Buku Petunjuk

193 7 0
                                    

Ting...ting...ting.
"Tris..ke kantin yuk, udah bel istirahat tuh!" Ajak Erin kepada temannya yang sedang serius membaca buku. Yang punya nama menoleh sebentar ke arah temannya yang bertanya, kemudian melanjutkan bacanya.

Tak ada jawaban.

Karena sedikit kesal dengan perilaku Tristi temannya, Erin mencoba menutup buku yang dibaca Tristi lalu menarik tangannya, "Tristi, ay...," belum selesai bicaranya, Erin malah mendapat tatapan tajam dari temannya itu, mengisyaratkan kalau ia tidak mau.

Tristi adalah seorang yang pendiam, dia suka kesendirian dan ketenangan. Berbeda dengan Erin. Mereka bersahabat sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Namun mereka tidak pernah saling berkelahi. Tidak hanya Erin, Tristi juga punya 3 sahabat laki-laki yaitu Kevin, Raka dan Bambang. Tapi mereka bertiga menempati kelas yang berbeda. Erin dan Tristi di kelas XII-Ipa1,
Bambang di kelas XII-Ipa3, sedangkan Kevin dan Raka di kelas XII-Ips1.

Setelah menatap Erin dengan tatapannya yang tajam, Tristi lalu kembali membuka buku yang tadinya ditutup oleh Erin lalu berkata, "Kamu duluan saja!"
Setelah mendapat perintah dari Tristi, Erin pun meninggalkan kelas yang hanya tinggal satu siswa didalamnya yaitu Tristi. Sedangkan siswa yang lain mungkin sudah jajanan di kantin sekolah.

Belum lagi dirinya melewati pintu kelas, Tristi malah memanggilnya "Erin...setelah ke kantin, kamu nyusul aku ya, di perpustakaan!" Dengan senyum manisnya Erin menjawab, "baiklah...,"

Belum lama Erin keluar dari kelas, Tristi langsung membereskan buku-bukunya lalu ia keluar, pergi ke tempat biasany saat semua murid berbelanja di kantin sekolah. Ya...tempat itu adalah perpustakaan.

Ternyata di perpustakaan sudah ada Kevin, Raka dan Bambang. Mereka duduk di meja paling pojok sambil menikmati buku yang mereka baca masing-masing. Tapi, tidak dengan Bambang yang tidur nyenyak di lantai perpustakaan.

"Tumben dia nggak pakai kacamata..mungkin lupa. Karena itu dia nggak bisa baca buku, terus dia tidur..kasihan sekali." Batin Tristi.

Tristi kemudian melangkahkan kakinya melewati pintu pertama perpustakaan menuju meja dimana teman-temanya tempati. Lalu dia duduk di salah satu kursi kosong di meja tersebut tanpa mengeluarkan satupun kata.

Kevin dan Raka yang melihat kehadiran teman mereka yang satu itu pun langsung menyapa. "Hai..habis dari mana?" Tanya Raka."

"Kelas," jawab Tristi dengan singkat.

"Loh..Erin mana, kok nggak sama kamu?" Tanya Kevin.

"Di kantin," jawab Tristi yang dibalas anggukan kepala oleh Kevin. Merasa tidak ada lagi pertanyaan yang harus ia jawab dari kedua temannya itu, Tristi kemudian berdiri lalu menjelajahi beberapa rak buku di sekitar meja yang mereka tempati. Tak berapa lama,
setelah mendapatkan buku yang bagus ia lalu duduk kembali dan bergabung membaca bersama kedua temannya itu.

Hening, tidak ada pembicaraan.
15 menit kemudian......

"Haaaiii gguuuuyyysss,,,," teriak seseorang yang datang mendekat ke arah mejanya Kevin, Raka dan Tristi  sambil membawa sebuah buku berwarna hitam yang ternyata adalah Erin.

"Hei toa, telinga gue sakit tau gak," ucap Raka yang sedang kesal dengan wajah khas orang yang kesal.

"Bukan cuman lo, telinga gue juga sakit." Tambah Kevin yang sama kesalnya juga.

"Ada apa sih teriak-teriak?" Tanya Raka.

"Nih gue temuin sebuah buku..."
Jawab Erin. Sambil menunjukan sebuah buku yang baru ia dapat.

Sambil menyentuh jidatnya Kevin berkata, " Kalau di perpustakaan yah pasti ada buku lah."

"Ada-ada aja lo Rin," tambah Raka setelah berhenti menertawakan Erin.

"Gue serius tau,,," kesal Erin sambil menyilangkan tangannya di depan dada.

"Eh..Bambang mana?" Tanya Erin.

"Tuh..lagi tidur," jawab Raka sambil menunjuk pada Bambang yang sedang tidur.

"Walah-walah, tidur nyenyak ni orang," kata Erin.

"Woe,,,bangun woe," teriak Erin tepat di telinganya Bambang yang sedang tidur pulas itu. Karena teriakan dari Erin, Bambang pun terbangun dari tidur nyenyaknya dengan wajah khas orang bangun tidur.

"Iblis?" Kata Bambang yang membaca judul buku yang berada dibalik silangan tangan Erin setelah menguap.

Kevin, Raka dan Tristi yang tadinya asik membaca buku pun menoleh ke arah Bambang lalu ikut menoleh ke arah Erin, tepatnya ke arah buku yang ia pegang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kevin, Raka dan Tristi yang tadinya asik membaca buku pun menoleh ke arah Bambang lalu ikut menoleh ke arah Erin, tepatnya ke arah buku yang ia pegang.

"Ini buku yang gue maksud tadi," Kata Erin sambil meletakan buku tersebut di atas meja.

"Iblis?" Kata Kevin dan Raka sama-sama membaca judul buku itu.

"Gue sih belum membacanya, ini buku gue temuin di situ," kata Erin sambil menunjuk rak buku dimana ia mendapatkan buku aneh itu.

"Sehabis jajan di kantin tadi, gue niatnya nyusul Tristi ke sini. Tapi sebelumya gue gak lihat kalian tadi, karena gue masuk ke sini lewat pintu kedua perpustakaan." Lanjut Erin lalu membuka buku yang membangkitkan rasa penasaran mereka itu.

10 menit kemudian setelah membaca buku itu....

Buk.......
"Wow, luar biasa," Kata Kevin kagum setelah menutup buku tersebut.

TBC

Maaf kalau ceritanya jelek.

Maaf kalau banyak typo bertebaran.

Sampai jumpa di part selanjutnya🙋

Jangan lupa vote+comen😢

Jangan lupa follow😢

Anak IblisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang