Nine Tails

5.7K 511 29
                                    

Manik safirnya menatap pada nomor ponsel yang baru saja Sasuke kirim. Ia tersenyum puas lalu mengambil revolver hitam miliknya, memutar pistol tersebut sambil bersenandung ria. Sasuke mendecih dan memasukkan glock milik Naruto ke sakunya lalu berjalan mendahului Naruto.

"Sejujurnya aku berharap Konohamaru mampu memberantas mereka sebelum kita tiba," gumam Sasuke.

"Why?" satu pertanyaan singkat dari Naruto. Langkah kaki mereka menggema di koridor markas. Beberapa anak buah terlihat langsung menunduk takut pada mereka. Mata biru Naruto melirik tajam dan mereka hanya bisa berdiri kaku di tempat.

"Aku ingin istirahat, dan terimakasih kau sudah memberikannya."

"Oh tidak Sasuke, kau sudah mendapatkan glock milikku. Tidak dengan istirahat yang kau maksud barusan."

"Jadi kau berkata, kau menarik ucapanmu?" tanya Sasuke dengan alis terangkat kesal.

Naruto mendengus, "Sayangnya, ya."

Mereka menaiki mobil Jaguar I-pace berwarna hitam milik Sasuke. Mobil yang didapat karena penghargaan dari pendiri Nine Tails, Namikaze Minato. Ayah dari Naruto.

"Heh, lelaki macam apa kau?" sinis Sasuke.

"Kau tahu, sebenarnya... glock itu terlalu mahal untuk hal semacam nomor telepon." Naruto menggeram kesal.

"Kenapa tidak kau cari sendiri? Bukankah kau adalah gudang informasi di Nine Tails?"

Naruto melirik sinis, "Hyuga Neji memblokir semua informasi mengenai keluarganya."

"Cerdas," kata Sasuke sambil menatap sinis. Pria itu kemudian menyalakan mobilnya dan menginjak gas, meninggalkan markas menuju bagian timur dari Tokyo.

****

Mereka semua menoleh saat mendengar dua langkah kaki mendekat, keringat dingin dari sekelompok orang yang sedang terikat mulai bercucuran. Mereka duduk melingkar, Pupil mata mereka bergetar, saat wajah dari dua named muncul diantara mereka.

Naruto menyeringai, menghitung kepala yang berjumlah tujuh orang itu, ia melangkah mendekat meninggalkan Sasuke yang langsung mendudukkan dirinya di kursi besar di belakang. Lelaki itu langsung berjongkok dan menyeringai pada mereka semua.

"Apa kesalahan mereka Konohamaru?" tanya Naruto tanpa mengalihkan pandangan dari orang-orang yang mulutnya terplester dengan baik.

"Mencoba menjual informasi pada Akatsuki."

Seringainya semakin lebar, "Oh... Kalian berusaha bermain-main denganku rupanya. Kau tahu apa hukuman bagi pengkhianat?" tanya Naruto.

Pria berkepala botak di depannya menggeleng cepat, air mata bahkan sudah mengucur deras, Dengan sekali hentakkan Naruto melepas plester di mulut mereka.

"M-maafkan kami Naruro-sama!" teriak pria itu, napasnya memburu. Naruto mendecih lalu melayangkan satu tamparan di pipi lelaki itu hingga sudut matanya berdarah.

"Berani kau bicara lantang kepadaku?"

"Maaf... maaf... kami tidak akan melakukannya lagi, tolong lepaskan kami," bisik lelaki itu dengan menunduk.

Safir Naruto melirik pada Konohamaru dan dua orang temannya, "Apa informasi itu sudah sampai di tangan mereka?"

"Tidak. Itachi-sama lebih dulu menangani mereka."

Beautiful Girl brings love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang