Salma (1)

175 1 0
                                    

Salma menyisir rambut tebalnya pagi itu, sementara Mama sibuk memasukan dua kotak makan siang ke dalam tasnya.

"Ma...apaan itu? Banyak banget. Sal lagi diet!" Teriaknya saat Mama menyiapkan buku pelajaran dan kotak bekal makan siang.

"Nitip, satu lagi buat Juna."

"Oh..pleasee...yang bener aja. Anak Mama tuh aku apa Juna sih?" Salma menatap mamanya heran, Mama Salma tertawa lalu menjawil dagu anak perempuannya yabg cantik.

"Anggap aja ucapan terima kasih buat Juna karena mau antar jemput kamu. Jadi Mama gak repot ngurus kamu."

"Ih..dasar."

Obrolan pagi hari antara Salma dan Mamanya yang super rempong terpaksa berhenti saat Juna-pacar Salma mengklakson di depan pagar rumah Salma.

"Udah dulu ah...repot kalau ngobrol terus sama Mama bisa kesiangan aku. Bye...Ma." Salma mencium dua pipi ibunya lanjut cium tangan lalu berlari ke arah Juna.

"Yang ini gak dicium juga?" Tanya Juna menunjuk pipinya.

"Tampol mau?" Tanya Salma kesal sambil menjulurkan lidahnya. Gemash amat dah ni cewek, batin Juna terkekeh.

Salma naik ke atas motor lalu menggunakan helmnya, bahaya kan kalau sampai di tilang. Mereka mengobrol ngalor ngidul lalu mereka bernyanyi bak Indonesian Idol versi suara pas-pasan.

"Dasar weirdo.."

"Kok aneh??"

"Iya kamu aneh nyanyi-nyanyi kayak orang gila."

"Lah...bukannya nyanyinya sama kamu juga? Kamu juga aneh dong."

"Oh...iya ya. Kan kita pasangan alien."

"Iya kita mahluk luar angkasa. Kalau ngomong tinggal tempelin tangan terus langsung ngerti."

"Wkwkw...siap."

Mereka meneruskan obrolan tidak jelas itu sampai parkiran sekolah, Juna memarkirkan motornya. Lalu mempersilahkan Salma turun dengan menggulungkan tangannya persis seperti pangeran mempersilahkan puteri turun dari kereta kencana.

"Terima kasih Alien 1."

"Sama-sama Alien 2."

Salma melambaikan salam perpisahan, ia masuk ke koridor menuju kelas 11 sedangkan Juna naik ke atas tangga menuju kelas 12. Salma dan Juna pacaran sejak Salma kelas 10. Sudah setahun mereka pacaran, dan mereka lalui tanpa ribut. Juna yang dewasa bisa mengimbangi manjanya Salma, dan Salma yang pintar dan rapi bisa mengimbangi Juna yang pemalas dan berantakan.

**

"Sal...malam minggu ini aku gak bisa ngapel ke rumah ya." Juna mengelus rambut Salma di depan pintu rumahnya.

"Kenapa?" Tanya Salma heran, karena selama mereka pacaran malam minggu itu hal wajib yang harus mereka lakukan.

"Aku ada rapat Karang Taruna, wajib datang gak enak diundang pak RT."

"Ya..udin gak apa-apa."

"Gak marah kan?"

"Yaelah...masa iya marah, gak apa-apa." Salma tersenyum sambil menggenggam tangan kekasihnya. Juna mengecup tangan Salma lalu pamit pulang karena hari sudah sore.

Sesampai di rumah Juna langsung mandi dan bersiap, ia menggunakan kemeja dan menyisir rambutnya yang basah. Setelah selesai bersiap ia segera keluar rumah dan pergi ke pos Karang Taruna. Ia kaget saat mendapati Kartika mantan pacar saat SMP ada disana juga.

"Hey..Jun, sehat?"

"Sehat, alhamdulilah..kamu apa kabar, Tik?"

"Baik juga. Udah lama gak ketemu ya."

Sekolah BerkisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang