Hunkai Yaoi
.
..
.
"Apakah ada kesempatan kedua untuk kita bersama?"
Jongin termangu.
Sehun tersenyum tipis. Sedikit sesak saat ini. "Tidak apa. Apa aku..."
"Pulanglah, sampai dirumah nanti hubungi aku." Jongin tersenyum .
-boleh jadi teman mu? Sehun tidak sempat mengatakan itu. Untuk memastikan maksud perkataan Jongin, Sehun mendekat. Berdiri dekat di hadapan Jongin hingga sampai bisa merasakan panas tubuh masing-masing. Jongin tidak menolaknya atau pun menjauh.
Sehun tidak mau salah mengartikan, "kenapa harus nanti?"
Jongin menatap Sehun dengan mendongak,"kamu mau pulang jadi ...hubungi aku jika sudah sampai rumah."
"Jangan memberiku harapan Jongin." Mata sehun memahat wajah Jongin. Meneliti ekspresi Jongin yang- jujur saja terlihat menantang.
"...." Jongin mengelus pipi Sehun seringan belaian sayap kupu-kupu, Sehun merasa tergelitik. Perlahan tangan nya merangkul pinggang Jongin dengan kedua tangan.
"Aku tidak bisa melepasmu lagi jika memang kamu memberiku kesempatan. Jika kamu berubah pikiran, aku tidak akan terima."
"Kenapa harus berubah pikiran?"
Jongin memang terlalu berani saat ini. Jika tidak begitu mereka kembali menyakiti. Kembali tersisih padahal perasaan mereka sama. Jongin mau egois saat ini. Dulu, dia tidak berkutik saat orang lain mengusik hubungan mereka. Kini mereka bertemu lagi, kenapa Jongin diam saja saat mereka berdua masih dalam mangkuk perasaan yang sama?
Jongin tidak tahu dia akan berada pada hubungan rumit penuh drama seperti ini. Faktanya adalah mereka berpisah dan tidak bertemu bertahun-tahun. Tidak semudah itu untuk sampai pada hari ini.
Awalnya Jongin pikir tidak lagi mau berurusan dengan Sehun tapi pria ini mengobrak abrik perasaan yang sudah tertimbun itu menjadi warna cerah menghias hati Jongin. Sehun membuka lagi kenangan mereka yang manis, dulu.
Mereka saling tatap . Rangkulan Sehun di pinggang Jongin mengerat. Wajah nya perlahan mendekat, mengancam.
"Kamu masih boleh bilang kalau semua ini hanya bualan."
Bibir tipis itu bergerak di atas bibir nya saat bicara, Jongin dapat merasakan dengan jelas.
"Aku tidak tau kalau kamu berubah menjadi pria pesimis."
Jarak ini terlalu intim. Jongin bisa melihat mata Sehun yang jernih menatapnya. Biasan airmata yang mengenang perlahan menyeruak dari mata Sehun. Kemudian bibir tipis itu memagut bibir nya ringan.
Jongin memejamkan mata. Tangan nya menangkup wajah Sehun, merapatkan diri. Perlahan dia juga menangis. Rasanya terlalu rindu dan sekarang meluap tanpa bisa di hentikan.
Mereka saling memagut penuh kasih dengan tetesan airmata dari ujung kelopak mata. Rasa sedih, rindu, khawatir, cinta... melebur satu hari ini.
Sehun melepas ciuman mereka. Jongin menatapnya. Sehun tersenyum hingga mencapai matanya.
"Hari ini hingga saat yang tidak bisa kita tentukan, tetap di sampingku bahkan saat kamu kehilangan rasa cintamu padaku. Biar aku yang mencintaimu." Sehun mengecup kening Jongin.
Jongin benar-benar menangis keras saat itu juga. Tidak kah terlalu lama bagi Jongin hingga sampai pada hari ini untuk merasakan bahagia ini?
Jongin memeluk Sehun. "Perasaan ku masih sama. Masih seperti dulu saat kita bersama."
Sehun tersenyum hangat. Memeluk Jongin balik dengan sayang.
.
...
Jodoh gak kemana-mana. Pasti bertemu jika sudah waktunya.
End.
10/02/2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Future?
Fanfictiondua orang berada dalam frame masa lalu yang sama, kini bertemu lagi. hunkai YAOI. cerita pasaran.