Bertemu

12.7K 712 32
                                    

Suasana ramai pesta mulai terasa saat dua orang lelaki memasuki ruangan itu bersamaan, wajah rupawan menjadi dominan utama. Manik sang elang yang begitu tajam mampu membuat semua wanita menjerit histeris di hati mereka masing-masing.

Tak ketinggalan juga lelaki bermata biru safir. Biru menawan yang mampu menyedot siapapun untuk bertekuk lutut.

Sasuke berjalan dengan angkuh, melewati semua gadis-gadis yang terang-terangan mencuri pandang padanya, ia mendekati sang tokoh utama malam ini, Sakura Haruno.

Kekasihnya.

Naruto mendengus di samping Sasuke, jika berada disamping lelaki raven itu, ia selalu merasa fansnya berpindah setengah pada si baka teme sahabatnya.

Tapi Naruto tak ambil pusing, karena terkadang ia bisa begitu jenuh pada teriakan menjerit dari gadis-gadis yang membosankan. Tidak ada satupun yang berhasil membuat hatinya goyah.

Atau bertekuk lutut seperti Sasuke. Menjadi budak cinta yang memuakkan, Naruto mendekati Sakura dan memberikan satu buket bunga mawar pada gadis musim semi itu. Sakura tersenyum manis, senyum yang akan hilang jika saja hari ini bukan hari penting baginya.

Naruto terkekeh dan dihadiahi tatapan tajam dari Sasuke. Onyx-nya seolah menyuruh Naruto untuk menutup kekehan konyolnya. Tapi bukannya takut Naruto malah semakin menyeringai.

"Kau cantik Sakura," puji Naruto.

Sakura merona merah, ia memegangi satu pipinya dan tersenyum lembut, Sasuke mendecih kesal.

"Tapi sebentar lagi juga jadi monster hahaha!" kata Naruto sambil tertawa.

Sakura segera mendongak dan menatap kesal, memukul buket mawar yang barusan di berikan Naruto padanya. Memukul kepala kuning itu bertubi-tubi.

"Brengsek! Bisa tidak diam satu hari!"

"A-awwhh! Iya iya! Maaf! Hentikan!" jerit Naruto berusaha menghentikan pukulan mematikan dari Sakura.

Well, bunga itu enteng. Hanya saja jika digabung dengan kekuatan kekasih Sasuke itu, rasanya si bunga jadi lebih berat dari batu.

Sasuke menyeringai melihat Sahabatnya habis di tangan kekasihnya sendiri, ia meraih pinggang Sakura untuk mendekat lalu menghadiahi satu ciuman di bibir.

Membuat semua pasang mata menatapnya, juga safir Naruto yang terbelalak. Ia menendang kaki Sasuke dengan kuat.

"Sialan! Jangan disini!" teriak Naruto kesal.

Sasuke melepas pangutannya di bibir Sakura, lalu menyeringai pada Naruto "Bilang saja iri. Baka dobe!"

Mendengar ejekan Sasuke, Naruto mendecak kesal dan berjalan meninggalkan mereka berdua. Langkah kakinya berhenti di stand minuman, mengambil satu gelas dan menyesapnya pelan. Ia mengabaikan beberapa pasang mata genit yang berusaha menarik dirinya.

Mood Naruto berantakan melihat kelakuan Sasuke tadi. Bukan, dia bukan cemburu. Hanya saja Naruto iri. Padahal Sasuke segitu dinginnya bagai es. Tapi kenapa bisa ia lebih dulu mendapatkan kekasih dibanding dirinya? Bukankah dunia tidak adil? Sebenarnya ada begitu banyak perempuan yang rela menjadi wanitanya atau berbagi ranjang, hanya saja Naruto tidak dapat menemukan detakan apapun diantara semua wanita itu. Ia hanya kosong. Muak dengan kemunafikan wanita-wanita di sekelilingnya.

Saat asik berpikir, Indra penciuman Naruto mencium aroma lavender yang menenangkan hatinya. Ia membeku lalu dengan cepat berbelok ke belakang. Ia dapat melihat punggung seorang gadis yang berjalan menjauh.

Naruto yakin. Wangi itu berasal dari sang gadis, gadis berpakaian pesta yang cukup sopan, tidak seperti kebanyakan gadis disini. Naruto melangkahkan kakinya mendekat, mengikuti langkah kaki gadis itu yang berjalan menuju balkon.

Beautiful Girl brings love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang