Not Enough - 6

5.5K 349 14
                                    

Taehyun rasanya mau pingsan. Dia belum makan apa pun, dia juga belum sempat minum air kecuali sperma, dia bahkan sedang lemas, semua tubuhnya sakit, hatinya sakit, dan sekarang dia ditinggalkan begitu saja oleh Beomgyu.

Mau mati saja rasanya.

Mungkin ada 20 menit dia menangis keras di lantai kamarnya. Sampai mata dan tenggorokannya benar-benar sakit hingga air mata berhenti mengalir dan sering batuk-batuk.

Lalu Beomgyu datang lagi.

Pemuda itu membawa banyak hal sekaligus di kedua tangannya.  Menaruhnya lebih dulu di atas kasur, lalu berlutut untuk menggendong pacarnya yang sudah siap dengan merentangkan tangannya.

"Hyung...." cicitnya yang langsung dibalas dengan desisan Beomgyu. Dia otomatis membungkam mulutnya dan hanya memeluk erat leher pacarnya itu.

Beomgyu duduk lagi di atas ranjang, dengan Taehyun di pangkuannya. Dia mengambil salep, lalu mengoleskannya ke leher Taehyun yang memang terdapat memar seperti cekikan akibat choker yang terlalu erat.

Saat mengolesi leher bagian depan, Taehyun memanfaatkan kesempatan itu untuk mengamati wajah pacarnya dengan seksama.

Baru sadar dia kalau ada kantung hitam di bawah mata Beomgyu. Tampaknya Beomgyu tidak tidur semalaman gara-gara dirinya.

Begitu selesai, Taehyun dengan cepat menabrakkan bibir mereka. Beomgyu sama sekali tidak berniat mendorongnya. Malah memeluk pinggangnya dan membiarkan Taehyun melakukan apa pun yang diinginkan. Taehyun sendiri hanya ingin menciumnya, karena sore kemarin dia meminta ciuman tapi tidak dikasih. Sekarang dia menuntut.

"Biar kuobati," kata Beomgyu setelah ciuman itu berakhir dan dia menurunkan celana Taehyun.

Bukan bermaksud apa-apa, dia benar-benar hanya mengoleskan salep di sekitar lubang kekasihnya. Dia tahu pasti Taehyun kesakitan, terbukti dengan suara menahan sakit yang diserukan olehnya sambil mencengkram kaosnya kuat.

Begitu selesai, dia menaikkan celana itu lagi. Membiarkan Taehyun senderan di dadanya sambil menghabiskan air minum yang dibawanya tadi.

"Mau makan sekarang?"

Taehyun manggut-manggut. Dia anteng makan sambil disuapi Beomgyu. Sesekali dia ketiduran dengan makanan yang masih di mulut. Kalau sudah begitu, Beomgyu pasti akan mencolek dagu Taehyun lantas Taehyun terbangun lalu mengunyah dan menelan makanannya.

Dan akhirnya, mereka sudah tidur dengan nyaman di ranjang itu. Taehyun tidak mau jauh-jauh dari pacarnya, dia maunya dekat dan menempel. Maunya rambutnya dielus, pipinya dicium, tubuhnya dipeluk. Biar dia yakin kalau Beomgyu tidak akan pergi kemana-mana seperti yang lain.

"Aku sudah memutuskan."

Taehyun mengangkat wajahnya, membalas tatapan Beomgyu.

"Akan kulunasi semua utangmu."

Taehyun membelalak. Dia baru akan protes ketika Beomgyu duluan menaruh telunjuk di bibirnya.

"Lima miliar pada Yeonjun, 2 miliar pada Huening Kai. Urusanmu dengan Soobin juga sudah kuselesaikan. Sekarang kau tidak perlu melacur lagi, cukup hidup seperti siswa pada umumnya. Oke?"

"Tapi Hyung, orangtuamu--"

"Mereka sudah tahu. Mereka mendukungku. Mereka bahkan yang memarahi dan menamparku gara-gara menuruti kemauanmu. Meskipun kau selalu menolak hanya karena takut merepotkan, tapi percayalah orangtuaku juga sangat sayang padamu. There's nothing to worry about. Kau cukup menyetujui lamaranku, dan selesai."

Taehyun kehabisan kata untuk menjawab. Dia hanya bisa mengangguk pasrah dengan Beomgyu yang mengelus pipinya. Ya sudah kalau itu mau Beomgyu, yang penting Beomgyu tidak meninggalkannya juga, it's okay.

"Masalah selesai dan kau sepenuhnya milikku."

end

Not EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang