Kalau ada momen istimewa yang paling Seungwoo ingat selama dia kuliah, maka momen itu jatuh pada suatu siang saat Kwon Eunbi memergokinya sedang menyanyi sendirian di kelas kosong.
Kala itu Seungwoo terlalu cepat datang ke kelas sehingga dia sendirian di dalam sana, menunggu murid lain dan jam perlajaran datang membuatnya bosan serta mengantuk. Karena itu dia memutuskan untuk mengisi waktu dengan menyanyi, lagipula dia sendirian disana jadi tidak akan ada yang mengkritik suaranya
Menyanyikan lagu Exo yang berjudul "Wait" dengan penuh penghayatan, lelaki itu tidak sadar kalau seorang gadis sudah masuk ke dalam kelas dan duduk di bangku belakangnya. Dia terus menyanyi dengan suara merdunya sampai kemudian telinganya mendengar suara tepuk tangan heboh dari arah belakang
Seungwoo kontan menoleh dengan kaget, dan saat itu pula dia disambut mata berbinar serta senyuman paling indah di dunia.
"Halo, Oppa. Namaku Kwon Eunbi, kalau nama Oppa yang pandai menyanyi ini siapa?"
"..O-Oppa?" Seungwoo masih belum menguasai dirinya kembali yang terhipnotis dengan gadis berkuncir kuda di depannya. Jantung lelaki itu berdegup kencang, dan wajahnya tiba-tiba memanas padahal Eunbi hanya menanyakan siapa namanya
"Iya, Oppa. Oh, apa harusnya aku panggil dengan Sunbae? Ah, maafkan aku, saat pesta perayaan mahasiswa baru waktu itu para senior memintaku memanggil mereka dengan "Oppa" daripada "Sunbae" supaya akrab jadi aku lupa kalau itu tidak sopan bagi orang lain"
"...."
"Sunbae-nim?" Eunbi mengedipkan mata bingung karena Seungwoo hanya diam menatapnya, "Apa ada sesuatu di wajahku? Atau Sunbae-nim marah karena aku tidak sopan?"
Seungwoo tersentak, "A-Ah.. Tidak, maaf... Aku tidak bermaksud membuatmu tidak nyama—"
"Tidak apa-apa Sunbae, jangan khawatir. Omong-omong nama Sunbae siapa tadi?"
"Han... Seungwoo" balas lelaki itu canggung, Eunbi mengangguk-angguk. "Salam kenal, Han Seungwoo Sunbae-nim"
"Ah.. Iya"
Sejak hari itu mereka pun berteman. Eunbi yang riang dan menyenangkan berhasil membuat gadis-gadis lain jadi terlihat tidak menarik bagi Seungwoo. Di mata lelaki itu hanya ada satu gadis, tidak lain dan tidak bukan adalah Kwon Eunbi. Tapi Seungwoo tidak menyatakan perasaan nya, karena dia sudah merasa cukup dengan situasinya
Sampai kemudian suatu hari Eunbi bercerita kepada nya tentang seorang pria dengan gestur malu-malu yang membuat Seungwoo langsung dilanda kecemburuan. Nama orang itu Cho Seungyoun. Usianya sama dengan Seungwoo dan dia juga kuliah di kampus ini, tapi beda jurusan dengan mereka. Eunbi bisa mengenalnya karena Seungyoun adalah teman kakak gadis itu di klub sepak bola
Setiap hari gadis itu pasti menyempatkan diri untuk bercerita tentang Seungyoun pada Seungwoo. Memuji-mujinya seolah lelaki itu adalah malaikat dari surga, dan itu membuat Seungwoo muak walau dia tidak mengatakan apapun dan hanya tersenyum paksa.
Seungwoo menahan semuanya karena dia berpikir kalau mungkin saja hubungan dua orang itu tidak akan berakhir jauh sampai ke pernikahan, dia berpikir kalau bisa saja suatu hari mereka putus sehingga dia punya kesempatan menggantikan posisi Seungyoun
Tapi ternyata Seungwoo salah. Seungyoun melamar Eunbi setelah hampir empat tahun mereka berkencan. Bak tersambar petir di siang bolong, Seungwoo hanya bisa kembali tersenyum paksa tanpa bicara apapun ketika dia memberi selamat di pesta pernikahan mereka.
Begitu pulang dari pesta pernikahan cinta pertamanya yang sangat dia cintai, kehidupan seorang Han Seungwoo yang digadang-gadang sukses di usia muda rasanya seperti hancur seketika. Butuh waktu lama bagi keluarga Han untuk membuat Seungwoo kembali seperti sebelumnya, karena lelaki itu benar-benar menutup diri dan memblokir akses siapapun yang hendak melangkah masuk ke dalam hidupnya.
