Happy reading :)
WARNING!!!!
+18Don't copy my story
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•Seoul, Korea Selatan.
Bugh
Bugh
Bugh
"Gak becus kalian semua, bangsat!!!!"
Teriakan menggema di sebuah gedung kosong itu. Terlihat ketiga namja yang babak belur dihantam bogem oleh tuannya.
"Kau,, kenapa tidak mengawasi mereka dengan benar?!!" teriaknya lagi pada bawahannya yang lain yang tertunduk tak berani menatap."Haiish... Jinjja" Jimin, selaku bos di tempat itu dan dalangnya menendang asal kayu yang tergeletak disana. "Dengarkan baik-baik! Karena kalian semua rencana ini gagal total, tolol banget sih gak bisa bedain muka orang, hah?!"
"Aku sudah memberikan foto target pada mereka bertiga" ucap seorang namja yang sedari tadi menundukkan kepala, mencoba membela diri.
"Padahal wajah Park Chaeyoung dan Kim Jennie jelas beda haiishh... Pokoknya kita hentikan rencana gagal ini, dan kalian harus tutup mulut kalau sampai tertangkap. Aku gak mau sampai berurusan dengan Lalisa"
"Arraseo?!!!"
"Iya bos!"
•••••••••
Malam yang dipenuhi salju lebat menutupi malam tahun baru ini, dengan ditemani secangkir cokelat panas, selimut tebal dan pasangan yang disayang, salju lebat yang membuat hawa sekitar menusuk pun tidak masalah.
"Lili.. boleh aku tanya sesuatu?" tanya nya lembut.
Lisa hanya tersenyum manis sembari mengusap punggung tangan Jennie yang sedari tadi memang mereka bergandengan tangan.
"Kalau hasil akhir itu...positif. Bagaimana?"Lisa menyimpan cangkir mereka berdua yang sudah kosong itu ke atas nakas, lalu menatap lekat mata kucing milik kekasihnya.
"Kau... khawatir akan hasilnya?" tanya nya balik pada Jennie.
"Aniya.. apapun hasilnya itu, aku harus menerima. Walaupun caranya salah, tapi.. itu juga anakku"
Lisa memeluk erat Jennie, menyembunyikan ekspresinya yang cukup terkejut akan keputusan Jennie. 'Jadi dia akan mencari namja yang menjadi pelakunya dan menikah dengannya?' pikir Lisa."Chagiya.. kalau namja itu ingin bertanggung jawab, bagaimana?" tanya Jennie, percakapan mereka yang sangat serius dan menyakitkan bagi Lisa semakin membuat yeoja jangkung tersebut merengut.
"Bisakah.. jangan bahas dulu masalah ini?" memandang keluar jendela menjadi pilihannya saat ini daripada harus terus mendengar masalah ini."Wae? kau lelah? kalau begitu istirahatlah, kita bisa membahasnya nanti" ucap Jennie yang ikut turun dari ranjang, menghampiri Lisa yang berdiri sambil menatap keluar.
Jennie tahu Lisa juga terguncang dengan hal yang menimpanya. Tapi ia butuh pencerahan agar bisa keluar dari permasalahan ini, sudah pasti karier nya nanti tidak akan semulus rekan-rekannya, ditambah lagi dia akan mendapat cemoohan saat masuk kuliah nanti jika memang benar positif.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving In Silent (Complete) √
Fanfiction"Ada kalanya aku ingin menjadi gadis normal, tapi aku masih mencintainya" "Aku akan tetap menunggumu kembali.. " ucap seorang pemuda. "Tolong, enyahlah dari hadapanku, jangan berharap aku bisa membalas cintamu.. sampai kapan pun aku tak akan mencin...