Mr. A: kekesalan

52 18 5
                                    

Sebuah motor NINJA warna hitam memasuki halaman parkir SMA Nusa Bangsa. Lelaki itu memarkirkan motornya di bawah pohon yang rindang. Nata dan Ainun langsung turun dari motor dan langsung melepaskan helm dari kepalanya.

Rambut hitam ala orang plastik akhirnya terekspos. Dan membuat seluruh siswa berdecak kagum kepada Nata.

"Ehh liat deh, kok cewek itu berangkat bareng Nata ya!"

"Iya ya, padahal dia kan anak baru, kok udah deket banget sih ama Nata. Dasar cewek murahan." seru salah satu dari siswa pengagum Aria Wira Nata.

"Ihhh, kak Nata ganteng banget sih. Jadi pengen deket ama dia deh!"

Iya, namanya juga orang ganteng. Pasti banyak penggemarnya. Tak hayal jika banyak cewek-cewek di SMA Nusa Bangsa kagum dengan kegantengannya, itu semua karena di dalam tubuh Nata mengalir darah korea yang di wariskan oleh ayahnya.

Keributan seperti tadi memang sering terjadi ketika Nata menampakkan wajah tamvan ala korea.

Ainun yang melihat semua cewek genit itu hanya bisa terdiam dan mengelus dada. Baginya, cewek seperti itu adalah cewek yang nggak punya harga diri. Masa setiap hari mereka menunggu kehadiran Nata. LEBAYYYYY. Itulah kata-kata yang pantas untuk para penggemar Nata.

"Ayok Nun kita ke kelas!" ajak Nata yang tiba-tiba mengejutkan Ainun.

"Hahhh, ayok!" balas Ainun.

Seperti tak menghiraukan para penggemarnya itu, Nata yang ARROGANT hanya berjalan seperti tak ada orang di sekelilingnya. Melihat Ainun seperti orang yang mati rasa. Entah karena penggemar Nata. atau karena hal lain, Nata yang sombong itu tiba-tiba menggandeng tangan Ainun. Ainun hanya bisa terdiam dan mengikuti apa yang di lakukan Nata.

"Seumur-umur, baru kali ini Nata menggandeng cewek. Dan itu adalah Ainun, yang notabene adalah seorang cewek baru dari jakarta."

Setelah sampai di kelas, Nata langsung melepaskan gandengan tangannya dari tangan kecilnya Ainun. Ainun yang kaget itu tak bisa berkata dan berbuat apa-apa. Dia hanya bisa diam melihat kelakuan yang sangat berubah dari Nata.

Tidak ada pembicaraan diantara mereka. Ainun hanya terdiam sambil menempelkan dahinya ke meja. Sedangkan Nata berkumpul dengan Dino dan Agung.

"Ehh Nat, tadi gue liat emak-emak kayak orang gila. Kata orang sih emak-emak itu stresss karena anaknya kehilangan ponselnya. Gila kan!!" seru Agung seriusnya.

"Gila tuh emak-emak!!! Masa cuman karena ponsel dia kayak gitu!". Sahut Nata. "Mana jadi tontonan orang lagi!"

"Emak lo tuh kali Din!" sahut Agung sambil tertawa terbahak-bahak.

"Emak lo kalik, emak gue nggak kayak gitu!" Dino terlihat amat kesal.

Kring.....Kring.....Kring..... Bel tanda jam pelajaran pertama di mulai. Jam pertama ini adalah pelajaran olahraga. Jadi, semua siswa kelas 12 IPS 2 bergegas ke lapangan sekolah.

Ainun berjalan bareng Moza yang merupakan bendahara kelas, dan juga Melissa teman dekat Moza. Setwlah beberapa menit menyusuri kelas demi kelas, akhirnya siswa kelas 12 IPS2 sampai dan langsung berbaris rapi di lapangan.

                            🦋🦋🦋

Hari ini mataahari bersinar sangat terik. Semua siswa kelas 12 IPS2 berada di lapangan lengkap dengan balutan baju olahraga. Semuanya sedang melakukan pemanasan sebelum belajar materi yang akan di bimbing oleh pak Udin. Matahari yang sangat terik membuat mata mereka menyempit dan mulai muncul air asin yang keluar dari pori-pori.

"Ihhh pak, gerah banget nih pak!" seru Moza sambil mengelap keringatnya dengan lengan bajunya.

"Biasa aja kali, kalau lu nggak mau panes, nggak usah olahraga di sini. Tapi di GOR sana." sahut Alzi tanpa basa basi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ArrogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang