Salma (2)

109 0 0
                                    

Pagi-pagi benar Salma sudah siap dengan baju olahraganya, pelajaran olahraga pak Yusuf- guru olahraga terkece di sekolahnya. Guru muda dengan badan yang atletis juga tampan, tipe-tipe idol zaman sekarang tapi alahmak galaknya luar biasa.

"Sal, jangan lupa pulang cepet. Kan mau pergi sama Mama ke arisan Tante Lola."

Salma sedang mengikat sepatunya hanya mengangguk-angguk saja.

"Sal, naik gojek aja ya. Mama gak bisa anter." Mama tiba-tiba nongol di pintu ruang tamu.

"Iya...iya...tenang aja." Jawab Salma santai sudah hampir tiga minggu ia pulang pergi diantar mamang gojek, bukan masalah besar buatnya jalan sendiri. "Maaaah...mamang gojek udah comming, aku berangkat yaaa."

"Iyaaa.." Mama keluat terburu-buru lalu mencium kening Salma.

"Bye..baby!" Mama melambaikan tanganya, selalu alay emak-emak satu ini. Bisik hati Salma terkekeh. Mama adalah salah satu alasan Salma cepat move on dan lupa tentang Kak Juna.

**

Bel pulang berbunyi, Salma segera lari ke gerbang dan akan  memesan gojek. Apes banget handphonenya mati, lupa nge-charge. Salma menggetok kepalanya. 'dasar begoooo' makinya dalam hati.

"Hush sakit tau getok-getok kepala gitu." Tahu-tahu Pras muncul disamping Salma. "Kenapa?"

"Eh..Pras, iniiii handphone aku mati. Lupa charge mau pesen gojek, buru-buru disuruh Mama cepet pulang."

"Kirain apaan...yuk aku anter."

"Eh.. beneran..yang boneng??"

"Beneran...ayook dah lama amat." Pras menepuk jok motornya lalu menyodorkan helm kepada Salma.

"Thanks Pras."

Selama perjalanan Salma dan Pras mengobrol tentang banyak hal. Ternyata Pras semenyenangkan ini, padahal kalau dilihat dari luar dia seperti anak tengil, banyak gaya dan sombong.

"Kamu tuh kaya anak nyebelin dan sombong."

"Cuma muka doang aslinya penyayang kok."  Pras tersenyum manis, maniiis sekali. Loh..kok, kok Salma jadi salting gini. Uh..jangan Baper ya hatikuh....

"Sal..ini dimana sih rumah kamunya?"

"Oh..iya..itu di depan dikit lagi yang ada pager cat item, yang lagi ada kucing nongkrong." Jawab Salma gelagapan, kebanyakan ngayal tingkat dewa sih ini.

"Okay."

"Pras, makasih loh ya dah anterin aku pulang. Thank uuuu soooo may pokoknya." Salma menyodorkan helmnya.

"Iyoo..iyo."

"Bye..Pras."

**

'Pras dah sampe rumah?'

'udah.'

'makasih yang tadi.'

'santuy aja.'

'Sal...'

'Iya.'

'Sabtu ada acara ga?'

'ada sih...aku mau beli sepatu.'

'aku anter boleh?'

'boleh. Jemput aku di rumah ya.'

'okay.'

**

Pras datang tepat waktu sudah nongkrong dengan manis di depan rumah Salma dengan mobilnya.

Sekolah BerkisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang