo cepat jalannya! Aku mau mandi dulu sebelum om Soobin datang."
Beomgyu berdecih. Dia pacar Taehyun? Kelihatan sih tidak, malah lebih cocok dianggap babu daripada pacar.
