Hinata

4.4K 435 52
                                    

Gadis itu membuka pintu mobil dan keluar, ia menunduk saat kacanya di turunkan oleh Naruto. Spontan Hinata tersenyum manis, senyum yang membuat jantung Naruto terasa berdetak dengan kuat. Ia memegang erat stir mobil. Nih cewek lebih manis dari madu

"Uzumaki-san, terimakasih atas waktunya," ujar Hinata.

Naruto tersenyum juga, senyum yang membuat beberapa gadis yang lewat di sana langsung merona, tapi Naruto tidak perduli, ia lebih terpesona dengan sosok manis di hadapannya. Biasakan aku culik saja loli satu ini astagaa! Hatinya menjerit tapi ia tetap tersenyum cool.

"Ya. Hinata, jangan kapok ya karena ku antar."

Hinata tersenyum renyah, "Tidak... dan maaf aku harus segera masuk."

Ck. Bidadariku mau pergi. Tidak relaaaa... "Ya... hati-hati dan belajarlah yang rajin."

Hinata mengangguk dan tersenyum manis lalu berbalik dan berjalan meninggalkan Naruto yang menghela napas frustasi. Ia melirik pada arlojinya.

"Satu jam kenapa terasa cepat sekali." bisiknya kesal. Ia menghela napas lagi dan lagi lalu melirik pada beberapa gadis yang tersenyum ke arahnya dari jarak yang tidak begitu jauh dari dirinya. Ia membalas dengan menganggukkan kepalanya dan mereka sudah menjerit senang.

Sambil menggelengkan kepala Naruto mulai menginjak pedal gas dan meninggalkan Universitas Tokyo. Menuju markas besarnya.

...

"Dia menjebak."

Naruto mengerutkan alisnya, ia menatap pada jalan raya dimana banyak mobil yang berlalu lalang termaksud dirinya, ia mendengar suara Sasuke yang melapor di balik earphone kecil tanpa kabel yang terselip di telinganya.

Safirnya menajam, rahangnya mengeras, Heh, berani-beraninya dia bermain denganku.

"Ada siapa saja di markas?" tanya Naruto dengan nada dingin.

"Semua berpencar, beberapa anak buah disandra di kasino bagian timur dan barat."

Safirnya bergetar karena amarah, berani-beraninya teri kecil menyenggol miliknya, "Siapa dalangnya?"

Tidak aja jawaban di sana. Lalu terdengar helaan napas, "Anak buah Danzo."

Naruto berdecak pelan, "Kau sudah menghabisinya?"

"Hn."

"Apa meninggalkan sisa? Kenapa mereka bisa mengusik kita?"

"Tua Bangka itu sudah ketakutan, ia meninggalkan pesan bahwa jika ia mati maka aku pelakunya."

Naruto tertawa pelan dengan alis yang berkerut antara kesal dan lucu, "Lalu siapa informannya?" tanyanya lagi, kakinya menginjak pedal gas dengan cepat hingga mobil yang ia kendarai melaju dengan kecepatan tinggi.

"Satu orang tertangkap, Ibiki menghajar habis hingga melubangi kepalanya beberapa kali."

"Lalu kau mau kemana sekarang?"

"Konohamaru disekap. Mereka memintanya ditukar dengan nyawaku."

"Lalu?" tanya Naruto lagi, pria itu menggenggam erat tangannya, Konohamaru sudah seperti dirinya, dan anak bodoh itu karena sangat mengagumi dirinya malah ikut mencebloskan dirinya sendiri ke kehidupan yang gelap seperti yang selama ini Naruto rasakan.

Beautiful Girl brings love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang