Bagian 27

68 6 4
                                    

Setelah tiga hari Gatot di rumah sakit, akhirnya dia sudah kembali berangkat ke kampus. Langkah demi langkah Gatot lewati. Tiba-tiba langkahnya terhenti saat ada seseorang yang memanggilnya. Gatot tidak asing dengan wajah perempuan itu. Perempuan yang menyimpan banyak rahasia bersama Gatot.

“Hilma?” Gatot sedikit kaget.

“Iya, Gat. Ini gue Hilma,” kata Hilma.

“Ngapain lo?” tanya Gatot lagi.

“Gue tahu siapa yang siapa yang udah berusaha celakain temen lo.”

“Siapa?” tanya Gatot menyelidik. Gatot sudah penasaran siapa yang dimaksud Hilma.

“Irhas!”

Perkataan Hilma membuat Gatot menggeleng tidak percaya. “Lo tahu darimana?” Tatapan Gatot menjadi serius. Tangannya terasa mulai berkeringat. Gatot takut kejadian beberapa tahun saat dia SMA terulang kembali.

“Gue lihat pakai mata kepala gue sendiri, Gat,” jawab Hilma. “Kita harus bongkar kejahatan dia selama ini!”

“Gimana caranya?”

“Gue udah ada beberapa bukti, Gat,” Hilma menguncangkan tubuh Gatot. “Ada seseorang yang bisa jadi saksi.”

“Siapa?”

Hilma mendekat dan menepuk bahu Gatot. “Seseorang yang sudah keluar dari jeruji besi.”

Gatot melotot mendengar pernyataan Hilma. Kepala Gatot seolah memutar kembali ingatan saat dia SMA dan tanpa sadaar menceritakan kejadian memilukan itu.

“Mampus lo!” seru Irhas seusai menendang musuhnya secara brutal.

“Has, apa yang lo lakuin?” tanya salah satu temannya.

“Biar dia mampus sekalian. Siapa suruh ngelawan gue!”

“Has, lo gila?” tanyanya lagi.

“Diem lo! Awas lo bilang ke siapa-siapa tentang ini.

Lawan yang ditendang mulai tak sadarkan diri, dan Irhas pergi begitu saja.

“Feb, lo nggak apa?” tanyanya.

“Gue nggak apa-apa, Ge.”

Gelman  mencoba membangunkan teman yang bernama Febri.Febri sudah penuh dengan luka memar di sekujur tubuh. Akhirnya, Gelman membopong tubuh Febri menuju rumah sakit dan meminta beberapa orang untuk menolong Febri. Setelah di sana, Febri mendapatkan perawatamn intensif.  Sialnya, Irhas menuduh Gelman yang melakukan ini semua dan seolah berpura-pura menolong Febri. Irhas datang ke rumah sakit membawa polisi untuk menangkap Gelman. Atas kasus yang menyandung Gelman, Gelman dipenjara 5 tahun mengingat usia yang masih dibawah umur. Sewaktu kejadian itu, sebenarnya Gatot dan Hilma ada di tempat dan merekam kejadian itu. Apa daya mereka saat itu belum berani melapor. Mereka takut jika Irhas tahu ada yang berusaha ikut campur urusannya, mereka akan senasib dengan Febri. Setelah peristwa itu, Febri bungkam seribu bahasa. Cowok berambut keriting itu seolah enggan memberitahu kejadian sebenarnya. Pernah Hilma dan Gatot mencoba membujuk Febri untuk mengatakan yang sebenarnya, tapi Febri tidak mau dan malah mengusir mereka.

 
“Kita harus bujuk Febri sekali lagi, Gat!” Hilma tersenyum miring. Jujur Hilma geram dengan sikap Irhas yang keterlaluan.

“Oke.”

“Jadi?” Arba ternyata sedari tadi menguping pembicaraan antara Hilma dan Gatot.

“Man, lo dengerin pembicaraan kita?”

Mahasiswa di balik layar(Tamat✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang