Hari Pertama

58 5 0
                                    

"Gue nggak nyangka ya," kata Bambang di sela-sela acara sarapan pagi mereka.

"Nggak nyangka apa." Tanya April dengan mulutnya yang masih mengunya makanan.

"Nggak nyangka kalau masakan gue ternyata enak juga." Jawab Bambang menahan tawa.

"Idih.. sakit perut nanti gue kalau ni makanan lo yang buatin." Kata  Erin meremehkan.

Tawa meledak seketika karena perkataan Erin tersebut. Ada-ada saja, kan sedari tadi Bambang kerjaannya cuma duduk saja sambil menyantap biskuit yang dibawanya dari rumah. Setelah selesai sarapan, mereka bergegas untuk siap-siap melanjutkan perjalanan. Setelah selesai bersiap-siap dan tendanya juga sudah mereka bereskan, mereka pun melanjutkan perjalanan ke arah selatan.

                 ___⛅⛅⛅___

Bukit-bukitan, sungai-sungai, dan bebatuan mereka lewati. Namun seakan hutan ini tak mempunyai batas. Sungguh, demi apapun itu mereka benar-benar kelelahan sekarang. Untungnya pepohonan di hutan ini melindungi mereka dari matahari yang seakan memamerkan panasnya ke bumi.

"Guys, kita istirahat dulu dah...sumpah gue lelah bangat nih." Pintah Bambang sambil mengangkat satu telapak tangan tanda menyerah, setelah sebelumnya menjatuhkan tubuhnya di atas dedaunan tebal itu.

Mereka yang melihat Bambang telah merebahkan tumbuhnya ke tanah itu pun langsung menghentikan langkah lalu istirahat, karena memang perjalanan mereka sudah jauh. Tidak,,,lebih tepatnya sangat jauh.

"Gimana nih, kita lanjutkan atau bermalam di tempat ini?" Tanya Raka untuk mencairkan suasana sambil memperhatikan sekeliling  mereka.

"Lanjutkan," jawab Kevin yang bersandar di sebuah batu besar namun tak terlalu besar.

"Iya lanjutin aja deh. Kan sekarang masih jam dua." Tambah Erin yang sedari tadi memainkan ponselnya. Ya sekarang sudah jam dua siang. Waktu menunjukan pukul 14:06.

"Aku setuju." Kata Tristi setuju dengan perkataan Erin.

"Di sini nggak ada sinyalnya. Malah batre gue hampir lowbat lagi." Kata Erin kesal.

Setelah lama istirahat melepas rasa lelah, mereka kembali melanjutkan perjalanan.

"Vin, tunggu di sini sebentar ya, Gue kebelet pipis nih." kata Bambang pelan sambil menepuk pundaknya Kevin, Takutnya yang lain dengar lalu menertawakannya.

"Ya udah sana," pintah Kevin.

Seketika mereka semua berhenti karena perkataan Kevin di tengah-tengah perjalanan seperti ini.

"Kak..lo nyuruh siapa?" Tanya April.

"Itu si Bambang. Kebelet pipis tuh anak." Jawab Raka sambil menunjuk ke arah Bambang yang mulai menghilang dibalik semak-semak. Ternyata Raka mendengar bisikan Bambang tadi. Kan tadi Raka ada di samping dekat Bambang, tentunya dia dengar. Lagi pula apa salahnya kalau buang air kecil, kan tidak lucu sama sekali untuk ditertawakan. Bego benar ya tu orang.

Part ini on going...
Sorry ya, slow update😁

Anak IblisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang