Hujan merintik di sore itu, membuat lapangan basket basah, rumput dan pepohonan basah. Aulia gadis berseragam putih abu itu menengadahkan tangannya, menampung air hujan dengan telapak tangannya, kemudian ia menuju tengah lapangan menari-nari dalam hujan, ia suka hujan. Ia suka air yang jatuh membasahi kulitnya.
Sementara itu seorang pria jangkung pembenci hujan sedang duduk bengong di depan kelasnya tak sengaja melihat gadis itu menengadahkan tangannya sambil berputar menikmati hujan."Gadis gila." Ia terkekeh sendiri.
"Senyum lu, stres?" Tanya Pras menepuk punggung sahabatnya.
Kevin, nama pria jangkung itu terkekeh sambil menunjuk ke arah gadis yang sedang menikmati hujan."Bener gila tuh bocah!" Pras menggeleng.
"Tapi dia keliatan happy gitu ya?"
"Terus lu mau ikutan?"
Kevin terkekeh, "ogah, dingin. Kan lu tau sendiri gue benci hujan."
"Iyooo...orang gue temenan sama lu dari TK. Yuk ah balik?" Pras menepuk bahu Kevin.
"Kuy, gue nebeng pulang." Kevin tersenyum mengekor di belakang Pras.
"Cie...homo couple manis amat sih pulang bareng." Tiba-tiba Kurnia muncul di depan kelas sambil terkekeh, "mau india-indiaan kali ya pulang hujan-hujanan."
"Apaan lu kampret. Tampol juga nih."
Kurnia berlari sambil tertawa ngakak. Ia senang menggoda kedua sahabatnya itu. Semua orang sudah tahu bahwa mereka berdua memang kembar Upin dan Ipin yang tak bisa dipisahkan sejak masih TK, sekarang ditambah Kurnia sebagai Apin kucing Upin dan Ipin makin lengkaplah kegilaan mereka.
Aulia yang berada di tengah lapang terganggu karena ternyata sedari tadi Kevin memperhatikannya ditambah ramai-ramai ketiga sahabat itu di beranda kelas main kejar-kejaran. Aul bergidik malu takut-takut malah disangka orang kerasukan karena menari dalam hujan.
**
Suasana istirahat ramai tak terkecuali kantin Bi Omay, anak-anak berjejal mengantri makan siang. Aulia menghentikan langkahnya, celingukan mencari dimana Vita dan Anet teman sekelasnya. Saat memutar tubuhnya tak sengaja ia bertabrakan dengan Kevin lelaki jangkung dengan tubuh yang keras seperti batu, Aul terjengkang dan sebelum terjerembab Kevin sudah menarik tangannya agar tak jatuh.
"Makasih." Aul tergagap, ia shock karena hampir saja ia menanggung malu karena terjengkang di kantin.
"Hati-hati makanya." Kevin menunduk mencari mata gadis yang ia anggap mini karena tingginya hanya sebahu Kevin. Tangannya masih memegang tangan gadis itu, ia tak sadar.
"Iya maaf..tadi lagi cari teman jadi gak fokus. Tapi maaf... ini tanganku dilepas aja." Tunjuk Aul ke tangan yang sedang di genggam Kevin.
"Eh..maaf, ini tangan dasarnya emang nakal. Maaf ya!" Kevin tersenyum lalu memukul tangannya sendiri. Aul tersenyum geli.
"Kevin." Kevin mengulurkan tangannya, Aul menyambutnya dan menjabat tangannya.
"Aulia."
"Oh gadis hujan ini namanya Aulia."
"Heh?"
"Iya, gue sempet liat beberapa hari lalu lagi nari balet di lapang basket."
Aulia tergelak. Mengingat kejadian beberapa hari yang lalu saat hujan pertama kali turun di sekolahnya setelah musim kemarau berkepanjangan.
"He..he..iya itu aku."
"Gak apa-apa gak ada yang liat kok. Gue mah bukan orang jadi gak usah dipikirin." Kevin nyengir membuat Aul malah makin kikuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah Berkisah
HumorJatuh cinta, patah hati, manis, pahit masa sekolah. Kalau kalian cari kisah cinta anak SMA yang hits abis, anak CEO yang duitnya gak akan habis sampai 7 turunan..kalian gak akan nemuin di sini. Happy reading..gaes. ~~~~~~~~~~~~~😍~~~~~~~~~~~~ Sini-s...