Prolog

435 21 0
                                    

Saat usiamu sebagai seorang gadis sudah mencukupi untuk menikah, pastilah dirimu akan selalu dikejar oleh keluargamu dengan satu pertanyaan wajib, yaitu: kapan kamu menikah? Begitulah yang dialami oleh Ayudia Rahmawati atau biasa dipanggil Rahma. Gadis berusia 23 tahun yang berasal dari sebuah desa kecil di sebuah kota yang berada di provinsi Jawa Timur, Kota Santri julukannya. Dia tidak cantik, juga tidak buruk rupa, berpenampilan sederhana dengan hijab yang selalu membungkus kepalanya jika berada di luar rumah.

Rahma yang sejak lulus SMK memutuskan untuk pergi melanjutkan pendidikan tingginya di Jakarta sambil membantu bibinya yang tinggal dan bekerja di sana dengan keluarga kecilnya, akhirnya mulai sering mendapat teror dari keluarganya—terutama ibunya—yang berada di desa. Rahma, di usianya yang sudah 23 tahun ini, masih menjabat sebagai mahasiswa, alias mahasiswa abadi, kalau kata orang-orang. Sebab, sudah hampir 14 semester dia tempuh, masih belum juga menyelesaikan tugas akhirnya, skripsi, dan mendapat gelar dari pendidikan tingginya. Sementara kedua orang tuanya yang berada di desa sudah menyuruh Rahma untuk pulang dan menikah.

Siapa di dunia ini yang tidak ingin menikah? Tentunya semua orang ingin menikah dan membangun keluarga dengan orang yang mereka cintai, bukan? Begitu pun dengan Rahma. Teror orang tuanya yang awalnya menyuruh Rahma cepat-cepat menikah kini berganti menjadi teror agar menyelesaikan pendidikannya dan segera wisuda. Mengapa? Karena kata orang tua gadis itu, Rahma akan menikah jika telah menyelesaikan pendidikannya dan wisuda. Dari mana pemikiran itu datang? Apakah Rahma mempercayai perkataan orang tuanya? Bagaimana jalan Rahma mengejar wisudanya di saat pikirannya juga terbelah antara mengerjakan skripsi dan kehidupan pribadi Rahma yang harus memilih Ragil atau pria yang sudah melamarnya sejak jauh-jauh hari sebelum wisudanya tiba di hadapan orang tuanya? Siapakah nanti yang akan Rahma pilih, untuk menjadi imamnya?

***

Mengejar WisudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang