Apartment -LHG

406 12 1
                                    

Hangyul mengusap pelan matanya yang lelah, jadwal kuliah hari ini penuh dan membuat pikirannya penat. Rasanya Hangyul ingin berjalan lurus ke kamar dan langsung tidur saja sekarang tanpa harus memikirkan tugas yang menumpuk tinggi bak gunung everest. Pria itu membuka pintu apartemen nya lalu berjalan gontai menuju ruang tamu, tidak sadar ada sepasang sepatu perempuan di rak sepatunya

"Oh? Lee Chaeyeon? Sedang apa disini?"

Hangyul bertanya saat melihat Chaeyeon duduk santai di karpet ruang tamu dan tengah bermain Playstation miliknya. Gadis yang dipanggil namanya itu menoleh sekilas lalu menjawab santai dengan mata yang kembali fokus ke permainan, "Aku sedang bosan di rumah dan mumpung tidak ada tugas, jadi aku kesini"

"Sejak kapan kau disini?" tanya Hangyul lagi, pria itu melemparkan tasnya ke sofa sebelum duduk di samping Chaeyeon. Angan-angan langsung tidur begitu masuk tadi seketika terlupakan. "Main game apa?"

"Sejak... Siang? Aku bahkan sempat tidur sebentar disini. Omong-omong aku main Resident Evil II" jawab Chaeyeon, Hangyul berdecak. "Sejak siang? Hei.. Kenapa kau seenaknya saja ke apartemenku tanpa ijin atau perintahku? Kau bahkan tidur disini"

Chaeyeon mempause game nya lalu menoleh ke Hangyul lagi dan menatap pria itu tajam, "Tidak boleh kah? Oke, aku tidak akan kesini lagi. Selamanya." dengus Chaeyeon ngambek lalu meletakkan stik Playstation nya dengan kasar. "Aku pulang saja kalau begitu"

Hangyul menahan tangan Chaeyeon yang hendak pergi, "Hei, jangan marah begitu.. Aku cuma.. " Hangyul diam berpikir sebentar mencari kata yang tepat untuk menjelaskan maksud ucapannya pada Chaeyeon, dia berdecak saat tidak ada yang terpikirkan di otaknya. "Aish.. entahlah. Maafkan aku, ini salahku" ucapnya kemudian

"Aku kan tidak merugikanmu, aku bahkan tidak mengambil makananmu. Aku cuma datang karena bosan, tapi kau tidak ada. Rumahmu kotor, jadi aku berinisiatif membersihkan nya, lalu karena lelah bersih-bersih aku pun ketiduran di sofa-"

Hangyul menarik tangan Chaeyeon hingga gadis itu duduk di pangkuannya. "Aku mengerti, aku mengerti.. Maafkan aku, kau boleh ke apartemen ku sesuka hatimu" balas Hangyul lalu mengusap rambut Chaeyeon lembut. "Jangan marah, oke?"

"Aku tidak marah, aku cuma agak kecewa denganmu" ucap Chaeyeon dengan bibir yang masih mengerucut lucu, Hangyul meletakkan kepalanya di pundak gadis itu. "Maafkan aku, aku cuma berharap kau ijin padaku dulu lain kali, karena takutnya suatu hari nanti kau datang dan ingin bertemu denganku tapi aku malah membuatmu menunggu lama karena aku tidak tahu kau sedang di apartemen"

Chaeyeon menghela napas, mengusap rambut Hangyul. "Baiklah, aku akan ijin dulu sebelum kesini mulai sekarang" ucapnya, dia lalu menepuk kepala Hangyul pelan. "Omong-omong, apa terjadi sesuatu denganmu? Tidak bisanya kau emosional seperti ini"

Hangyul mengangkat kepalanya, "Aku cuma lelah, dan tugas yang belum ku kerjakan banyak sekali"

"Mau kubantu?"

"Benarkah?"

Chaeyeon mengangguk, "Tentu, kalau kau mau nilaimu F sih" balasnya sebelum tertawa puas, Hangyul mendengus kesal lalu mendorong gadis berambut panjang itu turun dari pangkuannya dengan kasar. "Aduh! Hei! Kenapa kau mendorongku?!"

"Bodoh sekali aku, berpikir kau mungkin benar-benar bisa membantu tugasku" cibir Hangyul kesal, Chaeyeon mengangkat bahu santai. "Memangnya anak DKV bisa apa kalau tugasnya materi kimia? Kau mau laporan mu berisi sketsa gambar?"

"Lagipula pacar mu kan jurusan matematika, daripada aku, bukankah Hyewon lebih bisa membantumu?" tanya Chaeyeon, Hangyul memijit pangkal hidungnya. "Tidak bisa. Hyewon pasti sudah sibuk dengan tugasnya, aku tidak mungkin mengganggunya dengan tugask-"

"Oh.. Jadi kalau aku yang diganggu tidak apa-apa asalkan jangan Hyewon?" potong Chaeyeon dengan mata menyipit, Hangyul mengangguk santai. Gadis berkacamata itu mendengus sebelum memukul kepala sang sahabat sekuat tenaga.

"Aduh!" Hangyul melototi Chaeyeon, namun bukannya takut si gadis malah balas melotot. Nyali Hangyul pun langsung ciut seketika karena Lee Chaeyeon merupakan orang yang bisa membuatnya sengsara kalau sedang marah. "Ah, maafkan aku" ucap Hangyul refleks padahal yang dipukul tadi dia

"Oke, aku maafkan segala dosamu padaku hari ini" ucap Chaeyeon seraya menangguk, dia lalu bertanya. "Omong-omong apa kau sudah makan?"

"Sudah"

"Kalau begitu sekarang tidurlah, wajahmu jadi tidak enak dilihat karena terlalu lelah" perintah Chaeyeon, Hangyul menggeleng sebelum menarik gadis itu untuk duduk di pangkuannya lagi. "Hei, apa yang mau kau lakukan?" tanya Chaeyeon skeptis

"Aku ingin main game, tapi terlalu lelah untuk menggerakkan tangan. Jadi kau saja yang main" ucap Hangyul, dia melingkarkan tangannya di perut Chaeyeon dari belakang. "Aku akan menontonmu main game dari sini jadi jangan sampai kalah"

Chaeyeon menoleh, "Apa kau baik-baik saja? Apa kau tidak enak badan?" tanya nya khawatir, Hangyul yang biasanya sangat semangat dan ceria tiba-tiba lesu begini membuat Chaeyeon bingung dan khawatir

"Tidak, aku baik-baik saja" balas Hangyul, dia lalu menunjuk layar televisi. "Ayo bermainlah"

"Baiklah" ucap Chaeyeon, dia lalu meraih stik Playstation dan kembali melanjutkan permainannya yang sempat tertunda tadi

Hangyul menghela napas sebelum meletakkan dagunya di pundak Chaeyeon. Sebenarnya dia lelah bukan hanya karena kegiatan kuliahnya hari ini, tapi juga karena memikirkan Chaeyeon.

Hangyul memikirkan berbagai kemungkinan yang terjadi kalau Chaeyeon benar-benar berpacaran dengan Yohan nanti. Pertama, gadis itu pasti memberikan semua perhatian yang selama ini hanya untuknya ke Yohan. Kedua, waktu mereka untuk bermain bersama pasti berkurang banyak karena Chaeyeon pasti lebih memilih untuk menghabiskan waktu bersama pacarnya daripada dengannya. Lalu ketiga, Yohan.. Mungkin bisa saja meminta Chaeyeon untuk memberi jarak dengan Hangyul yang menyebabkan dia tidak akan bisa memeluk atau mencium pipi Chaeyeon dengan bebas lagi.

Hangyul sayang dengan Chaeyeon, tentu saja. Chaeyeon adalah sahabat terbaiknya sejak dulu.

Hangyul memang ingin gadis itu punya pacar supaya tidak terus menyendiri di jurusannya, tapi.. Hangyul tidak suka dan tidak rela kalau Chaeyeon jadi menjauhinya karena punya pacar

"Jangan pergi, Lee Chaeyeon" gumam Hangyul pelan, Chaeyeon yang tidak mengerti kenapa sahabatnya tiba-tiba memintanya untuk tidak pergi pun hanya menggerakkan tangannya untuk mengusap pipi pria itu seraya membalas. "Aku tidak kemana-mana, jangan khawatir"

Hangyul mengangguk, mempererat pelukannya lalu membenamkan kepalanya di ceruk leher Chaeyeon. Bagaimana ini.. Hangyul seolah berusaha memonopoli Chaeyeon untuk dirinya sendiri

Padahal Chaeyeon membiarkannya pacaran dengan Hyewon dan tidak pernah menghalangi hubungannya.

Padahal.. Mereka cuma sepasang sahabat.

******

CHAEYEON

CHAEYEON

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
X1 x Iz*one ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang