"Bu, sudahlah aku tidak membutuhkan bantuan siapapun lagi. Aku bisa mengurus semuanya sendiri." Ucapnya tegas namun terdengar rengekan di nadanya.
"Jimin putera ibu dengar ini sayang, ini perusahaan besar yang diturunkan oleh mendiang ayahmu. Dulu, ayahmu membutuhkan dua orang sekretaris, tapi mengapa kau tidak ingin? Ini berat nak, percayalah pada ibu." Sudah terlalu putus asa dengan sikap anaknya yang egois ini, namun dia tidak ingin membiarkan anaknya kerepotan sendiri.
"Tidak, aku tak mau Bu."
"Mau tidak mau ibu akan tetap mencarikan sekretaris yang akan menggantikan sekretaris mu yang baru saja kabur."
"Terserah ibu."
"Ini yang terakhir Jimin, jika kau menolak dan membuatnya tidak betah lalu kabur lagi seperti nasib-nasib sekretaris mu yang sebelumnya, ibu akan mengalihkan perusahaan ini ke tangan Jeonkook."
Jimin seketika melonjak kaget, apa-apaan ibunya ini? Mengapa ia lebih percaya pada sepupunya daripada anaknya sendiri? "Ibu, yang benar saja"
"Maka pertimbangkanlah sikapmu. Ibu pulang." Permpuan bernama Miyan Hwang ini berdiri dari duduknya dan meninggalkan ruangan anak sulungnya.
Jimin hanya melihat kepergian ibunya sambil terdiam. Mengapa ibunya tak pernah mengerti sama sekali? Dia bisa mengurus perusahaan ini sendiri tanpa perlu sekretaris, toh dia juga mempunyai bawahan, lalu untuk apa sekretaris?
Bagi Jimin mempekerjakan sekretaris sama saja pecundang, karena laki-laki sejati sesungguhnya adalah yang bisa menyelesaikan semua tugasnya sendiri dengan sempurna.
Tak lama Jimin termenung, handphonenya pun berbunyi menandakan ada pesan yang baru saja masuk dalam ponselnya itu.
Ibu:3
Jimin, calon sekretaris mu akan datang besok. Jaga sikapmu dan ingat perjanjian kita barusan.
Jimin hanya membacanya sambil berdecak frustasi, melempar ponselnya asal lalu kembali termenung.
"Jika sudah seperti ini aku bisa apa? Dasar ibuku tercinta. Bisanya hanya mengatur anaknya seenak bulu matanya saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yours{}Mine
Fanfiction"Kau milikku, aku milikmu" . Hwang Jimin, pemilik perusahaan properti terbesar di seluruh dunia, manusia tempramental dan tidak pernah percaya akan hadirnya cinta, namun akhirnya terjebak bersama sekretaris ke-sekiannya dalam kisah cinta yang berakh...
