Happy Readinggg
Mereka kini tengah berkumpul diruang kekuarga dengan aktivitasnya masing-masing. Jinan duduk tenang dengan handphone ya. Yuvin dan Zulius nampak sedang bermain Game. Dani, Harka, Mirka, Tony sedang asyik menonton. Sementara Yudis dan Sijin duduk diatas Sofa. Menonton sinetron juga,
"bang, mama kapan pulang?" tanya Mirka kepada Jinan
Jinan yang mendengar perkataan Mirka pun melirik kearah Mirka, dengan wajah yang kalemnya.
"katanya cuman beberapa minggu. Tapi gak tau. Coba aja kamu tanya" ucap Mirka
"ihh. Mama bilangnya cuman sebentar aja. Gak tau pastinya" ucap Mirka kesal.
"Yaudah. Kita video call aja sama mereka. Siapa tau diangkat" ucap Sijin
"iyaa. Kenapa gak dari dulu VC an nya."
Akhirnya Sijin pun mencoba menelepon ibunya. Harka dan Mirka sontak langsung mendekati abangnya yang sedang mencoba menghubungi kedua orang tuanya. Tapi, panggilan video mereka tak diangkat.
"kok gak diangkat?" tanya Mirka kesal
"Mungkin gak ada sinyal disananya."ucap Jinan ngasal
" au ah. Kenapa juga harus lama. Kirain cuman sebentar" keluh Harka
Mungkin hanya mereka yang kesal dengan orang tua mereka sendiri. Sementara yang lainnya malah sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing. Tanpa menghuraukan atau mencoba menghubungi orang tua mereka. Bukan tak kangen.
Tetapi, jika Yuvin mencoba menghubungi ibundanya, ia tidak mau kena omel karena mengganggu orang tuanya.
Mereka perlahan mulai masuk kekamar mereka. Kebetulan, Rumah orang tua Jinan memiliki 5 kamar yang mana satu kamar Tamu, kamar kedua orang taunya, dan kamar Jinan, Zulius, dan Dani. Secara kebetulan. Mereka menggunakan kamar Jinan, Zulius, dan Dani yang berada dilantau dua sebagai tempat tidur dengan masing-masing 3 orang perkamar.
Jinan, Dani, dan Zulius menempati kamar milik Jinan. Tony, Harka, dan Mirka menempati kamar milik Zulius. Dan, Yuvin, Sijin, dan Yudis menepati kamar Dani.
Malam semakin larut
Jinan sebenarnya sudah mengantuk. Tetapi, saat masuk kedalam kamar, Dani dan Zulius masih terjaga dengan bermain game. Membuat Jinan mendengus."kenapa belum tidur?" tanya Jinan yang langsung mendekati mereka
"sebenarnya ada yang pingin kita tanya ke abang. Tapi jangan marah ya bang?" ucap Zulius
"iya. Apa emangnya?" tanya Jinan
"emang berapa lama mama sama papa pergi? Abang tadi gak jawab. Sekarang kita ingin tau bang, janji cuman kita aja yang tau." ucap Zulius
Dani mengangguk saat Zulius berkata demikian. Jinan pun menatap kedua adiknya yang memang sangat penasaran.
"satu bulan." akhirnya Jinan menjawab pertanyaan mereka.
"kok lama banget?" Dani kaget bukan main.
"sebulan itu sebentar dek. Lagian, emangnya kenapa? Bukannya kalian merasa bebas kalau mama dan papa gak ada dirumah?" tanya Jinan
"ya tetep aja kalau ada abang gak bebas" kesal Zulius yang langsung disambut tawa Jinan.
"udah. Yuk tidur. Kalian besok belajar kan."
Mereka pun langsung berbaring tidur.
***
Jinan membuka handphone ya saat mendengar sebuah telpon masuk. Ia lantas langsung membuka matanya dan melihat siapa yang meneleponnya dari tadi.
4 panggilan tak terjawab dari mamanya, Papanya, dan tante Keara. Jinan mengernyitkan keningnya. Lantas ia mengaktifkan data selulernya dan melihat aplikasi chatnya.
Satu pesan yang membuat Jinan menghela nafas kasar. Dan sedikit mengumpat
Mother : Tadi ada apa nelpon? Mama sama yang lainnya lagi di acara. Oh ya, meetibg udah beres tapi mama sama yang lainnya mau jalan-jalan dulu. Gak papa kan? Nanti kamu dapat bonus deh.
"dapat bonus apaan? Capek yang ada mah."
Jinan kembali tidur. Tanpa membalas pesan mamanya.
***
Jangan lupa Vote and coment.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jinan With The Brothers (BY9) [lengkap]
Teen FictionTentang 3 keluarga besar yang meninggalkan anak-anak mereka sementara waktu. Tentang seseorang yang pasrah mengasuh seluruh adik-adiknya. Bagaimana nasibnya? Akankah dia sanggup? Atau melambaikan tangan ke kamera? *** Satu Universe dengan KOSAN X1