The "I Love You" things -KMH

356 10 0
                                    

"Seriusan, kau ini sebenarnya kenapa sih?"

Minhee berdecak, menarik tangan seorang gadis dan memaksanya untuk menoleh. "Hitomi, aku sedang berbicara denganmu"

"Aku tidak mau berbicara denganmu" balas Hitomi ketus sebelum menyentakkan tangan Minhee dan kembali berjalan, Minhee mengikuti gadis itu dari belakang. "Kau marah gara-gara waktu istirahat tadi?" tanyanya

Hitomi berhenti, dan Minhee bisa mengetahui kalau tebakkan nya benar. "Ah, kenapa marah cuma gara-gara hal sepele sih?" cowok bermarga Kang itu menarik tangan pacarnya lagi

"Hal sepele katamu? Hei, gara-gara itu aku jadi harus mentraktir mereka camilan di istirahat kedua. Apalagi Wonyoung dan Hyewon Unnie makan nya banyak sekali lagi, ish" omel Hitomi kesal, Minhee tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa

"Kau tertawa? Senang ya melihat pacarmu kesusahan begini?!"

Minhee menggeleng, "Bukan begitu.. Cuma, kenapa juga kalian membuat taruhan kekanakan seperti itu tadi? Maksudku, mengatakan kalau aku menyayangimu di depan orang banyak itu sangat tidak perlu dan konyol, jadi-"

"Sudahlah, kau memang sudah tidak menyayangiku lagi" potong Hitomi malas, dia mendorong Minhee menjauh. "Pergilah, aku mau pulang"

"Honda Hitomi.. Apa kau baru saja meragukan kasih sayangku padamu?"

Hitomi menatap Minhee menantang, "Iya, kenapa?" tanya nya nyalang

"Aish.. Kekanakan sekali. Hei, memangnya hanya dengan berteriak "Aku mencintaimu" itu sudah bertanda kalau aku sangat menyayangimu dan kau tidak perlu pembuktian apa aku tadi cuma bilang omong kosong atau memang menyayangimu? Tidak, kan?" tanya Minhee tepat sasaran, Hitomi bungkam untuk beberapa saat sebelum dia kembali bersuara

"Memangnya apa susahnya sih melakukan itu? Iya, aku tahu kalau cuma perkataan tidak bisa sepenuhnya dipercaya, tapi ini kan hanya main-main.. Katakan saja apa susahnya sih? Dohyon dan Yohan Oppa saja bisa melakukannya tanpa masalah"

Minhee menggeleng, "Tidak mau. Hal konyol seperti itu bukan gayaku" balasnya dengan raut wajah yang rasanya ingin Hitomi tonjok saja kalau dia tidak ingat cowok itu pacarnya, "Terserah kau kalau begitu" balas gadis berambut panjang itu sebelum kembali berjalan pergi

"Masalahnya sudah beres kan? Kalau begitu jangan ngambek lagi" ucap Minhee, tapi Hitomi mengabaikannya

"Hitomi.. "

"Hei, Hitomi.. "

"Kau ini benar-benar ya.. " Minhee menarik tangan Hitomi hingga gadis itu menoleh, lalu tanpa menunggu sang pacar bereaksi, Minhee mengecup bibir Hitomi cepat sebelum tersenyum manis. "Aku mencintaimu" ucapnya

Pipi Hitomi memerah, secara reflek mengangkat tangan dan memukul kepala Minhee keras.

"Aduh! Kenapa aku dipukul?!" seru Minhee kesal, mengusap kepalanya pelan. "Katanya tadi mau aku mengatakan "Aku mencintaimu" sampai rela ngambek, ku turuti tapi kenapa a-"

"Siapa yang menyuruhmu menciumku?! Kita masih di area sekolah, bodoh!" Hitomi balik berseru, "Kalau ada guru yang melihat bagaimana?!"

Minhee menyengir seolah tanpa dosa. "Santai, yang tadi itu aman, ehehe"

"Dasar gila.. "

Minhee mengangkat bahu santai, "Yah, pokoknya sudah kulakukan, kan? Sekarang jangan ngambek lagi, kau jadi menyebalkan" ucapnya lalu mengulurkan tangan hendak menggandeng Hitomi, namun gadis itu menepis tangannya. "Aku butuhnya saat di kantin dan di depan Wonyoung dan Hyewon Unnie tadi, bukan sekarang"

"Tapi aku mau mengatakannya sekarang, bukan saat di kantin dan di depan Wonyoung dan Hyewon Noona. Lalu aku harus bagaimana?"

"Apa?"

Minhee kembali mencuri ciuman di bibir Hitomi, "Aku ingin cuma kau yang mendengarku mengucapkan kata "Aku mencintaimu", tanpa perlu didengar orang lain. Orang lain tidak penting soalnya"

"Bilang saja kau malu didengar orang lain, dasar payah"

"Ck, kau ini..." Minhee berdecak, dia menatap Hitomi cukup lama sebelum senyum menyebalkan andalannya keluar ketika bergerak merangkul pundak gadis itu, "..Memang selalu mengerti aku dengan baik, aku jadi semakin menyayangimu"

"Menyebalkan, ish.. "

Minhee mengacak rambut Hitomi gemas, "Hei, sudahlah.. Marah-marah terus bisa membuatmu jadi tambah tua. Lagipula aku tidak akan menciummu kalau aku tidak benar-benar menyayangimu, tahu" ucapnya

"Itu sih nafsu mu saja, bodoh"

"Nafsu atau bukan, apa itu penting? Yang penting aku menyayangimu, dan kau juga menyayangiku. Itu saja. Nah, sekarang ayo kuantar pulang.."

"Aku mau pulang sendiri"

Minhee menghela napas panjang, "Hei, baiklah... Baiklah, akan kuganti uangmu tadi" putusnya seraya mengeluarkan dompet. "Berapa uang yang kau keluarkan untuk mentraktir mereka tadi? Katakan, akan kuganti"

"Sepuluh ribu won" balas Hitomi, Minhee melotot sebelum mendorong lengan gadis itu pelan. "Hei, jangan bercanda! Sepuluh ribu won?!"

Hitomi terkekeh pelan, "Bercanda, bercanda... Mereka menghabiskan lima ribu won" ucapnya

"Benarkah?"

"Seriusan, kau mau lihat struk nya? Aku masih menyimpan struk nya di dompetku" balas Hitomi, Minhee menggeleng lalu mengeluarkan uangnya. "Mereka itu manusia atau babi sih? Kenapa makan camilan sampai menghabiskan lima ribu won?!" gerutunya pelan

"Makanya itu, aku sendiri kaget waktu membayar"

Minhee berdecak seraya mengembalikan dompetnya, setelah itu dia meraih dan menggandeng tangan Hitomi."Baiklah, untuk sekarang mari anggap kita tidak pernah mengeluarkan uang lima ribu won karena hal konyol supaya tidak kesal, tapi jangan panggil aku Kang Minhee kalau aku tidak membalas perbuatan mereka sepuluh kali lipat nanti. Awas saja" ucapnya dengan seringai licik

"Apa yang mau kau lakukan untuk membalas mereka?"

"Ada. Nanti kuberitahu, ayo pulang"

*****

Sebenarnya ku sudah pernah bilang kalau tidak suka adanya poligami, cuma karena ada yang request Minhee-Hitomi, jadi mari buat pengecualian untuk presiden rebahan kali ini

Btw, sori kalo pendek dan ga jelas. Makasih udah request :)

HITOMI

X1 x Iz*one ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang