"Kamu apa kabar?" Tanyanya singkat.
"Kenapa emang?" ... "sebaiknya kamu tak usah mempedulikan aku lagi, lagian aku sudah terlalu bahagia tanpa sosokmu dihidup-ku!" Sahutnya tak sopan.
"Kau sudah sangat besar, yah, dan sudah tidak sesopan dulu lagi," balasnya lirih, terlihat ia menahan tangis.
"Sudahlah, bukankah dulu kamu yang sudah mencampakan-ku, jangan berlagak seolah aku yang jahat disini."
Jujur bagiku itu sulit.
Menerima kembali seseorang yang dulu berjanji akan melindung dan tiba-tiba saja pergi.Eh eh, kok gini amat 🙄🙄
Enathlah, lagi hujan membuat imajinasi saya liar. Maafkan aku yah.
Tiba-tiba judul ini ada chapter yg gak jelas.
YOU ARE READING
Melupakan Sejanak Prihal #SKRIPSI
DiversosMelupakan adalah prihal mudah dan bersikap masa bodo, pun begitu. Tapi hanya berlaku untuk tugas-tugas kuliah yang memusingkan. Mari melepas senjenak segala kepenatan itu, tak apa, hanya untuk beberapa waktu, hingga tenaga kalian untuk berpusing-pu...