Amigdala - Tuhan sebut sia-sia
01:00 ───⊙─────── 3:59
⇄ ◃◃ ⅠⅠ ▹▹ ↻Kita mensejajarkan langkah, menggiring tungkai menyusuri trotoar kota Yogyakarta. Di bawah rembulan banyak hal yang sebelumnya kita sembunyikan namun akhirnya kita utarakan.
Diantara pijar lampu jalan banyak harapan yang di gantungkan walau belum tentu akan terrealisasikan. Banyak janji yang di sanggupi walau belum tentu akan di tepati.
Pram, kamu tau? Hampir semua hal di dunia ini punya alasan. Tapi kenapa aku tidak bisa menemukan alasan aku jatuh cinta sama kamu?
"Aska, kalau saja saya bisa membujuk Tuhan agar kita yang tak sama ini di beri izin untuk bersama dan bahagia. Mungkin saya sudah melakukannya dari lama."
Suaramu tiba-tiba memecah heningnya malam yang sebelumnya hanya di isi suara hembusan angin.
"Sayangnya tak ada manusia yang bisa merubah ketetapannya, Aska maafkan saya ya jika akhirnya ada yang harus terluka."
Tak apa
Biar aku saja yang berdoa
Biar aku saja yang memintaPada tuhan yang maha mulia
Pada semesta penguasa segalanyaAgar kita yang berbeda
Agar kita yang tak sama
Di beri izin untuk tetap berdua
Hingga tua
Atau bahkan tinggal namaKalaupun ada yang harus binasa
Biar aku sajaAgar kamu tetap ada
Agar sukma mu tetap dalam jiwa
Agar kamu tetap di dunia
-Terimakasih sudah pernah singgah!
©Dwmzkyf, 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Elegi Yogyakarta | 정재현
Fanfic[10/10] ❝ Mereka yang di pertemukan hanya untuk merayakan perpisahan ❞ ©Dwmzkyf, 2020 Pict by pintrest.