Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pamungkas - I love you but i'm letting go
01:00 ───⊙─────── 3:59 ⇄ ◃◃ ⅠⅠ ▹▹ ↻
Saat itu kita beranjak pulang,namun di pertengahan kamu tiba-tiba menepikan mobil mu ke bahu jalan.
"Kenapa pram?"
Kamu menghela nafas berat
" Aska ada yang lebih baik di akhiri dari pada di biarkan menyakiti diri sendiri, seperti kita contohnya nya. Memaksa agar tetap bersama padahal tau akhirnya bakal sia-sia"
"Pram kamu ngomong apa sih! Aku ngga ngerti! "
Suara ku naik beberapa oktaf, apa maksudnya kamu berbicara seperti itu? Jadi selama 4 tahun kita bersama semuanya sia-sia?
"Aska, Saya minta maaf."
Aku menunduk menghalau air mataku agar kamu tak melihatnya.
"Aska, Let's break up our relationship, i'm sorry."
Aku kembali mengangkat kepala ku. Dan mengusap ujung mata ku, lalu menghela nafas berat.
"Pram sulit ya untuk kita tetap bersama?"
Lalu kamu menggeleng.
" Aska, bukan tentang sulit atau tidaknya namun jika semesta sudah berkata tidak kita sebagai manusia bisa apa?"
Aku lantas tersenyum, lalu keluar dari mobilnya, namun sebelum aku beranjak lebih jauh genggaman tangan mu lebih dulu menghentikanku.
"Aska saya antar pulang ya?"
Aku menggeleng.
"Saya ngga akan maksa kamu kalau memang kamu ngga mau di antar pulang sama saya. Tapi biar saya pesenin ojek online ya, karna kalau sampai kamu kenapa-napa saya ngga bisa maafin diri saya sendiri."
Aku lantas tersenyum dan menggeleng.
"Ngga usah pram, makasih. Untuk saat ini mungkin aku butuh waktu sendiri."
Aku melepas genggaman tangan mu pelan. Lalu beranjak pergi menyusuri trotoar.
Malam ini aku seperti satu-satunya manusia yang berduka di atas tanah yang bersuka cita. Semesta pun seperti bahagia mendengar kabar perpisahan kita. Terbukti dengan bintang-bintang yang bersinar terang dan juga pijar pijar lampu jalan. Kamu tau Pram? Sepanjang jalan orang-orang seperti mengejeku. Mereka tertawa dan bahagia sedangkan aku tersenyum pun hanya pura-pura.
Aku berharap semesta mengirim hujan malam ini, namun harapan ku sia-sia. Karna semesta dan isi nya sedang bahagia, sedangkan aku malah merasa kesepian di antara hiruk pikuk nya nusantara.
