Happy Reading
Malam itu, seluruh keluarga berkumpul. Yuvin yang memang ngekos pun sekarang lebih sering tinggal dirumah. Sekarang pun suasana Rumah sangat berisik. Jinam yang hanya diam di ruang tamu pun tak ambil pusing. Yang penting mereka bahagia.
"bang. Laparrr. Delivery makanan kuy" ucap Yuvin yang langsung menghampiri Jinan
"lah belum makan Lo?" tanya Jinan keheranan
"udah sih. Cuman lapar lagi." Yuvin menyengir tanpa beban
"yaudah Lo delivery Pizza aja." ucap Jinan
"yangnya mana anjir. Gua lagi bokek. Nyokap gue gak belum ngirim uang" ucap Yuvin.
"Lo yang pesen. Nanti yang bayar gue. Ribet amat Lo kayak cewek PMS. Udah sana pesen"
"iya.. Iyaa.."
Yuvin pun langsung memesan Pizza sambil meninggalkan ruang tamu. Meninggalkan Jinan sendirian yang sedang sibuk dengan handphone ya. Ia memilih duduk di teras depan. Sambil ngopi.
Sementara itu diruang keluarga. Tak kalah ribut. Ada Zulius, Tony, Yudis, dan Mirka. Mereka sedang bermain ludo di handphone Zulius yang memang memiliki aplikasinya, mereka memilih lesehan di karpet,
"ANJIR. LO MAH CURANG." teriak Tony agak historis.
"curang apanya nyet. Gua gak curang. Itu maju sendiri" bela Mirka
"Katannya gak boleh saling bunuh. Lo langgar perjanjian itu" ucap Tony dramatis.
"yaudah sih Ton. Lo tinggal bunuh dia aja. Impas kan?" ucap Zulius
"kagak gitu juga dong. Dia sama aja kayak si Mirka. Gak boleh dendam" ucap Yudis
"kan buat Impas doang. Kalau udah saling bunuh yaudah, jangan bunuh lagi" ucap Zulius.
"gak boleh gitu. Minta aja si Mirka buat apa gitu sebagai hukuman. Dimana-mana yang melanggar hukuman kan didenda" Ucap Yudis.
Dan mereka pun debat.
Sementara itu di Sofa, nampak Sijin duduk tenang sambil memainkan handphone ya. Ia juga bermain game. Melepas kesedihan yang mendalam ya dengan bermain game WORM ZONE. Walau kadang umpatan sering ia lontrakan.
"cacing sialan. Udah panjang-panjang eh malah nabrak. Yang kecil lagi." walau akhirnya ia kembali memainkan game tersebut.
Jika diruang tamu nampak tenang, ruang keluarga nampak ramai, di ruang makan hanya ada Harka dan Dani yang duduk disana. Dengan Dani yang nampaknya sedang mengerjakan tugas, dan Harka yang sedang tersenyum sendiri memandang handphonenya.
"ngapain ngerjain tugas disini, Dan?" tanya Harka
"kalau diruang tamu jauh sama dapur. Nanti kalau aus kan males kedapur. Kalau diruang keluarga, berisik. Yaudah disini aja." ucap Dani
"kenapa gak dikamar aja? Lagian kan bisa lebih fokus" ucap Harka
"kalau dikamar, gak mau. Takut sendirian. Haha"
Harka mendengus kesal. Ia lantas kembali memainkan handphone ya mengechat pacarnya yang jauh disana. Yes. Dia dan pacarnya lagi LDR-an.
Sebenarnya, Rumah ini memang cukup besar. Dengan 6 kamar. Kamar orang tua Jinan, Kamar Jinan, kamar Dani, dan Kamari Zulius. Sisanya memang dikhususkan untuk kamar Tamu.
"siapa yang lapar nihhh???? Ada Pizza. Horewww" Yuvin datang berlari membawa dua box pizza ke ruang Keluarga,
Penghuni yang di ruang keluarga pun langsung menghampiri Yuvin. Begitupun dengan Harka dan Dani yang berada diruang makan.
Mereka pun mulai mengambil satu demi satu potongan Pizza yang ada. Saat mereka asyik makan, Jinan nampak tergesa-gesa mengambil kunci mobil yang berada di lemari pinggir televisi. Membuat mereka yang menikmati Pizza pun nampak keheranan.
"eh, Bang Jinan. Lupa. Ayo bang makan. Mumpung lagi anget" ucap Yudis tenang.
Jinan tersenyum, "kalian aja. Gue mau ke keluar dulu. Kayaknya bakal sampe pagi. Jadi, gue titip ini rumah ya. Oh ya, jangan telat bangun." ucap Jinan pamit meninggalkan mereka.
Lagi-lagi mereka tampak bingung. Tetapi mereka langsung melanjutkan makan.
***
Jangan lupa Vote and coment :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jinan With The Brothers (BY9) [lengkap]
Teen FictionTentang 3 keluarga besar yang meninggalkan anak-anak mereka sementara waktu. Tentang seseorang yang pasrah mengasuh seluruh adik-adiknya. Bagaimana nasibnya? Akankah dia sanggup? Atau melambaikan tangan ke kamera? *** Satu Universe dengan KOSAN X1